Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
19 jam yang lalu
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
2
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
Umum
19 jam yang lalu
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
3
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
Olahraga
21 jam yang lalu
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
4
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
Olahraga
20 jam yang lalu
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
5
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
Olahraga
19 jam yang lalu
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
6
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
Umum
5 jam yang lalu
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
Home  /  Berita  /  Politik

Kasus Ibu Curi Susu Jadi Viral, Ketua DPD RI Minta Keadilan Tidak Dicederai

Kasus Ibu Curi Susu Jadi Viral, Ketua DPD RI Minta Keadilan Tidak Dicederai
Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti. (Foto: Istimewa)
Rabu, 08 September 2021 20:25 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy

JAKARTA - Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, memberi perhatian serius terhadap kasus yang menimpa dua orang ibu di Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Menurutnya, keadilan tidak boleh dicederai dalam kasus ini.

Kasus ini terjadi setelah dua orang ibu kedapatan mencuri susu, snack, minyak wangi, hingga minyak kayu putih. Mereka terancam hukuman penjara maksimal tujuh tahun penjara.

Ancaman hukuman ini yang menyita perhatian LaNyalla.

"Mencuri memang tidak dapat dibenarkan dari sisi manapun. Namun, jika mencuri susu dan minyak kayu putih harus diancam hukuman yang cukup tinggi, rasanya cukup miris juga," tutur LaNyalla.

Apalagi, Senator asal Jawa Timur itu melanjutkan, aksi pencurian yang dilakukan di Toko Rani dan Toko Ringgit, Blitar, dilakukan karena pelaku dalam kondisi yang sangat kesusahan secara ekonomi.

"Secara ekonomi pelaku ini menderita dan perlu mendapat perhatian yang serius. Hal ini bisa terjadi karena ada yang salah dalam sistem sosial kita. Saya berharap masalah ini dapat diselesaikan dengan berdamai dan pengadilan pun harus memberikan rasa adil yang seadil-adilnya," ujar LaNyalla.

Ia meminta agar peristiwa ini didalami kembali. LaNyalla tak ingin para pelaku mendapat hukuman melebihi kesalahan yang dilakukan. Sebab pada prinsipnya, kasus kecil tidak perlu menjadi besar.

"Permasalahan ini harus menjadi perhatian pemerintah daerah agar jangan sampai terjadi pencurian karena kekurangan makan dan tidak dapat memenuhi kebutuhan pokok untuk anak," pesan LaNyalla.

Ia juga berharap pemerintah perlu mendata kembali jumlah balita agar dialokasikan dalam daftar penerima Makanan Pendamping ASI (MPASI) agar anak tidak kekurangan gizi, terutama susu.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/