Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Indonesia Tertinggal 0-2 dari China, Fadia/Ribka: Hasilnya Belum Sesuai
Olahraga
24 jam yang lalu
Indonesia Tertinggal 0-2 dari China, Fadia/Ribka: Hasilnya Belum Sesuai
2
Indonesia Gagal Juara Piala Uber 2024, Ester Sudah Tunjukkan Perlawanan Maksimal
Olahraga
19 jam yang lalu
Indonesia Gagal Juara Piala Uber 2024, Ester Sudah Tunjukkan Perlawanan Maksimal
3
Jalani Sosialisasi VAR, Skuat Pesut Etam Antusias
Olahraga
18 jam yang lalu
Jalani Sosialisasi VAR, Skuat Pesut Etam Antusias
4
Antusiasme Alberto Rodriguez Jajal Championship Series Lawan Bali United
Olahraga
18 jam yang lalu
Antusiasme Alberto Rodriguez Jajal Championship Series Lawan Bali United
5
Ciro Alves dan Pengorbanan Untuk Persib Bandung Catat Statistik Apik
Olahraga
18 jam yang lalu
Ciro Alves dan Pengorbanan Untuk Persib Bandung Catat Statistik Apik
6
Ginting Tak Mampu Lepas dari Tekanan, Indonesia Tertinggal 0-1 dari China
Olahraga
16 jam yang lalu
Ginting Tak Mampu Lepas dari Tekanan, Indonesia Tertinggal 0-1 dari China
Home  /  Berita  /  Ekonomi

Legislator PKS Apresiasi Kementan Subsidi Distribusi Bahan Tahu Tempe

Legislator PKS Apresiasi Kementan Subsidi Distribusi Bahan Tahu Tempe
Kedelai sebagai bahan baku tahu tempe. (gambar: ist./kementan)
Sabtu, 19 Juni 2021 18:36 WIB
JAKARTA - Anggota Komisi IV DPR RI, Johan Rosihan menyatakan apresiasi atas langkah BKP Kementerian Pertanian yang mensubsidi distribusi kedelai di Jawa Tengah.

"Kalau sisi produksi kan sudah ada subsidi pupuk, ada juga bantuan alat pertanian. Karenanya apa yang dilakukan oleh BKP cukup tepat lah karena dia membantu dari sisi subsidi agar harga kedelai terjangkau oleh pengrajin kita," kata Johan kepada GoNEWS.co, Sabtu (19/6/2021).

Kebijakan Kementan mensubsidi distribusi kedelai ini, kata Johan, menjadi wujud nyata bahwa masukan-masukan Komisi IV DPR RI agar kedelai lokal diprioritaskan telah diamini oleh pemerintah.

Di Komisi IV, kata Johan, Ia belum melihat kejelasan anggaran yang digunakan dalam subsidi distribusi kedelai saat ini. "Tapi secara umum, saya mengapresiasi,".

Ke depan, Johan mendorong, agar Kementan bekerjasama dengan pemerintah daerah dalam subsidi distribusi kedelai lokal ini. Pemda, jika kemampuan APBD-nya memadai, bisa turut andil dalam mensubsidi distribusi kedelai lokal. Model kerjasama itu cukup fair ketika petaninya adalah petani lokal dan pengrajin pun adalah pengrajin lokal daerah tersebut.

Dengan model kerjasama demikian pula, kata Johan, selanjutnya Kementerian juang dipimpin politisi NasDem, Syahrul Limpo itu, bisa lebih fokus pada aspek produksi kedelai atau menjaga ketersediaan stok.

"Persoalan kita kan stok. Kemampuan produksi kedelai dalam negeri baru sekitar 300 ribu ton, sementara kebutuhan nasional di atas 3 juta ton," kata legislator Fraksi PKS itu.

Dengan begitu, 3 pilar ketahanan pangan yakni, ketersediaan stok, distribusi dan keterjangkauan harga, bisa diwujudkan di tanah air.

Sebelumnya, Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian RI memberi subsidi biaya distribusi kedelai dari produsen ke pengrajin tahu tempe. Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jateng, Agus Wariyanto dalam lansiran antaranews.com mengatakan, dana distribusi pangan dialokasikan melalui dana dekosentrasi.

Lansiran itu menyebut, Dinas Pangan Jawa Tengah membantu mendistribusikan sekitar 200 ton kedelai dari petani ke pengrajin tahu tempe di Kendal. Adapun kebutuhan tahu tempe di Kendal mencapai 1000 ton per tahun. Di tingkat provinsi, Jawa Tengah mencatatkan kebutuhan kedelai per tahun sebanyak 420 - 450 ribu ton/tahun.

Mentan Syahrul Yasin Limpo menyatakan, kerjasama dengan pemerintah daerah sangat penting dan upaya peningkatan produksi diharap bisa terus dilakukan untuk menekan importasi kedelai.***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Kategori:DKI Jakarta, DPR RI, Pemerintahan, Ekonomi
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/