Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Indonesia Tertinggal 0-2 dari China, Fadia/Ribka: Hasilnya Belum Sesuai
Olahraga
11 jam yang lalu
Indonesia Tertinggal 0-2 dari China, Fadia/Ribka: Hasilnya Belum Sesuai
2
Indonesia Tertinggal 0-1 dari China, Gregoria Sampaikan Permohonan Maaf
Olahraga
11 jam yang lalu
Indonesia Tertinggal 0-1 dari China, Gregoria Sampaikan Permohonan Maaf
3
Indonesia Gagal Juara Piala Uber 2024, Ester Sudah Tunjukkan Perlawanan Maksimal
Olahraga
6 jam yang lalu
Indonesia Gagal Juara Piala Uber 2024, Ester Sudah Tunjukkan Perlawanan Maksimal
4
Jalani Sosialisasi VAR, Skuat Pesut Etam Antusias
Olahraga
5 jam yang lalu
Jalani Sosialisasi VAR, Skuat Pesut Etam Antusias
5
Antusiasme Alberto Rodriguez Jajal Championship Series Lawan Bali United
Olahraga
5 jam yang lalu
Antusiasme Alberto Rodriguez Jajal Championship Series Lawan Bali United
6
Ciro Alves dan Pengorbanan Untuk Persib Bandung Catat Statistik Apik
Olahraga
5 jam yang lalu
Ciro Alves dan Pengorbanan Untuk Persib Bandung Catat Statistik Apik
Home  /  Berita  /  Ekonomi

Renault Gandeng Geely Garap Mobil Hybrid

Renault Gandeng Geely Garap Mobil Hybrid
Mobil Hybrid produk Renault. (Foto: Istimewa)
Selasa, 10 Agustus 2021 22:46 WIB

JAKARTA - Renault Group mengumumkan bekerja sama dengan produsen otomotif top di China, Geely Holding Group, khusus buat mengembangkan mobil-mobil hybrid pada Senin (9/8/2021).

Renault akan memanfaatkan jaringan komponen dan manufaktur Geely, yang merupakan induk perusahaan Volvo, Polestar, dan Lynk & Co, untuk menghasilkan mobil hybrid. Penjualan mobil hybrid ini akan dilakukan di China.

Geely akan menjadi pemasok mobil, sedangkan Renault bakal mengontrol pemasaran dan penjualan termasuk menyediakan jaringan dealer dan servis. Selain itu Reuters menjelaskan keduanya juga berencana mengembangkan produk lokal di Korea Selatan menggunakan merek Lynk & Co.

Autocar memaparkan investasi atas kerja sama ini belum disebutkan. Selain itu kesepakatan keduanya dikatakan tidak memengaruhi kepemilikan Renault sebesar 80,1 persen di produsen Renault Samsung Motors di Korea Selatan yang selama ini memproduksi mobil Renault untuk pasar lokal.

Strategi ini muncul usai transformasi besar-besaran yang dilakukan bos baru Renault, Luca de Meo. Sebelumnya Renault sudah berkolaborasi bersama Mercedes-Benz untuk pengembangan dan produksi mobil komersial kecil.

Pada April lalu Renault membatalkan peluang joint venture dengan perusahaan China, Dongfeng Motor Group yang membuat penundaan mobil-mobil Renault bermesin pembakaran dalam di negara itu.

Sementara penjualan mobil listrik Renault terus dilakukan di China atas kerja sama dengan Brilliance Jinbei Automotive, eGT, dan Jiangxi Jiangling.***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:DKI Jakarta, Ekonomi, Peristiwa
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/