Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Jelang Hadapi Uzbekistan, Ini Pesan Iwan Bule Kepada Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
21 jam yang lalu
Jelang Hadapi Uzbekistan, Ini Pesan Iwan Bule Kepada Timnas U 23 Indonesia
2
Sejarah Baru Perjalanan Sepakbola Indonesia Diawali Keputusan Iwan Bule Pilih Shin Tae-yong
Olahraga
21 jam yang lalu
Sejarah Baru Perjalanan Sepakbola Indonesia Diawali Keputusan Iwan Bule Pilih Shin Tae-yong
3
Kemenpora dan MNC Group Gelar Nobar Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
8 jam yang lalu
Kemenpora dan MNC Group Gelar Nobar Timnas U 23 Indonesia
4
Kemenpora Dorong Pemuda Eksplorasi Minat dan Hobi Lewat Pesta Prestasi 2024
Pemerintahan
8 jam yang lalu
Kemenpora Dorong Pemuda Eksplorasi Minat dan Hobi Lewat Pesta Prestasi 2024
5
Lalu Mara Ingatkan Lobi Iwan Bule Bikin Shin Tae-yong Berani Ambil Resiko
Olahraga
6 jam yang lalu
Lalu Mara Ingatkan Lobi Iwan Bule Bikin Shin Tae-yong Berani Ambil Resiko
6
Hadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U 23, Shin Tae-Yong Berikan Kepercayaan Kepada Pemain Timnas Indonesia
Olahraga
6 jam yang lalu
Hadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U 23, Shin Tae-Yong Berikan Kepercayaan Kepada Pemain Timnas Indonesia
Home  /  Berita  /  Ekonomi

Ratusan Triliun Mengalir ke Pfizer dari Jualan Vaksin Corona

Ratusan Triliun Mengalir ke Pfizer dari Jualan Vaksin Corona
Foto: AP/Virginia Mayo
Kamis, 29 Juli 2021 13:55 WIB

JAKARTA - Produsen vaksin asal Amerika Serikat (AS) Pfizer mengumumkan pendapatannya dari penjualan vaksin COVID-19 pada Rabu, (28/7/2021).

Dikutip dari CNBC, di kuartal II-2021 vaksin COVID-19 Pfizer berhasil menjual US$ 7,8 miliar atau sekitar Rp 113 triliun (kurs dolar Rp 14.497) karena permintaan yang tinggi dari banyak negara seiring dengan adanya varian delta yang menyebar.

Pendapatan tersebut otomatis menambah perkiraan penjualan di tahun 2021 untuk vaksin menjadi US$ 33 miliar setara Rp 478 triliun dari sebelumnya US$ 26 miliar Rp 375 triliun.

Hasil keuangan kuartal kedua itu juga mengalahkan ekspektasi Wall Street. Perseroan saat ini mengharapkan pendapatan dalam setahun di kisaran US$ 3,95 sampai US$ 4,05 per saham, naik dari kisaran sebelumnya US$ 3,55 menjadi US$ 3,65 per saham.

Perusahaan juga mengharapkan pendapatan berada dalam kisaran US$ 78 miliar hingga US$ 80 miliar, naik dari perkiraan sebelumnya sebesar US$ 70,5 miliar hingga US$ 72,5 miliar. Saat ini posisi saham Pfizer turun 0,4% di pasar saham. "Kuartal kedua luar biasa dalam beberapa hal. Yang paling terlihat, kecepatan dan efisiensi upaya kami dengan BioNTech untuk membantu memvaksinasi dunia melawan COVID-19 belum pernah terjadi sebelumnya, dengan sekarang lebih dari satu miliar dosis BNT162b2 telah dikirimkan secara global," kata CEO Pfizer Albert Bourla dalam sebuah pernyataan, dikutip dari CNBC.

Unit bisnis Pfizer lainnya juga mengalami pertumbuhan penjualan yang kuat. Pendapatan dari unit onkologinya naik 19% dari tahun ke tahun menjadi US$ 3,1 miliar setara Rp 44 triliun. Kemudian unit rumah sakit perusahaan menghasilkan pendapatan US$ 2,2 miliar setara Rp 33 triliun, naik 21% dari tahun sebelumnya, dan unit penyakit dalam tumbuh 5% dari tahun lalu menjadi US$ 2,4 miliar setara Rp 34 triliun.

Pfizer mengatakan awal bulan ini mereka melihat tanda-tanda berkurangnya kekebalan vaksin COVID-19 yang dihasilkan Jerman BioNTech. Pihaknya berencana untuk meminta 'Food and Drug Administration' untuk mengesahkan dosis booster.

Dia juga mengatakan sedang mengembangkan vaksin booster untuk menargetkan varian delta. Dalam slide yang diposting Rabu di samping laporan pendapatannya, Pfizer berpotensi akan mengajukan otorisasi penggunaan darurat untuk dosis booster dengan FDA pada awal Agustus.

Pihaknya berharap dapat segera memulai studi klinis untuk menguji vaksin varian delta di bulan yang sama. Dia juga mengharapkan persetujuan penuh untuk vaksin dua dosisnya pada Januari 2022.***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:DKI Jakarta, Kesehatan, Internasional, Ekonomi, Peristiwa
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/