Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Aditya Bagus Arfan Tuntaskan Misi di Pertamina Indonesian Grand Master Tournament 2024
Olahraga
13 jam yang lalu
Aditya Bagus Arfan Tuntaskan Misi di Pertamina Indonesian Grand Master Tournament 2024
2
Tak Sabar Main di Timnas Indonesia, Maarten Paes Sebut Momen Besar Jadi WNI
Olahraga
22 jam yang lalu
Tak Sabar Main di Timnas Indonesia, Maarten Paes Sebut Momen Besar Jadi WNI
3
Kadis Nakertransgi: Pemprov DKI Berkomitmen Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja
Pemerintahan
13 jam yang lalu
Kadis Nakertransgi: Pemprov DKI Berkomitmen Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja
4
Digosipkan Pacari Putri Zulkifli Hasan, Venna Melinda Dukung Verrel Bramasta
Umum
10 jam yang lalu
Digosipkan Pacari Putri Zulkifli Hasan, Venna Melinda Dukung Verrel Bramasta
5
Tom Holland dan Zendaya Rahasiakan Persiapkan Pernikahan
Umum
10 jam yang lalu
Tom Holland dan Zendaya Rahasiakan Persiapkan Pernikahan
6
Prilly Latuconsina Bikin Film Horor 'Temurun' Jadi Ajang Fun Run
Umum
9 jam yang lalu
Prilly Latuconsina Bikin Film Horor Temurun Jadi Ajang Fun Run
Home  /  Berita  /  Olahraga

Soal Polemik Raffi Ahmad dan Nagita Jadi Ikon PON Papua, Amali: PB PON Harus Perhatikan Aspirasi Masyarakat

Soal Polemik Raffi Ahmad dan Nagita Jadi Ikon PON Papua, Amali: PB PON Harus Perhatikan Aspirasi Masyarakat
Menpora Zainudin Amali. (foto:kemenpora.org)
Sabtu, 05 Juni 2021 02:41 WIB
Penulis: Azhari Nasution

JAKARTA - Menpora Zainudin Amali meminta Panitia Besat Pekan Olahraga Nasional (PB PON) selaku panitia penyelenggara harus memperhatikan aspirasi masyarakat terkait penetapan Raffi Ahmad dan Nagita Slavina sebagai ikon PON Papua 2021. Pasalnya, keputusan menunjuk pasangan artis tersebut mengundang polemik.

"Saya kira ini juga aspirasi dari masyarakat yang perlu kita perhatikan. Saya akan komunikasi dengan PB PON dan pihak Raffi Ahmad," kata Zainudin Amali dalam konferensi pers virtual, Jumat (4/6/2021).

Menurut Amali, penunjukan tersebut memang sepenuhnya menjadi keputusan PB PON Papua dan bukan pemerintah pusat atau Kemenpora. “Keputusan tentang penunjukan ikon PON Papua bukan oleh pemerintah pusat atau Menpora apalagi dikaitkan dengan presiden,” katanya.

Amali menjelaskan, pihaknya bukan ingin menganulir keputusan PB PON. Namun, dia akan memberikan masukan kepada PB PON agar polemik ini tidak berkepanjangan.

"Memang di dalam pembagian tugas, ini menjadi kewenangan PB PON. Namun, kalau sudah menyangkut area publik yang akhirnya menjadi kontroversi, pemerintah pusat tentu akan mengajak komunikasi. Kami bukan menganulir, tetapi mengajak komunikasi supaya mereka bisa memutuskan bagaimana baiknya."

"Mungkin saja tujuan mereka menunjuk public figure yang dikenal masyarakat luas agar publikasi PON Papua ini semakin masif. Namun, ini bisa didiskusikan. Kami akan bicara dengan ketua harian PB PON," ujar Zainudin Amali.

"Kami akan serahkan kepada PB PON untuk memutuskan apakah mengganti ikon atau tidak. Kita akan kasih masukan saja," tandasnya.

PB PON sebelumnya juga telah mendapuk pesepak bola Persipura Jayapura Boaz Solossa sebagai Duta PON Papua.

Semula pelaksanaan PON Papua digelar tahun 2020. Namun, pesta olahraga empat tahunan ini terpaksa diundur setahun pelaksanaannya pada 2-15 Oktober 2021 akibat pandemi Covid-19. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/