Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
Umum
11 jam yang lalu
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
2
Tampil di Kandang, Borneo FC Lebih Percaya Diri Hadapi Madura United FC
Olahraga
11 jam yang lalu
Tampil di Kandang, Borneo FC Lebih Percaya Diri Hadapi Madura United FC
3
Senator Dailami Ingin Pemprov DKI Segera Bangun RSUD Tipe B di Kepulauan Seribu
DPD RI
10 jam yang lalu
Senator Dailami Ingin Pemprov DKI Segera Bangun RSUD Tipe B di Kepulauan Seribu
4
Srikandi PLN dan Bhayangkari, Berbagi Cahaya Pengetahuan Listrik untuk Masyarakat
Pemerintahan
10 jam yang lalu
Srikandi PLN dan Bhayangkari, Berbagi Cahaya Pengetahuan Listrik untuk Masyarakat
5
Cadenazzi Optimistis Borneo FC Catat Hasil Positif
Olahraga
11 jam yang lalu
Cadenazzi Optimistis Borneo FC Catat Hasil Positif
6
Hadapi Borneo FC di Leg Kedua Semifinal, Rakhmat Basuki: Ada Energi Positif
Olahraga
11 jam yang lalu
Hadapi Borneo FC di Leg Kedua Semifinal, Rakhmat Basuki: Ada Energi Positif
Home  /  Berita  /  Olahraga
Indonesia Basketball League (IBL) 2022

Bryan Adha Elang Praditya Mengejar Emas PON Papua

Bryan Adha Elang Praditya Mengejar Emas PON Papua
Minggu, 25 Juli 2021 07:31 WIB
Penulis: Azhari Nasution
SALATIGA - Bryan Adha Elang Praditya, center Satya Wacana Saints Salatiga, tak beristirahat lama setelah berkompetisi dalam gelembung Indonesia Basketball League (IBL) Camp pada bulan Maret- April lalu. “Saya hanya diberi istirahat seminggu, harus masuk dalam pemusatan latihan tim Jawa Tengah menghadapi PON Papua,” kata Bryan.

Selain Bryan sejumlah pemain IBL yang juga memperkuat Jawa Tengah dalam PON Papua adalah Tifan Eka Praditya, Samuel Devin Susanto (KAI Bima Perkasa Jogja), Habib Tito Aji (West Bandits Solo), Ramdhan Yudha Yuwana (Pacific Caesar Surabaya) dan Mario Davidson (Indonesia Patriots). 

“Kami akan berusaha keras merebut medali emas,menciptakan sejarah bagi basket putra Jawa Tengah,” tegas Bryan, pemuda kelahiran 7 April 1998.  Bryan sadar perjuangan merebut medali emas di Papua tidaklah mudah. “Semua saingan berat. Kekuatan merata, jadi kita harus bersiap semaksimal mungkin,” ujarnya. 

Pada IBL Pertamax 2021, tanpa pemain asing, peran Bryan cukup sentral bagi The Saints. “Kompetisi gelembung IBL kemarin berkesan buat saya, bisa memberikan kontribusi buat Satya Wacana walaupun belum maksimal,” katanya.

Walau demikian, bukan berarti Bryan lebih suka kompetisi tanpa pemain asing. “Semua ada plus minusnya, saya belum bisa menilai soal itu,” tuturnya. Dengan adanya pemain asing Bryan juga bisa belajar walau konsekuensinya menit bermain jelas berkurang.

Bryan menyebut mantan center Pelita Jaya Bakrie, Adhi Pratama sebagai idolanya. Dia sebenarnya berkesempatan berlatih bersama Adhi pada tahun 2016 ketika mengikuti trial di Pelita Jaya. “Sebelum bergabung dengan Satya Wacana, saya sempat dicoba berlatih bersama PJ, latihan Cuma tiga hari Senin sampai Rabu, sebab hari Kamis tim PJ harus berangkat mengikuti seri IBL, jadi ketemu Kak Adhi cuma pas latihan saja,” kenangnya.

“Waktu itu sebagai anak baru saya masih sungkan bahkan sedikit takut untuk bertanya kepada senior,” akunya sambil tertawa.

Bryan kini juga mendapatkan julukan dari para penggemar sebagai Lord Bryan. Dia tidak pusing menanggapi gelar barunya tersebut. “Saya senang-senang saja asal mereka juga senang, bisa jadi penambah semangat juga,” paparnya. 

Kini Lord Bryan dan kawan kawan akan berusaha menaklukkan lawan-lawan di PON Papua demi tekad merebut medali emas. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/