Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kemenpora dan MNC Group Gelar Nobar Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
16 jam yang lalu
Kemenpora dan MNC Group Gelar Nobar Timnas U 23 Indonesia
2
Lalu Mara Ingatkan Lobi Iwan Bule Bikin Shin Tae-yong Berani Ambil Resiko
Olahraga
14 jam yang lalu
Lalu Mara Ingatkan Lobi Iwan Bule Bikin Shin Tae-yong Berani Ambil Resiko
3
Kemenpora Dorong Pemuda Eksplorasi Minat dan Hobi Lewat Pesta Prestasi 2024
Pemerintahan
15 jam yang lalu
Kemenpora Dorong Pemuda Eksplorasi Minat dan Hobi Lewat Pesta Prestasi 2024
4
Hadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U 23, Shin Tae-Yong Berikan Kepercayaan Kepada Pemain Timnas Indonesia
Olahraga
13 jam yang lalu
Hadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U 23, Shin Tae-Yong Berikan Kepercayaan Kepada Pemain Timnas Indonesia
5
Zendaya Buka Peluang Kembali ke Dunia Musik dengan Lagu Baru
Umum
9 jam yang lalu
Zendaya Buka Peluang Kembali ke Dunia Musik dengan Lagu Baru
6
Witan Sulaeman: Kami Hadapi Lawan Bagus
Olahraga
9 jam yang lalu
Witan Sulaeman: Kami Hadapi Lawan Bagus
Home  /  Berita  /  Internasional

WHO Sebut Mobilitas Warga di Jawa Sudah Meningkat Seperti Tak Ada Pandemi

WHO Sebut Mobilitas Warga di Jawa Sudah Meningkat Seperti Tak Ada Pandemi
Aktifitas warga di Pasar Tradisional. (Foto: Istimewa)
Sabtu, 21 Agustus 2021 04:50 WIB

JAKARTA - Kasus corona di Indonesia menunjukkan perbaikan dalam sepekan terakhir. Peraturan di PPKM Level pun mulai dilonggarkan.

Kini mal sudah bisa beroperasi 50 persen di daerah PPKM Level 4. Tempat ibadah pun demikian.

Tren kasus memang menurun. Namun yang perlu jadi catatan, kematian belum bisa ditekan, masih di atas 1.000-an per hari.

WHO pun menyoroti apa yang terjadi di Indonesia. Terlebih ternyata mobilitas masyarakat pun juga melesat lagi, khususnya di Pulau Jawa.

"Meskipun PPKM tetap dilaksanakan, pemerintah telah mencabut beberapa pembatasan pergerakan sejak 26 Juli. Selanjutnya mobilitas masyarakat meningkat," tulis WHO dalam laporan 18 Agustus dikutip, Jumat (20/8/2021).

Peningkatan mobilitas terutama di stasiun transit dan area ritel. Juga mobilitas ke tempat wisata. "Terjadi di semua provinsi di Jawa dan Bali. Peningkatan signifikan dalam mobilitas masyarakat di ritel dan rekreasi diamati, khususnya di Banten, Jawa Barat dan Jawa Tengah," kata WHO.

Ini harus segera diantisipasi oleh pemerintah. Sebab, peningkatan kasus corona dan kematian terus mengintai ketika mobilitas meningkat. "Peningkatan mobilitas terjadi seperti sebelum pandemi. Formulasi rencana dan tindakan segera sangat penting untuk mengantisipasi dan mengurangi dampak peningkatan mobilitas transmisi dan kapasitas sistem kesehatan di tingkat nasional dan daerah."***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/