Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Ricky Soebagja Minta Pemahaman Tren Positif dan Menjaga Peak Performance hingga Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
24 jam yang lalu
Ricky Soebagja Minta Pemahaman Tren Positif dan Menjaga Peak Performance hingga Olimpiade 2024 Paris
2
Musisi Rock Steve Harley Tutup Usia 73 Tahun
Umum
22 jam yang lalu
Musisi Rock Steve Harley Tutup Usia 73 Tahun
3
Besok, Barito Putra Diminta Kembali Latihan
Olahraga
8 jam yang lalu
Besok, Barito Putra Diminta Kembali Latihan
4
Thom Haye dan Ragnar Oratmangoen Resmi Jadi WNI
Olahraga
8 jam yang lalu
Thom Haye dan Ragnar Oratmangoen Resmi Jadi WNI
5
Simic Ungkap Kunci Kesuksesan Cetak 9 Gol
Olahraga
8 jam yang lalu
Simic Ungkap Kunci Kesuksesan Cetak 9 Gol
6
STY Tak Risau Sejumlah Pemain Pilar Absen di Latihan Perdana Timnas Indonesia
Olahraga
9 jam yang lalu
STY Tak Risau Sejumlah Pemain Pilar Absen di Latihan Perdana Timnas Indonesia
Home  /  Berita  /  Politik

DPR Pertanyakan Keseriusan Sri Mulyani dalam Menyelamatkan Garuda

DPR Pertanyakan Keseriusan Sri Mulyani dalam Menyelamatkan Garuda
Faisol Riza dalam diskusi Dialektika Demokrasi bertema 'Garuda Indonesia Anjlok, Bagaimana Upaya Penyelematan BUMN di Era Pandemi' di Kompleks Parlemen, Jakarta Pusat. (Foto: GoNews.co)
Kamis, 17 Juni 2021 16:31 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Ketua Komisi BUMN (Komisi VI) DPR RI, Faisol Riza, mempertanyakan keseriusan dari Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati dalam upaya penyelamatan Garuda Indonesia.

Pasalnya, sejak 2020 upaya penyelamatan Garuda Indonesia telah didukung DPR melalui kucuran subsidi bantuan dana talangan untuk modal kerja sebesar Rp8,5 triliun dalam program PEN untuk menjaga likuiditas dan solvabilitas perusahaan sepanjang tahun 2020-2023.

Namun sayangnya, hingga kini realisasi kucuran dana dari program itu baru diberikan kepada Garuda Indonesia sebesar Rp1 triliun saja. Belum lagi, pandemi saat ini terus menambah keterpurukan Garuda. Akibatnya, perusahaan pelat merah itu terancam kebangkrutan.

"Hingga akhir tahun, kita minta laporan ternyata dana subsidi Rp8 triliun baru disalurkan Rp1 triliun saja. Karenanya kita jadi bertanya-tanya apakah pemerintah melalui Kemenkeu serius untuk membantu Garuda ini?," kata Faisol Riza dalam diskusi Dialektika Demokrasi bertema 'Garuda Indonesia Anjlok, Bagaimana Upaya Penyelematan BUMN di Era Pandemi' di Kompleks Parlemen, Jakarta Pusat, Kamis, 17 Juni 2021.

Atas kondisi ancaman kebangkrutan yang kini melanda Garuda Indonesia, Faisol memastikan dalam waktu dekat ini pihaknya di Komisi VI DPR RI akan memanggil pihak Direksi PT. Garuda Indonesia (Persero) dan Kementerian lembaga terkait, guna membahas kondisi Garuda Indonesia terkini.

"Pekan depan kita akan panggil direksi Garuda Indonesia ini, kita akan bahas sejauh mana upaya penyelamatan Garuda Indonesia ini. Karena sesungguhnya upaya penyelamatan Garuda Indonesia sudah dilakukan sejak tahun lalu," katanya.

Sementara terkait kurang seriusnya Menteri Keuangan Sri Mulyani soal realisasi penyaluran program PEN tersebut, Ketua DPP PKB itu menduga penyebabnya adalah Direksi Garuda Indonesia gagal meyakinkan pemerintah melalui skema bisnisnya dalam program penyelamatan.

"Kita menduga pemerintah tidak bisa diyakinkan oleh Direksi Garuda kalau mereka punya skema bisnis yang baik dalam penyelamatan Garuda Indonesia melalui subsidi yang diberikan Pemerintah," katanya.

Menurutnya, sekalipun saat ini kondisi keuangan negara sedang mengalami kesulitan. Namun untuk ukuran realisasi anggaran penyelamatan Garuda Indonesia sebesar Rp8 triliun melalui program bantuan dana talangan untuk modal, Pemerintah masih dianggap mampu.

Faisol mengatakan skema bisnis dari Direksi Garuda Indonesia tetap menjadi penentunya. Begitu juga skema New Garuda yang sebelumnya selalu diumbar-umbar ke Publik. "Pertanyaan saya New Garuda itu seperti apa? Bagaimana New Garuda yang mereka siapkan ke depan? dan tentunya skema bisnis juga menjadi dasar bagi pemerintah untuk tetap melanjutkan subsidi bantuan dana talangan itu," tandasnya.***

wwwwww