Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Avril Lavigne Anggap Teori Konspirasi Tentangnya Sebagai Bukti Awet Muda
Umum
22 jam yang lalu
Avril Lavigne Anggap Teori Konspirasi Tentangnya Sebagai Bukti Awet Muda
2
Tak Enak dengan Bea Cukai, Enzy Storia Harap Ada Perbaikan Layanan Publik
Umum
22 jam yang lalu
Tak Enak dengan Bea Cukai, Enzy Storia Harap Ada Perbaikan Layanan Publik
Home  /  Berita  /  Nasional

Puan: Indonesia Butuh Data Khusus Anak Yatim/Piatu akibat Covid-19

Puan: Indonesia Butuh Data Khusus Anak Yatim/Piatu akibat Covid-19
Ketua DPR RI/Ketua DPP PDIP, Puan Maharani, dalam suatu kesempatan bersama anak-anak Indonesia sebelum masa pandemi Covid-19. (foto: dok. ist./dpr ri)
Rabu, 04 Agustus 2021 13:19 WIB
JAKARTA - Ketua DPR RI, Puan Maharani, mendorong pemerintah untuk membuat data khusus terkait anak-anak yang menjadi yatim ataupun piatu karena keganasan Covid-19.

"Hingga saat ini, saya belum melihat adanya data khusus terkait anak-anak Indonesia yang kehilangan orangtua mereka karena Covid-19. Kita perlu data tersebut sebagai langkah untuk memberi perlindungan," kata Puan dalam rilis yang dikutip GoNEWS.co, Selasa (3/8/2021).

Perlindungan untuk anak-anak yang orangtuanya meninggal dunia sebagai pasien Covid-19, kata Puan, bisa dimulai dari santunan sampai pengasuhan, tergantung kondisi sosial masing-masing anak.

"Negara harus bertanggungjawab terhadap masa depan anak-anak Indonesia yang menjadi korban bencana kesehatan ini," kata mantan Menko PMK ini.

Untuk jangka pendek, kata Puan, anak-anak yatim dan/atau piatu akibat Covid-19 ini harus segera mendapat pendampingan untuk pemulihan dampak psikologis akibat kehilangan orangtua mereka.

"Agar semangat hidup, semangat belajar mereka kembali lagi," ujar ibu dari dua anak ini.

Lebih jauh, mantan Menko PMK ini meminta serapan anggaran pemerintah untuk penanganan Covid-19 juga digunakan untuk program-program perlindungan, "Bisa dalam bentuk santunan, beasiswa atau bantuan belajar," ujar Puan.

Perempuan pertama yang menjabat Ketua DPR ini mengatakan, berbicara nasib anak-anak Indonesia hari ini adalah bicara nasib bangsa ke depan.

"Kalau anak-anak Indonesia hari ini banyak yang putus sekolah dan depresi karena pandemi dan menjadi yatim piatu, bangsa ini yang akan menerima dampaknya dua puluh atau tiga puluh tahun ke depan," ujar Puan.

Sebelumnya, Puan memberikan bantuan untuk Alviano Dafa Raharja (8), anak yang baru saja kehilangan kedua orangtuanya akibat keganasan Covid-19.

Vino yang menjadi yatim di Kutai Barat, Kalimantan Timur, sudah dibawa pulang oleh kakeknya ke kampung halaman orangtuanya di Sragen, Jawa Tengah.

Santunan dan bantuan pendidikan dari Puan juga diberikan kepada Rahmad Dian Agasta dan Heenglay Onglay (Lim), dua anak Sragen yang bernasib sama. Bantuan diserahkan melalui Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Diah Pitaloka dan disaksikan Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati.***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Kategori:GoNews Group, DPR RI, Nasional, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/