Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Aditya dan Novendra Melejit, Temur Kuybakarov Terlempar dari Klasemen Sementara
Olahraga
24 jam yang lalu
Aditya dan Novendra Melejit, Temur Kuybakarov Terlempar dari Klasemen Sementara
2
Jelang Hadapi Uzbekistan, Ini Pesan Iwan Bule Kepada Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
16 jam yang lalu
Jelang Hadapi Uzbekistan, Ini Pesan Iwan Bule Kepada Timnas U 23 Indonesia
3
Sejarah Baru Perjalanan Sepakbola Indonesia Diawali Keputusan Iwan Bule Pilih Shin Tae-yong
Olahraga
17 jam yang lalu
Sejarah Baru Perjalanan Sepakbola Indonesia Diawali Keputusan Iwan Bule Pilih Shin Tae-yong
4
Kemenpora dan MNC Group Gelar Nobar Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
4 jam yang lalu
Kemenpora dan MNC Group Gelar Nobar Timnas U 23 Indonesia
5
Kemenpora Dorong Pemuda Eksplorasi Minat dan Hobi Lewat Pesta Prestasi 2024
Pemerintahan
3 jam yang lalu
Kemenpora Dorong Pemuda Eksplorasi Minat dan Hobi Lewat Pesta Prestasi 2024
6
Lalu Mara Ingatkan Lobi Iwan Bule Bikin Shin Tae-yong Berani Ambil Resiko
Olahraga
2 jam yang lalu
Lalu Mara Ingatkan Lobi Iwan Bule Bikin Shin Tae-yong Berani Ambil Resiko
Home  /  Berita  /  Olahraga
Olimpiade 2020 Tokyo

Gagal di Babak Utama, Semangat Zohri Tetap Membara

Gagal di Babak Utama, Semangat Zohri Tetap Membara
Lalu Muhammad Zohri (tiga dari kiri/Dok. NOC Indonesia)
Sabtu, 31 Juli 2021 20:32 WIB
Penulis: Azhari Nasution

TOKYO - Langkah sprinter Indonesia, Lalu Muhammad Zohri terhenti di babak utama nomor lari 100 M putra cabang atletik Olimpiade 2020 Tokyo. Namun, semangat pria berusia 21 tahun ini tetap membara untuk menggapai prestasi pada event-event internasional ke depan dan menjadikan Olimpiade sebagai pelajaran pelajaran berharga.

Zohri yang turun di heat empat harus puas finish di urutan kelima usai membukukan cafatan waktu 10,26 detik. Pelari Afrika Selatan Gift Leotlela tercepat dengan catatan waktu 10,04 detik, disusul pelari China Bingtian Su (10,05 detik), Jason Rogers dari Federasi Saint Christopher&Navis (10,21 detik) yang akhirnya melaju ke semifinal dari heat empat.

Kepada Tim Media NOC Indonesia, Zohri mengaku belum puas dengan penampilannya di Tokyo. Meski demikian, lelaki yang menjadi kampiun di nomor 100m putra Kejuaraan Dunia U-20 2018 Finlandia ini mengaku masih memiliki ambisi tinggi, berlari untuk menembus catatan waktu di bawah 10 detik.

“Ini pelajaran untuk saya. Semoga ke depan saya bisa lebih semangat lagi. Saya bersyukur bisa mewakili Indonesia di Olimpiade. Saya berterima kasih atas dukungan masyarakat Indonesia. semoga ke depan saya bisa tampil lebih baik dan memberi prestasi bagi Indonesia,” kata Zohri usai perlombaan.

“Saya sendiri merasa belum maksimal, mungkin karena (faktor) mental juga dan ada sedikit masalah starting blok.”

Dalam sesi uji coba lapangan, Zohri sebelumnya mengaku masih membutuhkan adaptasi startingblock di Olympic Stadium. Sebab, startingblock yang biasa dipakai saat latihan di Jakarta berbeda dengan yang digunakan di Olimpiade.

“Sebenarnya persiapan kurang karena (pelatih AS) Harry Marra juga baru datang kurang dari sebulan. Jadi hanya bisa memperbaiki teknik start saya sedikit,” kata Zohri.

Anak latih Eni Nurani ini mengatakan menimba pelajaran berharga di Olimpiade. Apalagi, ia dapat berlari di satu trek dengan mega bintang Leotlela dan Su. Zohri sebenarnya ditargetkan mencapai peak peformancenya di Olimpiade 2024 Paris.

“Tentu saya bersyukur bisa lari bersama dengan mereka. Semoga ke depan saya bisa menyaingi dan mengalahkan mereka,” ujar Zohri. “Untuk sekarang start harus diperbaiki. Yang perlu dievaluasi mungkin soal start, akselerasi dan pertahankan kecepatan. Semoga saya bisa masuk kualifikasi dan berprestasi di Paris.” ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/