Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Jelang Hadapi Uzbekistan, Ini Pesan Iwan Bule Kepada Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
17 jam yang lalu
Jelang Hadapi Uzbekistan, Ini Pesan Iwan Bule Kepada Timnas U 23 Indonesia
2
Sejarah Baru Perjalanan Sepakbola Indonesia Diawali Keputusan Iwan Bule Pilih Shin Tae-yong
Olahraga
18 jam yang lalu
Sejarah Baru Perjalanan Sepakbola Indonesia Diawali Keputusan Iwan Bule Pilih Shin Tae-yong
3
Kemenpora dan MNC Group Gelar Nobar Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
5 jam yang lalu
Kemenpora dan MNC Group Gelar Nobar Timnas U 23 Indonesia
4
Kemenpora Dorong Pemuda Eksplorasi Minat dan Hobi Lewat Pesta Prestasi 2024
Pemerintahan
4 jam yang lalu
Kemenpora Dorong Pemuda Eksplorasi Minat dan Hobi Lewat Pesta Prestasi 2024
5
Lalu Mara Ingatkan Lobi Iwan Bule Bikin Shin Tae-yong Berani Ambil Resiko
Olahraga
3 jam yang lalu
Lalu Mara Ingatkan Lobi Iwan Bule Bikin Shin Tae-yong Berani Ambil Resiko
6
Hadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U 23, Shin Tae-Yong Berikan Kepercayaan Kepada Pemain Timnas Indonesia
Olahraga
2 jam yang lalu
Hadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U 23, Shin Tae-Yong Berikan Kepercayaan Kepada Pemain Timnas Indonesia
Home  /  Berita  /  Olahraga
Olimpiade 2020 Tokyo

Ini Pesan Khusus dari Menpora Amali Untuk Greysia/Apriyani

Ini Pesan Khusus dari Menpora Amali Untuk Greysia/Apriyani
Menpora Zainudin Amali. (Dok. Kemenpora)
Minggu, 01 Agustus 2021 00:34 WIB
Penulis: Azhari Nasution

JAKARTA - Seluruh atlet Indonesia yang masih akan bertanding di Olimpiade Tokyo 2020, khususnya ganda putri Indonesia, Greysia Polii/Apriyani Rahayu yang telah lolos ke babak final diminta agar bertanding tanpa beban, tidak tertekan dan rileks.

Permintaan itu disampaikan Menpora Zainudin Amali saat menjadi narasumber secara live dalam acara Kompas Sport, Kompas TV, Sabtu (31/7/2021) malam.

Bertanding di Olimpiade itu, kata Amali, atmosfernya berbeda dengan pertandingan di ajang series kejuaraan dunia lainnya. Sebab, pertandingan di ajang-ajang tersebut walaupun kalah masih ada kesempatan dalam ajang lain yang penyelenggarannya dilakukan hampir setiap tahun. Sementara Olimpiade hanya digelar 4 tahun sekali.

“Jadi tekanan, pressure yang ada di olimpiade itu sangat besar, sangat sangat kuat. Jadi, saya hanya berharap supaya mereka tidak terlalu tertekan, tidak terlalu merasa ada beban,” kata Amali.

Menpora Amali telah menyampaikan permintaan itu langsung melalui video call kepada Greysia Polii/Apriyani Rahayu usai menang atas pasangan Korea Selatan, Lee So-hee/Shin Seung-chan dalam pertandingan semifinal.

“Saya sampaikan bahwa nggak usah mikirin beban apapun. Saya tidak memberi kamu beban, tetapi kamu main lepas, kamu main dengan enak saja, ya anggap saja sedang main di Pelatnas di tempat mereka di Cipayung sana,” harapnya.

Menpora Amali melanjutkan, apabila mereka tampil dengan beban dan tekananmaka hal itu dapat membuat mereka melakukan kesalahan-kesalahan dalam pertandingan karena tidak fokus.

“Saya bilang nggak mungkin, dia (atlet) berpikir ini menteri pasti membebani harus emas, saya bilang gak. Kamu sudah sampai di final saja saya sudah senang dan pasti rakyat Indonesia bangga dengan kalian. Jadi hal-hal yang seperti itu, harus dilakukan pada mereka. Sehingga mereka tidak merasa tertekan dan dia punya beban, harus dibuat rileks, serileks mungkin,” jelasnya.

Kemudian terkait target, Menpora menjelaskan saat ini sudah ada Grand Design Olahraga Nasional yang telah disusun Kemenpora bersama para pakar, akademisi, praktisi olahraga, yang merupakan tindaklanjut dari arahan Presiden Joko Widodo dalam melakukan review total olahraga prestasi.

Di dalam Grand Design Olahraga Nasional tersebut, pemerintah menetapkan Olimpiade sebagai target utama dan setiap olimpiade diharapkan ada perbaikan peringkat olimpiade dunia. Untuk tahun Olimpiade Tokyo, Indonesia menargetkan peringkat 40 atau meningkat dari raihan saat olimpiade Rio De Janeiro 2016 lalu.

“Tapi tidak boleh jadi beban dan saya dari awal tidak membuat beban itu di satu atlet, di satu satu pasangan. Tetapi ini adalah tugas seluruh kontingen, tugas seluruh dari 28 orang yang berangkat,” tukasnya.

Untuk pembinaan atlet, lanjutnya, dalam Grand Design Olahraga Nasional juga, pemerintah melakukan pembinaan dan mencari talenta-talenta atlet dari seluruh Indonesia. Sebab, tidak boleh lagi prestasi olahraga lahir by accident tapi harus by design. Hal itu hanya bisa dicapai dengan memperbaiki pengelolaan dan manajemen olahraga dan itu sudah tertuang dalam Grand Design Olahraga Nasional. Salah satunya bekerjasama dengan penyedia big data.

“Kita bekerjasama dengan penyedia big data, untuk bisa memantau data di seluruh Indonesia. Saya sebut saja dengan PT Telkom, karena mereka yang ada datanya dan dari situ kita akan lihat mana potensi-potensi mana talenta-talenta,” ungkapnya.

Selain itu, dalam Grand Design Olahraga Nasional, pemerintah juga akan membangun atau menguatkan sentra-sentra pembinaan olahraga di berbagai daerah.“Di Grand Design Olahraga Nasional itu ada 10 sentra yang ada di seluruh Indonesia sesuai dengan karakteristik olahraga yang menonjol di daerah itu. Nanti kita akan jaring sebanyak mungkin para talenta-talenta kita dari dasar,” pungkasnya.

Dalam upaya itu, Kemenpora akan bekerjasama dengan Kemendagri karena menaungi kabupaten/kota dan provinsi dan juga Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Ristek, sekitar 250.000 atlet dan talenta akan dijaring di tahap awal.

“Jadi ini yang kita lakukan, karena terus terang selama ini pembinaan kita itu tidak terdesain dengan bagus. Karena prestasi-prestasi yang ada itu by accident. Nah stop, kita tidak boleh lagi mendapatkan prestasi by accident harus by design,” harapnya. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/