Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kadek Agung Sedih Bali United Kebobolan Di Menit Akhir
Olahraga
24 jam yang lalu
Kadek Agung Sedih Bali United Kebobolan Di Menit Akhir
2
Madura United Persembahkan Kemenangan Untuk Suporter
Olahraga
24 jam yang lalu
Madura United Persembahkan Kemenangan Untuk Suporter
3
PSSI Terima Kasih pada Suporter Yang Dukung Timnas Indonesia
Olahraga
21 jam yang lalu
PSSI Terima Kasih pada Suporter Yang Dukung Timnas Indonesia
4
Rizky Akan Terus Jaga Performa Menuju Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
20 jam yang lalu
Rizky Akan Terus Jaga Performa Menuju Olimpiade 2024 Paris
5
Riski Afrisal Langsung Fokus Penuh Untuk Laga Leg Kedua
Olahraga
24 jam yang lalu
Riski Afrisal Langsung Fokus Penuh Untuk Laga Leg Kedua
6
Borneo FC Sudah Tampilkan Yang Terbaik, Angga Saputro: Masih Ada Peluang
Olahraga
23 jam yang lalu
Borneo FC Sudah Tampilkan Yang Terbaik, Angga Saputro: Masih Ada Peluang
Home  /  Berita  /  Olahraga

Windri Juara Baru Welterweight One Pride

Windri Juara Baru Welterweight One Pride
Windri saat mengunci Theodorus. (Ist)
Minggu, 13 Juni 2021 21:19 WIB
Penulis: Azhari Nasution
JAKARTA - Windri Pattilima tercatat sebagai juara juara welterweight One Pride, Dalam pertarungan  One Pride Fight Night 46, Sabtu 12 Juni 2021, The Bad Boy mengalahkan Theodorus Ginting.

Pada partai utama itu, Windri menunjukkan semangat dan fokusnya. Setelah menerima banyak pukulan di ronde pertama dan pembukaan dari ronde kedua, petarung asal Kotamobagu, Sulawesi Utara ini tetap menjaga fokusnya dan berhasil mendaratkan pukulan telak yang menggoyahkan Theodorus.

Melihat berbaliknya keadaan, Windri dengan cepat menyergap dengan pukulan bertubi-tubi yang beberapa kali hampir menghentikan “Singa Karo”. Pertarungan berlanjut ke ronde ketiga dengan kedua fighter baku hantam mendaratkan pukulan-pukulan telak, sampai Windri berhasil menjatuhkan Theodorus. Petarung asal Jakarta ini terus memberikan perlawanan dengan takedown, namun berhasil dihentikan dan memberikan peluang bagi Windri untuk menyarangkan kuncian Rear Naked Choke untuk mengakhiri perlawanan “Singa Karo”.

“Pertandingan malam ini sungguh enak. Theo sudah bilang, latihanlah walau akan kalah. Tapi berkat kerja keras dan doa orang tua saya dan orang sekitar saya, saya bisa menang. Sabuk ini saya persembahkan kepada kampung halaman, keluarga, dan istri saya," kata Windri Patlima.

"Pukulan-pukulan di ronde pertama menguatkan mental saya, memacu saya supaya tidak berhenti berjuang. Kita coba ulur-ulur waktu, habiskan nafas Theodorus dan mulailah kita baku habis, baku hancur. Kita tidak ada rencana untuk main di bawah, tapi karena dia jago wrestling, dia mau main di bawah, ya kita ladeni,” tambahnya.

Di Co-main event, Faisal Lase mengamankan posisi sebagai penantang gelar interim kelas atomweight setelah menguasai Alin Anggrianto selama 3 ronde penuh.
Alin terus mencari celah untuk mendaratkan balasan, sementara Faisal Lase lebih aktif melancarkan pukulan, tendangan, dan takedown.

Keunggulan Faisal semakin nyata di posisi ground, di mana fighter Bali MMA ini bisa terus mengendalikan lawan dari atas sambil terus mendaratkan pukulan. Dominasi dari segi striking dan ground ini terus berlanjut sepanjang pertarungan, dan ketiga juri memberikan kemenangan angka mutlak kepada Faisal Lase setelah 3 ronde.

Pada kelas strawweight wanita, Dwi Retno mengalahkan Melpida Sihotang dengan keputusan mutlak. Petarung Yusshika ini menunjukkan dominasinya di permainan bawah dari awal sampai akhir ronde. Melpida, yang pernah menantang sabuk juara kelas strawweight, berhasil mendaratkan sejumlah pukulan keras, namun langsung dibuat tidak berdaya seketika pertarungan dibawa ke posisi ground.

Di partai pembuka, Martin Sulaiman berhasil menghentikan mantan juara kelas featherweight di ronde kedua.

Pada pertarungan dua pemegang sabuk ungu Brazilian Jiu Jitsu ini dengan cepat menuju ke bawah, dan Martin dengan cepat menunjukkan dominasi dengan kuncian kimura di awal pertarungan. Bahkan saat Hafid berhasil keluar dari kuncian, Martin tetap memegang kendali dari posisi clinch dan mendaratkan lutut dari posisi clinch.

Di ronde kedua, “The Avatar” berganti dengan menyerang dengan pukulan dan tendangan di awal ronde. Walau berjalan seimbang, Hafid kembali mencoba takedown, yang justru digunakan “The Flying Frogman” untuk mengontrol Hafid dan menghentikannya dengan Ground and Pound.

“Sekali lagi, saya ucapkan terima kasih kepada fighter, sudah memberikan pertunjukan yang sangat luar biasa. Kita disajikan partai puncak menarik. Seperti yang kita lihat, patah tumbuh hilang berganti, setiap orang ada masanya, setiap masa ada orangnya,” kata Ardiansyah Bakrie, Ketua Umum KOBI. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/