Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
PSIS Kantongi Licensing AFC Challenge League Dan BRI Liga 1
Olahraga
22 jam yang lalu
PSIS Kantongi Licensing AFC Challenge League Dan BRI Liga 1
2
Heru Budi Hartono Tinjau Lokasi Pembebasan Lahan Normalisasi Kali Ciliwung
Pemerintahan
22 jam yang lalu
Heru Budi Hartono Tinjau Lokasi Pembebasan Lahan Normalisasi Kali Ciliwung
3
Musisi dan Wartawan yang Tergabung di PSKI Sukses Gelar Halalbihalal
Umum
20 jam yang lalu
Musisi dan Wartawan yang Tergabung di PSKI Sukses Gelar Halalbihalal
4
Senator Dailami Sesalkan Pengelola Minimarket Memukul Bukan Merangkul Jukir
DKI Jakarta
22 jam yang lalu
Senator Dailami Sesalkan Pengelola Minimarket Memukul Bukan Merangkul Jukir
5
Avril Lavigne Anggap Teori Konspirasi Tentangnya Sebagai Bukti Awet Muda
Umum
17 jam yang lalu
Avril Lavigne Anggap Teori Konspirasi Tentangnya Sebagai Bukti Awet Muda
6
Arema FC Gandeng Apparel Nasional Musim Depan
Olahraga
22 jam yang lalu
Arema FC Gandeng Apparel Nasional Musim Depan
Home  /  Berita  /  Umum

Menpora Ingatkan Pentingnya Pembinaan Ideologi Pancasila di Acara Diklat Paskibraka Nasional 2021

Menpora Ingatkan Pentingnya Pembinaan Ideologi Pancasila di Acara Diklat Paskibraka Nasional 2021
Menoora Zainudin Amali. (Dok. Kemenpora)
Rabu, 28 Juli 2021 03:44 WIB
Penulis: Azhari Nasution
JAKARTA - Menpora Zainudin Amali secara resmi membuka Diklat Paskibraka Nasional Tahun 2021, secara virtual dari kantor Kemenpora RI, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (27/7/2021).

Hadir dalam acara ini, Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi, pejabat Kemenpora, Garnisun Tetap I Jakarta, Pembina dan peserta Paskibraka Nasional utusan dari 34 provinsi seluruh Indonesia.

Dalam sambutannya, Menpora Amali menyampaikan bahwa penyelenggaraan Diklat Paskibraka Tahun 2021 ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya karena diselenggarakan dalam situasi pandemi COVID-19. Dengan demikian, dia meminta agar protokol kesehatan diterapkan secara ketat supaya tidak terjadi penularan virus corona.

“Pelatih, pembina, tenaga medis khususnya panitia dan terutama perhatian dari calon Paskibraka Nasional. Jadi kalau panitia agak lebih ketat dengan disiplin protokol kesehatan saya kira itu memang situasinya seperti ini (pandemi),” kata Amali mengingatkan.

Tahun 2019 yang lalu, Kemenpora juga melakukan kegiatan yang sama di tengah situasi pandemi, namun dengan lebih terbatas. “Tahun ini lengkap dari 34 provinsi dengan seleksi yang berjenjang dan dilaksanakan secara transparan, akuntabel,” pungkasnya.

Menpora Amali mengungkapkan, kegiatan ini bekerjasama dengan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP). Dalam hal ini, BPIP memberi pembekalan materi kepada para calon Paskibraka tentang nilai-nilai Pancasila. Dan hal tersebut merupakan implementasi dari Peraturan Presiden Nomor 13 Tahun 2021. Kegiatan ini tetap harus dilakukan meski dalam situasi pandemi karena itu merupakan komitmen untuk pelaksanaan HUT Kemerdekaan RI dan sudah dilakukan terus menerus pemimpin bangsa ini.

“Karena itu adalah komitmen kita pelaksanaan peringatan Hari Kemerdekaan 17 Agustus setiap tahun. Itu adalah satu kewajiban buat kita sebagai bangsa Indonesia,” pungkasnya.

Pada kesempatan ini, Menpora meminta kepada para pelatih dan pembina untuk betul-betul menanamkan nilai-nilai Pancasila k Nomor 13 Tahun 2021 tersebut. Sehingga para calon Paskibraka ini setelah selesai melaksanakan tugasnya pada tanggal 17 Agustus nanti masih memiliki tanggung jawab untuk menjadi Duta Pancasila.

“Jangan sampai muncul hal-hal yang bertentangan dengan Pancasila, dengan ideologi negara kita dari para purna Paskibraka. Kita harapkan betul kepada para calon dan nanti akan menjadi Paskibraka, anda adalah orang yang terpilih dari sekian banyak orang, semua orang bercita-cita,” ungkapnya.

Bahkan, kata Amali, dirinya ketika SMA dulu bercita-cita untuk bisa lolos menjadi anggota Paskibraka karena ingin melaksanakan tugas membawa Merah Putih di hari yang bersejarah.

“Itu tidak semua orang bisa, sekarang anda sudah terpilih, anda sudah mewakili provinsi anda masing-masing. Saya pesankan untuk lakukan semua apa yang diinstruksikan oleh pelatih dan pembina. Dan lakukan dengan sepenuh hati, itu keluar dari kesadaran anda sendiri bukan karena terpaksa,” pesannya.

Disamping itu, karena peserta yang dating dari 34 provinsi dengan latar budaya dan adat yang berbeda-beda, Menpora meminta kepada mereka untuk segera beradaptasi dengan lingkungan tempat mereka diklat di Cibubur Jakarta Timur.

“Saya minta untuk segera beradaptasi menyesuaikan diri dengan lingkungan anda, karena tidak ada waktu berlama-lama, anda berada di Cibubur sangat singkat waktunya di situ,” pesannya.

Menpora Amali kemudian menyampaikan apresiasi dan terimakasih kepada BPIP yang telah bekerjasama dengan Kemenpora dalam melakukan pembinaan ideologi Pancasila khususnya kepada para pemuda. Pasalnya, penguatan ideologi Pancasila merupakan salah satu program prioritas Kemenpora periode 2020-2024.

“Sehingga apa yang kita kerjakan adalah bagian tugas dari pelaksanaan program prioritas Kemenpora. Itu sekali lagi saya berterimakasih kepada bapak Kepala dan seluruh jajaran PPIP. Dengan kita kolaborasi seperti ini maka tentu membantu pencapaian-pencapaian target yang kita targetkan tentang penguatan ideologi Pancasila di tengah-tengah masyarakat. Khususnya di kalangan para pemuda,” harapnya.

Sementara itu, Deputi Bidang Pengembangan Pemuda Kemenpora, Asrorun Ni'am Sholeh dalam laporannya menjelaskan pihaknya telah melakukan proses seleksi calon Paskibraka dengan lancar, akuntabel dan transparan.

Saat ini sudah ada 63 calon Paskibraka dari 34 provinsi di Indonesia yang sudah sudah berada di Cibubur Jakarta Timur hingga siang ini. Sementara masih ada 4 orang lainnya masing-masing dari provinsi Bangka Belitung, Aceh, Sulbar dan NTB.

“Ada beberapa delegasi yang ada kendala teknis. Karena kendala terkait dengan penerbangan dan kendala terkait dengan pemeriksaan kesehatan. Rencananya sesuai dengan komunikasi dengan Pemprov akan bergabung selasa siang hari ini,” ungkapnya.

Menurut dia, pada saat menjelang kedatangan mereka diberi ketentuan agar melakukan isolasi mandiri di kediaman selama 10 hari sebelum berangkat ke Jakarta.

Kemudian pada saat hendak berangkat, dua hari sebelumnya sudah berada di lingkungan provinsi untuk memastikan kondisi kesehatan. Kemudian dilakukan tes swab PCR pada saat kedatangan. “Sesampainya di Pusdiklat dilakukan swab dan dilanjutkan karantina mandiri selama 3 hari. Dan tahapan ini sudah dilalui dengan baik,” katanya.

Acara ini menerapkan protokol kesahatan yang ketat dan disiplin antara lain dengan pembatasan mobilitas orang misalnya pengantar tidak boleh masuk Pusdiklat.
“Panitia juga harus memastikan streaming dan juga protokol kesehatan secara ketat sehingga ini tidak dilakukan proses peliputan media secara langsung,” paparnya.

Pada kesempatan ini, Kepala BPIP Yudian Wahyudi mengatakan, para calon Pakibraka yang ikut Diklat ini nantinya akan didaulatkan sebagai Duta Pancasila. Hal itu untuk menanamkan kembali nilai-nilai Pancasila kepada semua lapisan khususnya Paskibraka terutama saat mereka kembali ke tempat masing-masing.

“Dengan demikian, maka kita bersama-sama telah menyiapkan kader pimpinan yang kita bisa percaya bahwa mereka itu kedepannya akan membawa Indonesia ini ke arah yang benar, ke arah yang maju sesuai dengan Pancasila sebagai falsafah negara, sebagai sebagai sumber hukum di negara Republik Indonesia ini,” tukasnya.

Yudian tak lupa mengucapkan terimakasih kepada Kemepora atas dukungan dan kerjasamanya dalam kegiatan tersebut.

“Sehingga nanti ke depan kita bisa bersama-sama mewujudkan cita-cita negara Indonesia khususnya melalui penanaman pembinaan ideologi Pancasila kepada generasi muda khususnya yang paling khusus pasukan Paskibraka,” harapnya. Dengan demikin, kita akan menjadi negara maju, kemudian setiap pemuda itu akan bisa terdeteksi atau godaan ideologi asing yang akan menggangu Pancasila,” harapnya. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/