Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Rohmalia Pecahkan Rekor Dunia Cricket di Seri Bali Bash International
Olahraga
10 jam yang lalu
Rohmalia Pecahkan Rekor Dunia Cricket di Seri Bali Bash International
2
Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23, STY Sebut Meningkat Kepercayaan Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
10 jam yang lalu
Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23, STY Sebut Meningkat Kepercayaan Timnas U 23 Indonesia
3
Timnas Cricket Putri Indonesia Kalahkan Mongolia di Bali Bash Internasional
Olahraga
10 jam yang lalu
Timnas Cricket Putri Indonesia Kalahkan Mongolia di Bali Bash Internasional
4
Penuhi Target ke Semifinal Piala Asia U 23, Timnas Indonesia Selangkah Lagi Raih Tiket ke Paris
Olahraga
22 jam yang lalu
Penuhi Target ke Semifinal Piala Asia U 23, Timnas Indonesia Selangkah Lagi Raih Tiket ke Paris
5
Cetak Sejarah Baru, Timnas U 23 Indonesia Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23
Olahraga
21 jam yang lalu
Cetak Sejarah Baru, Timnas U 23 Indonesia Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23
6
Seleksi Lokakarya Wasit dan Asisten Wasit Liga 3 Tahun 2023/2024 Bergulir
Olahraga
4 jam yang lalu
Seleksi Lokakarya Wasit dan Asisten Wasit Liga 3 Tahun 2023/2024 Bergulir
Home  /  Berita  /  Peristiwa

Gus AMI: Desa Jadi Kekuatan Besar Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi Nasional

Gus AMI: Desa Jadi Kekuatan Besar Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi Nasional
Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar. (Foto: Istimewa)
Sabtu, 12 Juni 2021 17:02 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
GORONTALO - Ketimpangan pembangunan masih menjadi paradoks dalam proses pembanguan bangsa ini. Ketimpangan nyaris terjadi secara multidimensi baik antarwilayah, antarsektor, dan juga antarkelompok pendapatan.

"Selama hampir 20-30 tahun yang lalu kita menyaksikan sebuah fenomena ketimpangan spasial yang muncul akibat pemusatan kegiatan pembangunan. Hal ini bisa dilihat dari kesenjangan Jawa-luar Jawa, pedesaan-perkotaan, kawasan Indonesia Barat-Indonesia Timur, wilayah hinterland-wilayah perbatasan, bahkan dalam satu wilayah yang sama," ujar Wakil Ketua DPR Bidang Korkesra Abdul Muhaimin Iskandar (Gus AMI) saat memberikan sambutan dalam

Regional Meeting Kawasan Teluk Tomini dan Maluku Utara bertajuk "Revitalisasi Kawasan Teluk Tomini dan Maluku Utara dalam Peningkatan Kesejahteraan Ekonomi dan Investasi Pedesaan" di Kota Gorontalo, Sabtu (12/6/2021).

Gus AMI mengatakan bahwa untuk mengatasi ketimpangan tidak bisa dilakukan secara parsial dan tambal sulam. Namun diperlukan komitmen kuat dalam suatu formula, inovasi, serta terobosan baru mulai dari perubahan paradigma kebijakan pembangunan, ditopang kelembagaan yang mapan, infrastruktur dan insentif yang mendukung, serta pengawasan yang ketat dalam implementasi di lapangan. Semua hal di atas itulah sesungguhnya salah satu esensi politik kesejahteraan.

"Regional Meeting ini sangat penting terutama mendongkrak secara cepat dan lintas region, semua potensi sumber daya alam, sumber daya manusia kawasan desa adat yang tidak saja menjadi potensi kekuatan wisata, tetapi sekaligus kekuatan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat," tuturnya.

Dikatakan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini, pembangunan suatu kawasan harus memperhatikan kelestarian lingkungan dan memiliki daya tahan dalam menghadapi tantangan apapun. "Pembangunannya harus betul-betul ramah lingkungan sekaligus penghitung kesinambungan dan daya tahan ekonomi. Dan tentu saja infrastruktur yang menopangnya harus memiliki perencanaan yang tepat. Selamat kepada masyarakat di sekitar Teluk Tomini, berapa desa yang luar biasa menjadi pendongkrak kemajuan kawasan," katanya.

Menurut Gus AMI, sudah saatnya negara harus mewujudkan peran etisnya dalam bentuk intervensi kebijakan untuk menjaga kesinambungan pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang. Lokus-lokus pertumbuhan yang selama ini seakan hanya monopoli kota sudah saatnya digeser ke desa.

"Dengan ragam potensinya, posisi desa saat ini semakin kuat. Desa saat ini telah menjelma menjadi kekuatan besar bangsa untuk mendorong pertembuhunan ekonomi Indonesia," urainya.

Dikatakan Gus AMI, negara melalui kebijakan publiknya harus mampu menjebol kebuntuan-kebuntuan dalam seluruh dimensi pembangunan. Hal ini agar ketimpangan tidak menjadi problem akut yang justru menjadi virus ganas pembangunan dan kita terjebak dalam sangkar besi pembangunan itu sendiri.

"Jawaban atas persoalan-persoalan sebagaimana di atas, salah satunya adalah melalui pengembangan kawasan-kawasan ekonomi khusus. Di kawasan regional Sulawesi seperti Provinsi Sulawesi Tengah, Gorontalo, Sulawesi Utara dan Maluku Utara bersama-sama pemerintah daerah dan pusat membuat terobosan dengan menginisiasi gagasan tentang pengembangan ekonomi khusus berbasis perdesaan," katanya.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/