Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Indonesia Runner Up Piala Thomas, Bakri Kesulitan Keluar dari Tekanan
Olahraga
22 jam yang lalu
Indonesia Runner Up Piala Thomas, Bakri Kesulitan Keluar dari Tekanan
2
Ketua FKDM DKI Sebut Kinerja Pj Gubernur Sudah Bagus
Pemerintahan
4 jam yang lalu
Ketua FKDM DKI Sebut Kinerja Pj Gubernur Sudah Bagus
3
Ketua Umum Forkabi Nilai Heru Budi Layak Pimpin Jakarta
DKI Jakarta
5 jam yang lalu
Ketua Umum Forkabi Nilai Heru Budi Layak Pimpin Jakarta
4
Pemprov DKI Raih Provinsi Terbaik Tiga Penghargaan Pembangunan Daerah
Pemerintahan
4 jam yang lalu
Pemprov DKI Raih Provinsi Terbaik Tiga Penghargaan Pembangunan Daerah
5
Timnas U 17 Wanita Tatap Laga Perdana Melawan Filipina di Piala Asia U 17 AFC 2024
Olahraga
2 jam yang lalu
Timnas U 17 Wanita Tatap Laga Perdana Melawan Filipina di Piala Asia U 17 AFC 2024
6
Ketua Hima Persis DKI: Tagline Sukses Jakarta untuk Indonesia Inspiratif
Pemerintahan
2 jam yang lalu
Ketua Hima Persis DKI: Tagline Sukses Jakarta untuk Indonesia Inspiratif
Home  /  Berita  /  Olahraga
Olimpiade 2020 Tokyo

Boy Pohan: Pimpin Partai Final Itu Prestise

Boy Pohan: Pimpin Partai Final Itu Prestise
Boy Pohan saat memimpin partai final tinju Olimpiade 2020 Tokyo. (Screengrab ©️2021 - IOC)
Kamis, 12 Agustus 2021 16:32 WIB
Penulis: Azhari Nasution

TOKYO - Ternyata atlet dan wasit sama-sama punya tujuan saat tampil di Olimpiade. Kalau atlet tampil di final ingin menjadi juara tetapi wasit tampil di final sebagai prestise (kehormatan).

Wasit/juri tinju Indonesia, Muhammad Arisa Putra Pohan telah mewujudkan impiannya. Dari 276 partai dari 13 kelas yang dimainkan, dia mendapat tugas sebagai juri pada 40 pertandingan dan 7 pertandingan bertugas sebagai wasit yang memimpin pertandingan.
Dari 7 pertandingan itu satu di antaranya sebagai wasit pada partai final kelas menengah (69-75kg) dimana petinju Brasil, Sousa Herbert meraih kemenangan KO atas petinju Ukraina, Khyzhnik Oleksandr,

"Setiap wasit yang bertugas di Olimpiade pasti ingin memimpin pertandingan final. Dan, itu semua saya sudah dapatkan. Tidak gampang dipilih memimpin pertandingan karena dilihat dengan kinerja selama ini. Makanya, saya menyebut memimpin partai final itu prestise," kata Muhammad Arisa Putra Pohan yang dihubungi Selasa (10/9/2021).

Boy mengaku memiliki cerita sediri saat memimpin pertarungan final, kala ia menyatakan Hebert menang secara knockout (KO) atas Oleksandr. Sebab, keputusan KO yang Boy putuskan ditetapkannya pada hitungan keempat.

“Oleksandr saat itu sudah memimpin dua ronde. Tapi, saat Herbert memukul Oleksandr, saya melihat pandangan matanya sudah berbeda, tidak fokus sehingga saat itu saya putuskan KO pada hitungan keempat,” kata Boy yang langsung mendapat pujian dari technical delegate.

“Memang ada protes, tetapi tim medis saat itu juga menilai Oleksandr tidak bisa melanjutkan pertandingan dan dia juga mengatakan sorry ke saya ketika pertandingan selesai.”

Boy Pohan menekuni wasit/juri tinju mengikuti jejak ibunya, H Sri Mawarni. Saat menjadi wasit/juri tinju, Sri Mawarni mengantongi lisensi Federasi Tinju Amatir Asia (FAAB). Dia  mengantongi lisensi bintang tiga wasit/juri tinju internasional dan tercatat sebagai wasit/juri tinju pertama Indonesia bertugas di Olimpiade. 

"Saya senang bisa menjalankan tugas sebagai wasit/juri sesuai dengan keinginan Boxing Task Force (BTF) yang mengambil sementara kendali AIBA karena kasus pengaturan pertandingan di Olimpiade 2016 Rio de Janeiro. Dan, saya juga bangga bisa menjaga nama baik Merah Putih di ajang Olimpiade 2020 Tokyo," ujarnya.

Boy Pohan yang bertolak ke Olimpiade 2020 Tokyo tanggal 20 Agustus sudah kembali ke Tanah Air pada Selasa, 10 Agustus 2021. "Cukup banyak pengalaman yang bisa saya petik di Olimpiade 2020 Tokyo yang perlu di terapkan dalam pertandingan tinju di Indonesia. Wasit yang memimpin pertandingan harus tanggap dalam mengambil keputusan untuk menghindari cedera fatal petinju yang bertanding sedangkan juri yang bertugas fokus dengan tonbol yang terletak di atas meja," jelasnya.

Ketika ditanyakan apakahmasih berkeinginan untuk menjadi wasit/juri pada Olimpiade 2024 Paris? Boy Pohan menjawab,"Ya.kalau memang masih mendapat kepercayaan kenapa tidak?"

Bersama Ketua Boxing Task Force, Morinari Watanabe. 

Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI/NOC Indonesia), Raja Sapta Oktohari mengapresiasi penampilan ITO Indonesia yang bertugas di Olimpiade. Menurutnya, federasi nasional (PP/PB) juga harus memikirkan agar Merah Putih bisa menempatkan ITO di Olimpiade.

“Jadi federasi nasional di Indonesia mulai sekarang harus bisa merancang program agar tak hanya atlet yang tampil di Olimpiade, tetapi bisa menempatkan ITO juga. Pada Olimpiade Tokyo, Indonesia memiliki 6 ITO yang bertugas, yakni 3 bulu tangkis, 1 tinju, 1 loncat indah, dan 1 menembak. Saya berharap di Paris bisa lebih banyak lagi,” kata Okto, sapaan karib Raja Sapta.

Berikut petandingan yang dipimpin Boy Pohan:

1. (24/7/2021) : Men’s Welter 63-69 kg
Clair Merven (Red - Mauritus ) vs Sanford Wyatt (Blue -Canada)
Winner Red - WP 5:0

2. (25/7/2021) : Woman’s Fly 48-51 kg
Sorrentino Giordana ( Red - Italia) vs Cordozo Rojas ( Blue - Venezuela)
Winner Red - WP 5:0

3. (27/7/2021) : Men’s Heavy 81-91 kg
Teixeira Abner ( Red - Brazil) vs Clarke Cheavon ( Blue - GBR : Great Britain )
Winner : Red - WP 4:1

4. (28/7/2021) : Men’s Feather 52- 57 kg
De La Cruz Baez Alexy Miguel ( Red - Dominican Republic) vs Batyrgaziez Albert ( Blue- Russian Olympic Committee )
Winner : Blue - WP 5:0

5. (29/7/2021) : Men’s Super Heavy +91 kg
Torrez JR Richard ( Red - USA) vs Bouloudinats Chouaib ( Blue - Algeria)
Winner : Red - WP 5:0

6. (31/7/2021) : Men’s Light 57-63 kg
Colin Louis Richarno ( Red - Mauritus) vs Memedov Gabil ( Blue - Russian Olympic Committee)
Winner : Blue - WP 5:0

7. (7/8/2021) :Men’s Middle 69-75kg
Khyzhniak Oleksandr ( Red - Ukraine) vs Sousa Hebert ( Blue- Brazil)
Winner : Blue KO
Round 1 & 2 Red Win but Round 3 Blue win by KO. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/