Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Arema FC Fokus Recovery Hadapi Laga Terakhir
Olahraga
21 jam yang lalu
Arema FC Fokus Recovery Hadapi Laga Terakhir
2
Persebaya Ingin Menang dengan Kebanggaan di Laga Terakhir
Olahraga
21 jam yang lalu
Persebaya Ingin Menang dengan Kebanggaan di Laga Terakhir
3
Kemenangan Penting Persija dari RANS Nusantara
Olahraga
21 jam yang lalu
Kemenangan Penting Persija dari RANS Nusantara
4
Beri Kesempatan Pemain Minim Bermain, Marcelo Rospide Fokus Strategi Hadapi Persebaya
Olahraga
20 jam yang lalu
Beri Kesempatan Pemain Minim Bermain, Marcelo Rospide Fokus Strategi Hadapi Persebaya
5
PSIS Semarang Terus Jaga Asa Tembus 4 Besar
Olahraga
21 jam yang lalu
PSIS Semarang Terus Jaga Asa Tembus 4 Besar
6
Aditya dan Novendra Melejit, Temur Kuybakarov Terlempar dari Klasemen Sementara
Olahraga
17 jam yang lalu
Aditya dan Novendra Melejit, Temur Kuybakarov Terlempar dari Klasemen Sementara
Home  /  Berita  /  Ekonomi

Terungkap! Ini Analisa Logis Wacana Pajak Sembako

Terungkap! Ini Analisa Logis Wacana Pajak Sembako
Ekonom Indef, Enny Sri Hartati dalam sebuah diskusi kebijakan keuangan yang berkeadilan di Senayan, Jakarta, Rabu (17/6/2021). (foto: www.gonews.co/dzulfiqar)
Kamis, 17 Juni 2021 10:59 WIB
JAKARTA - Ekonom Indef, Enny Sri Hartati mengungkapkan, wacana pemerintah memajaki sembako bisa dianalisa sebagai jalan pintas untuk meningkatkan penerimaan negara.

Dalam sebuah diskusi dengan wartawan, kemarin, Enny memaparkan, Indonesia saat ini bahkan terkonfirmasi mendapatkan tambahan 400 triliun untuk biaya kerentanan sektor keuangan nasional. Sebelumnya, BI sudah harus melakukan burden sharing, angka hutang di tahun 2020 juga mengalami peningkatan hingga 1200an triliun.

Potret tersebut, kata Enny, jelas menggambarkan kesehatan fiskal negara memang sedang bermasalah.

"Sekarang ketika terus-menerus mendapat tekanan penerimaan pajak maka jalan pintasnya yang benar-benar bisa menghasilkan dalam jangka pendek betul dengan PPN untuk barang kebutuhan pokok," kata Enny dikutip GoNEWS.co, Kamis (17/6/2021).

PPN bahan pokok menjadi logis sebagai jalan pintas karena sembako pasti langsung dikonsumsi masyarakat, "Dan langsung ada tambahan yang sifatnya directly terhadap penerimaan negara," kata Enny.

Tapi apa tidak ada jalan lain yang lebih berkeadilan? Ini menjadi pertanyaan selanjutnya yang menuntut kreatifitas dan keberanian pemerintah.

Dalam kesempatan itu, Enny menyingung PPN sektor Minerba seperti batu bara, sektor kehutanan dan kelautan.

"Kenapa kok pemerintah nggak berani? Karena yang dihadapi adalah yang namanya oligarki kekuasaan,". kata Enny.***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Kategori:GoNews Group, Nasional, Ekonomi, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/