Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Satoru Mochizuki Tetapkan 13 Pemain Timnas Wanita Tampil di Piala Asia Wanita U 17
Olahraga
12 jam yang lalu
Satoru Mochizuki Tetapkan 13 Pemain Timnas Wanita Tampil di Piala Asia Wanita U 17
2
Ginting Kalahkan Chou Tien Chen, Indonesia Unggul 1-0
Olahraga
10 jam yang lalu
Ginting Kalahkan Chou Tien Chen, Indonesia Unggul 1-0
3
Indonesia Melaju ke Final Piala Uber 2024, Komang Ayu Jadi Bintang
Olahraga
11 jam yang lalu
Indonesia Melaju ke Final Piala Uber 2024, Komang Ayu Jadi Bintang
4
Meski Cerai, Ria Ricis dan Teuku Ryan Tetap Jaga Hubungan Baik
Umum
8 jam yang lalu
Meski Cerai, Ria Ricis dan Teuku Ryan Tetap Jaga Hubungan Baik
5
Menpora Dito Ajak Dukung Apriyani cs, Ricky Subagja: Tidak Ada Yang Tak Mungkin
Olahraga
11 jam yang lalu
Menpora Dito Ajak Dukung Apriyani cs, Ricky Subagja: Tidak Ada Yang Tak Mungkin
6
Ed Sheeran Pilih Fokus Tur, Belum Mau Rilis Lagu Baru Tahun Ini
Umum
8 jam yang lalu
Ed Sheeran Pilih Fokus Tur, Belum Mau Rilis Lagu Baru Tahun Ini
Home  /  Berita  /  Ekonomi

Di Tengah Lonjakan Kasus Covid-19, Rupiah Menguat ke Rp14.425

Di Tengah Lonjakan Kasus Covid-19, Rupiah Menguat ke Rp14.425
Ilustrasi Rupiah dan Dollar. (Foto: Istimewa)
Jum'at, 25 Juni 2021 17:19 WIB
JAKARTA - Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.425 per dolar AS di perdagangan pasar spot pada Jumat (25/6) sore. Posisi ini menguat 15 poin atau 0,1 persen dari Rp14.440 per dolar AS pada Kamis (24/6).

Sementara kurs referensi Bank Indonesia (BI), Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah di posisi Rp14.447 per dolar AS atau menguat dari Rp14.462 per dolar AS pada Kamis kemarin.

Rupiah menguat dengan mayoritas mata uang Asia lainnya, seperti won Korea Selatan 0,61 persen, peso Filipina 0,55 persen, dan baht Thailand 0,39 persen.

Lalu, yuan China menguat 0,24 persen, yen Jepang 0,12 persen, ringgit Malaysia 0,1 persen, dolar Singapura 0,09 persen, dan dolar Hong Kong 0,02 persen. Hanya rupee India yang melemah 0,08 persen.

Begitu juga dengan mayoritas mata uang utama negara maju yang berada di zona hijau. Hanya poundsterling Inggris yang melemah 0,13 persen.

Sedangkan dolar Australia menguat 0,16 persen, dolar Kanada 0,15 persen, rubel Rusia 0,1 persen, euro Eropa 0,1 persen, dan franc Swiss 0,07 persen.

Analis Asia Valbury Futures Lukman Leong menilai penguatan rupiah pada hari ini lebih karena sentimen pelemahan dolar AS. Mata uang negeri Paman Sam sendiri melemah karena pasar masih menanti arah kebijakan moneter dari bank sentral AS, The Federal Reserve.

"Ini hanya dari reaksi pasar yang beragam dari perkembangan ekonomi dan moneter global, terutama AS. Untuk yang hari ini, lebih karena dolar AS melemah," kata Lukman kepada CNNIndonesia.com.

Sebab, kalau dari dalam negeri, menurutnya, kurs rupiah seharusnya melemah karena jumlah kasus harian virus corona tengah meningkat dalam beberapa hari terakhir. Pada Kamis kemarin, jumlah kasus harian bahkan mencetak rekor tertinggi sebanyak 20 ribu dalam sehari.

"Jadi kemungkinan nantinya rupiah akan berbalik melemah, karena kasus melonjak, utang pemerintah juga semakin besar, ini yang bisa mempengaruhi rupiah pekan depan, meski sekarang trennya mendapat dukungan dari pelemahan dolar AS," tandasnya.***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:DKI Jakarta, Ekonomi, Peristiwa
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/