Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
Umum
17 jam yang lalu
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
2
Tampil di Kandang, Borneo FC Lebih Percaya Diri Hadapi Madura United FC
Olahraga
17 jam yang lalu
Tampil di Kandang, Borneo FC Lebih Percaya Diri Hadapi Madura United FC
3
Senator Dailami Ingin Pemprov DKI Segera Bangun RSUD Tipe B di Kepulauan Seribu
DPD RI
16 jam yang lalu
Senator Dailami Ingin Pemprov DKI Segera Bangun RSUD Tipe B di Kepulauan Seribu
4
Srikandi PLN dan Bhayangkari, Berbagi Cahaya Pengetahuan Listrik untuk Masyarakat
Pemerintahan
16 jam yang lalu
Srikandi PLN dan Bhayangkari, Berbagi Cahaya Pengetahuan Listrik untuk Masyarakat
5
Hadapi Borneo FC di Leg Kedua Semifinal, Rakhmat Basuki: Ada Energi Positif
Olahraga
17 jam yang lalu
Hadapi Borneo FC di Leg Kedua Semifinal, Rakhmat Basuki: Ada Energi Positif
6
Cadenazzi Optimistis Borneo FC Catat Hasil Positif
Olahraga
17 jam yang lalu
Cadenazzi Optimistis Borneo FC Catat Hasil Positif
Home  /  Berita  /  Politik

LaNyalla Singgung Vaksin Nusantara di Sidang Tahunan MPR RI Bersama DPR RI dan DPD RI

LaNyalla Singgung Vaksin Nusantara di Sidang Tahunan MPR RI Bersama DPR RI dan DPD RI
Ketua DPD RI, LaNyalla M Mattaliti bersama Ketua MPR dan Ketua DPR saat memasuki ruangan Sidang. (Foto: Istimewa)
Senin, 16 Agustus 2021 15:59 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy

JAKARTA - Ketua DPD RI, AA La Nyalla Mahmud Mattalitti bicara soal impor alat kesehatan di tengah pandemi COVID-19. Ia menyebut dominasi impor masih dirasakan sedangkan produk dalam negeri belum dapat kepercayaan.

"Kita juga mengetahui bagaimana industri kesehatan kita yang masih didominasi impor. Sementara anak bangsa kita yang mau produksi alat medis belum dapat kepercayaan dari kita sendiri, mulai dari ventilator sampai vaksin merah putih dan vaksin nusantara," ujar La Nyalla dalam Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI Tahun 2021, Senin (16/8/2021).

Ia kemudian menyoroti soal ketahan kesehatan Indonesia, dengan adanya pandemi justru terlihat sangat lemah. Di mana rumah sakit hampir kolap hingga tenaga medis berguguran akibat pandemi.

"Fasilitas kesehatan dan alat medis yang kekurangan di sana-sini. Juga kualitas kesehatan masyarakat kita yang ternyata rentan dengan komorbid," ujarnya.

Selain itu, menurut eks Ketum PSSI tersebut, terkait indrustri alat kesehatan juga patut disayangkan lantaran masih didominasi produk-produk impor. Namun di sisi lain justru karya anak bangsa menurutnya tak dapat perhatian.

Ia juga menyinggung pembelajaran jarak jauh (PJJ) di tengah pandemi COVID-19. Kesiapan sarana dan infrastruktur di pelosok menjadi sorotan.

Adanya pandemi juga membuat negara hadir memberikan bantuan sosial (bansos). Ketahanan ekonomi juga diuji saat pandemi. "Kita melihat bagaimana UMKM mengalami dampak konsekuensi pembatasan sosial, sementara marketplace lebih banyak diisi barang impor dan menjadikan anak bangsa kita sebagai dropshipper dan pedagang yang buka toko saja," tuturnya.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/