Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kemenpora dan MNC Group Gelar Nobar Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
16 jam yang lalu
Kemenpora dan MNC Group Gelar Nobar Timnas U 23 Indonesia
2
Lalu Mara Ingatkan Lobi Iwan Bule Bikin Shin Tae-yong Berani Ambil Resiko
Olahraga
14 jam yang lalu
Lalu Mara Ingatkan Lobi Iwan Bule Bikin Shin Tae-yong Berani Ambil Resiko
3
Kemenpora Dorong Pemuda Eksplorasi Minat dan Hobi Lewat Pesta Prestasi 2024
Pemerintahan
15 jam yang lalu
Kemenpora Dorong Pemuda Eksplorasi Minat dan Hobi Lewat Pesta Prestasi 2024
4
Hadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U 23, Shin Tae-Yong Berikan Kepercayaan Kepada Pemain Timnas Indonesia
Olahraga
13 jam yang lalu
Hadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U 23, Shin Tae-Yong Berikan Kepercayaan Kepada Pemain Timnas Indonesia
5
Zendaya Buka Peluang Kembali ke Dunia Musik dengan Lagu Baru
Umum
9 jam yang lalu
Zendaya Buka Peluang Kembali ke Dunia Musik dengan Lagu Baru
6
Witan Sulaeman: Kami Hadapi Lawan Bagus
Olahraga
9 jam yang lalu
Witan Sulaeman: Kami Hadapi Lawan Bagus
Home  /  Berita  /  Nasional

Gus Imin Bahas Socio-Technopreneurship Bareng Istana

Gus Imin Bahas Socio-Technopreneurship Bareng Istana
Ketum PKB, Gus Imin (kiri) saat berbincang mengenai socio-technopreneurship bersama Mensesneg RI, Pratikno (kanan) di Jakarta, Minggu (27/6/2021). (foto: ist.)
Minggu, 27 Juni 2021 21:42 WIB
JAKARTA - Wakil Ketua DPR RI, Abdul Muhaimin Iskandar, membahas socio-technopreneurship bersama dengan Mensesneg RI, Pratikno di Jakarta, Minggu (27/6/2021).

Dalam pernyataan tertulis yang dikutip GoNEWS.co, Ketum PKB yang akrab disapa Gus Imin itu menyatakan, socio-technopreneurship adalah entrepreneur berbasis teknologi yang berjiwa sosial, saling membantu, saling bekerjasama, saling silahturahim dan kaya akan soft skill.

"Socio-technopreneurship adalah upaya mengatasi masalah sosial dengan teknologi dan kewirausahaan," kata Gus Imin.

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini menyatakan, gagasan socio-technopreneurship cocok dengan karakter warga Nahdlatul Ulama (NU), di mana mayoritas di antaranya adalah kaum santri.

Seorang socio-technopreneurship biasa menjalankan bisnisnya bukan hanya bertujuan memperoleh revenue dan profit semata dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi, tapi juga ada aksi kemanusiaan di dalamnya.

Karena itu momentum satu abad NU yang jatuh pada tahun 2026 dalam kalender masehi sangat tepat untuk menumbuhkembangkan semangat socio-technopreneurship setiap warga NU. "Memajukan NU satu abad melalui pendidikan dan kewirausahaan," lanjut Dia.***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Kategori:GoNews Group, Nasional, Ekonomi, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/