Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
Olahraga
10 jam yang lalu
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
2
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
Olahraga
10 jam yang lalu
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
3
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
Umum
8 jam yang lalu
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
4
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
9 jam yang lalu
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
5
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
Olahraga
9 jam yang lalu
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
Home  /  Berita  /  Politik

Ketua DPP PPP Tak Percaya Kasus Positif Covid Sudah di Atas 50 Ribu

Ketua DPP PPP Tak Percaya Kasus Positif Covid Sudah di Atas 50 Ribu
Ketua DPP PPP, Achmad Baidowi. (Foto: Istimewa)
Jum'at, 16 Juli 2021 06:03 WIB
JAKARTA - Ketua DPP PPP, Achmad Baidowi menilai angka positif kasus Covid-19 yang kini sudah melebihi 50 ribu setiap harinya bukan lah data riil di lapangan, sebab banyak warga yang menolak untuk dilakukan tes PCR, terutama di wilayah pedesaan.

"(Kasus positif yang sebanyak) 54 ribu (data Rabu 14 Juli kemarin) itu kan ketemu berdasarkan hasil tes. Yang tidak dites banyak itu," ujar Awiek, sapaan akrabnya.

Ia membagi pengalaman pribadinya menyaksikan orang meninggal dengan gejala tertular, tapi tak mau "di-Covidkan"

"Mohon maaf ya, setiap hari di dapil saya setiap hari lima orang meninggal dengan gejala yang menyerupai Covid-19," ungkapnya.

Anggota Komisi VI DPR RI ini menambahkan banyak warga desa yang tidak berani untuk melakukan tes lantaran takut mengetahui bahwa dirinya terpapar Covid-19.

Di samping itu, Awiek juga memaparkan, persoalan mendasar masyarakat di wilayahnya enggak di tes Covid-19 adalah karena tidak berani masuk rumah sakit.

"Takut 'di-Covid-kan'. Meskipun sebenarnya dia sudah terpapar Covid-19. Gejalanya misalkan pilek sesak nafas, tidak bisa mencium bau, perasa, itu kan sudah ciri-ciri lah. Tetapi yang begitu tidak pernah dites, tidak pernah positif, jadi tidak termuat di data," ungkapnya.

Terkait lonjakan kasus positif yang terus tinggi, Sekertaris Fraksi PPP DPR RI ini menilai hal tersebut disebabkan tes swab yang dilakukan pemerintah lebih masif. Jika itu terus dilakukan menurutnya, maka semakin banyak jumlah yang terpapar Covid-19.

"Kalau tes swab PCR lebih masif lagi, maka makin banyak lagi, akan makin banyak yang positif,” tandasnya.

Berdasarkan data Satuan tugas Penanganan Covid-19 per Kamis ini (15/7), kasus positif meningkat hingga 56.757 orang, dan totalnya sudah mencapai 2.726.803 orang.

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:DKI Jakarta, Politik, Pemerintahan, Peristiwa
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/