Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kuasa Hukum Tepis Isu Sarwendah Ajukan Gugatan Cerai kepada Ruben Onsu
Umum
20 jam yang lalu
Kuasa Hukum Tepis Isu Sarwendah Ajukan Gugatan Cerai kepada Ruben Onsu
2
Teuku Ryan Wajib Nafkahi Anak, Ria Ricis Resmi Jadi Janda
Umum
20 jam yang lalu
Teuku Ryan Wajib Nafkahi Anak, Ria Ricis Resmi Jadi Janda
3
Icha Yang Pukau Pengunjung Whiterabit Monteyra
Umum
20 jam yang lalu
Icha Yang Pukau Pengunjung Whiterabit Monteyra
4
Satoru Mochizuki Tetapkan 13 Pemain Timnas Wanita Tampil di Piala Asia Wanita U 17
Olahraga
6 jam yang lalu
Satoru Mochizuki Tetapkan 13 Pemain Timnas Wanita Tampil di Piala Asia Wanita U 17
5
Indonesia Melaju ke Final Piala Uber 2024, Komang Ayu Jadi Bintang
Olahraga
5 jam yang lalu
Indonesia Melaju ke Final Piala Uber 2024, Komang Ayu Jadi Bintang
6
Ginting Kalahkan Chou Tien Chen, Indonesia Unggul 1-0
Olahraga
4 jam yang lalu
Ginting Kalahkan Chou Tien Chen, Indonesia Unggul 1-0
Home  /  Berita  /  Internasional

Dubes Rusia: Tak Ada Demo Anti-Taliban di Kabul, Semua Baik-baik Saja

Dubes Rusia: Tak Ada Demo Anti-Taliban di Kabul, Semua Baik-baik Saja
Kondisi kota Kabul, Afganistan. (Foto: APP)
Minggu, 22 Agustus 2021 11:23 WIB

KABUL - Sepekan setelah Taliban menguasai Kabul, kondisi ibukota Afghanistan itu dalam situasi normal, bahkan dipandang lebih baik oleh Dutabesar Rusia Dmitry Zhirnov.

Dubes Rusia untuk Afghanistan itu juga membantah laporan adanya gerakan demonstrasi menentang Taliban di Kabul. Menurutnya, kondisi Kabul "baik-baik saja", dengan toko-toko sudah dibuka. "Tidak ada demonstrasi menentang Taliban," ujar Zhirnov dalam siaran Soloviev Live yang dikutip Sputnik, Minggu (22/8).

Zhirnov mengatakan, ia telah bertemu dengan seorang pejabat tinggi Taliban dan kelompok itu menunjukkan minat untuk menciptakan solusi damai untuk menangani krisis saat ini.

"Hidup tidak hanya kembali normal. Faktanya, tidak ada yang normal sebelum Taliban, karena ISIS beroperasi di Kabul. Bahkan, sebelum Taliban, Kabul berubah menjadi taman bermain ISIS," tambahnya.

Selain itu, Zhirnov juga mengungkap, perwakilan Taliban telah meminta Rusia untuk meyakinkan pasukan perlawanan yang dipimpin Wakil Presiden Pertama Amrullah Saleh di Ngarai Panjshir bahwa pihaknya ingin menghindari pertumpahan darah dan mencapai kesepakatan politik.

Setelah Taliban memasuki Kabul pada 15 Agustus yang memicu perginya Presiden Ashraf Ghani, Saleh telah menyatakan diri sebagai presiden sesuai konstitusi.

Saleh dilaporkan membentuk Front Perlawanan Nasional Afghanistan yang berbasis di Panjshir untuk melawan Taliban. Mereka juga mengklaim telah merebut kembali Charikar di Provinsi Parwan yang sebelumnya diambil alih Taliban.***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:Peristiwa, Pemerintahan, Politik, Internasional, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/