Masuk Negara Resiko Tinggi Penularan, Kontingen Indonesia Jalani 7 Kali Tes Covid-19 Beruntun
Penulis: Azhari Nasution
"Itu ditentukan pemerintah Jepang dan pemerintah kota Tokyo. Kita masuk dalam kategori 1, jadi risiko covid-19 tinggi bersama beberapa negara lain seperti Afghanistan, India, Maladewa hingga Zambia," kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) Komite Olimpiade Indonesia (KOI/NOC Indonesia), Ferry Kono dalam konferensi pers secara virtual, Rabu (7/7/2021).
Meski masuk dalam kategori 1, kata Ferry Kono, tidak mempengaruhi jadwal keberangkatan Kontingen Indonesia. Hanya saja, katanya, Kontingen Garuda harus mengikuti persyaratan protokol kesehatan dari Panitia Penyelenggara Olimpiade (TOCOG) sesuai dengan status atau kategori risiko penularan Covid-19 negara masing-masing.
"Belum ada perubahan. Untuk yang terakreditasi, kami hanya perlu melakukan tujuh kali tes Covid-19 beruntun sebelum keberangkatan ke Tokyo," jelas Ferry Kono.
"Dua diantara tes itu harus swab PCR, sisanya boleh antigen. Setelah itu [sampai Tokyo] tiga hari di karantina, dan hanya boleh berinteraksi dengan kontingen Indonesia saja," tambahnya.
NOC Indonesia sendiri telah menetapkan jadwal keberangkatan kontingen Indonesia. Antara lain tim bulutangkis (8 Juli), tim advance (15 Juli), panahan, menembak, rowing, surfing, angkat besi, renang (17 Juli).
Keempat adalah Presiden NOC Indonesia, Raja Sapta Oktohari, Chef de Mission (CdM), Rosan P Roeslani bersama tim (20 Juli), dan terakhir adalah atletik pada 24 Juli 2021.
"Apapun itu kita siapkan skenario. mudah2an tidak menganggu persiapan kontingen. Kami maksimal sampai [di Tokyo] H-7 sebelum pertandingan mulai," ungkapnya.
Olimpiade Tokyo yang ditunda setahun akibat pandemi Covid-19 akan berlangsung pada 23 Juli hingga 8 Agustus 2021. ***
Kategori | : | DKI Jakarta, Olahraga |