Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
Umum
17 jam yang lalu
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
2
Tampil di Kandang, Borneo FC Lebih Percaya Diri Hadapi Madura United FC
Olahraga
17 jam yang lalu
Tampil di Kandang, Borneo FC Lebih Percaya Diri Hadapi Madura United FC
3
Senator Dailami Ingin Pemprov DKI Segera Bangun RSUD Tipe B di Kepulauan Seribu
DPD RI
16 jam yang lalu
Senator Dailami Ingin Pemprov DKI Segera Bangun RSUD Tipe B di Kepulauan Seribu
4
Srikandi PLN dan Bhayangkari, Berbagi Cahaya Pengetahuan Listrik untuk Masyarakat
Pemerintahan
16 jam yang lalu
Srikandi PLN dan Bhayangkari, Berbagi Cahaya Pengetahuan Listrik untuk Masyarakat
5
Hadapi Borneo FC di Leg Kedua Semifinal, Rakhmat Basuki: Ada Energi Positif
Olahraga
17 jam yang lalu
Hadapi Borneo FC di Leg Kedua Semifinal, Rakhmat Basuki: Ada Energi Positif
6
Cadenazzi Optimistis Borneo FC Catat Hasil Positif
Olahraga
17 jam yang lalu
Cadenazzi Optimistis Borneo FC Catat Hasil Positif
Home  /  Berita  /  Peristiwa

HNW Ingatkan Pentingnya Persatuan Umat untuk Menjaga NKRI

HNW Ingatkan Pentingnya Persatuan Umat untuk Menjaga NKRI
Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid (HNW) dalam suatu kesempatan. (Foto: Istimewa)
Jum'at, 17 September 2021 14:38 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy

JAKARTA – Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid (HNW), mengingatkan pentingnya merawat dan menjaga persatuan dikalangan umat Islam. Ini harus dilakukan sebagai wujud kontribusi untuk menjaga persatuan antara sesama anak bangsa dari sejumlah provokasi yang hendak merusaknya.

"Terutama upaya mereka yang hendak memecah persatuan umat, dengan cara mendiskreditkan umat beragama, baik dengan memberikan stigma tidak Pancasilais dan radikal, perlakuan yang tidak adil kepada tokoh agama, bahkan sampai menistakan agama. Itu semua merupakan provokasi yang hendak melemahkan persatuan antara sesama anak bangsa," ucapnya dalam acara Training Intisab PD Persatuan Ummat Islam (PUI) Jakarta Selatan, Rabu (15/9/2021).

HNW mengatakan, di bulan September seperti sekarang ini, bangsa Indonesia diingatkan dengan Jenderal Besar A. H. Nasution yang menyampaikan bahwa PKI memakai cara adu domba antara Pancasila dengan Islam untuk merusak persatuan bangsa.

"Sudah tepat kalau Pimpinan PUI (Persatuan Umat Islam) pada hari ini menyegarkan ingatan sejarah dan komitmen keharusan menguatkan persatuan umat dan bangsa dari upaya-upaya provokasi dan adu domba serupa,” ucapnya.

Maka dari itu, Anggota DPR RI Dapil DKI Jakarta II ini menggarisbawahi peran penting yang diemban PUI dalam melanjutkan sejarah persatuan umat dan bangsa untuk bersama-sama sukseskan perjuangan untuk Indonesia Merdeka. Sebagaimana telah diberikan keteladanannya oleh para pendiri PUI.

“KH. Abdul Halim, KH. Ahmad Sanusi, dan Mr. R. Syamsudin, ketiganya bukan hanya sebagai pendiri PUI, juga founding fathers republik ini dengan berkiprah aktif di BPUPK. Bahkan, sesuaiu nama organisasi ‘Persatuan Ummat Islam’, beliau bertiga bersama para tokoh-tokoh ormas Islam, Partai Islam dan elemen bangsa dari beragam suku, agama dan organisasi lainnya. Mereka bersatu bersama-sama di BPUPK ikut menghadirkan keteladanan besar dalam menghadirkan toleransi, persaudaraan dan bersatu dalam kesepakatan perjuangan bagi terwujudnya Indonesia merdeka. Jauh dari egoisme, kecanggungan, arogansi, intoleransi, tetapi yang dikedepankan adalah kemaslahatan terbesar bagi suksesnya perjuangan umat dan bangsa, mereka aktif bermusyawarah dengan bekal iman, ilmu, adab yang luhur, dan tanggung jawab untuk suksesnya perjuangan Indonesia Merdeka,” jelas HNW.

Saat ini, kata HNW, PUI bersama seluruh elemen bangsa lainnya sangat diperlukan peran nyatanya dalam merawat kemerdekaan dengan melanjutkan persatuan bangsa yang sudah dicita-citakan para pendiri Republik Indonesia, dari segala bentuk penjajahan gaya baru.

Menurutnya, Indonesia sangat diresahkan dengan bentuk-bentuk pecah belah bangsa, dengan gerakan separatisme, maupun pembelahan bangsa akibat politik pemilu, maupun ketidakadilan hukum dan ekonomi.

Selain itu, HNW juga menyoroti hadirnya penjajahan-penjajahan, baik neo-imperialisme, neo-kolonialisme, bahkan neo-komunisme dengan mencoba mencabut TAP MPRS No. XXV / 1966 yang membubarkan PKI, dan mengaburkan fakta sejarah PKI sebagai pelaku kudeta berdarah pada 30 September 1965.

"Kami sebagai organisasi politik di DPR selalu siap bersama elemen umat dan bangsa lainnya dalam mengoreksi dan mewaspadai segala upaya pecah belah semacam itu yang sangat bertentangan dengan cita-cita kemerdekaan Indonesia, sebagaimana dicontohkan para Pendiri PUI bersama tokoh-tokoh Bangsa lainnya,” tegas HNW.

Oleh karenanya Wakil Ketua Majelis Syura PKS ini mendukung sikap PUI agar melanjutkan sejarah perjuangannya dalam menghadirkan persatuan umat dan bangsa. Termasuk dengan memperjuangkan diangkatnya KH. Ahmad Sanusi sebagai pahlawan nasional demi menjadi teladan persatuan bagi generasi masa kini.

“Catatan sejarah perjuangan KH. Ahmad Sanusi di BPUPK, di PUI, maupun di medan perjuangan lainnya, sangat penting untuk diabadikan sebagai teladan besar dalam merawat persatuan Indonesia. Oleh karenanya PKS sangat mendukung agar Negara menganugerahkan gelar pahlawan nasional, dan agar PUI dapat mengupayakannya semaksimal mungkin dengan membuat persiapan-persiapan yang diperlukan, seperti dokumentasi dan penulisan sejarah perjuangan beliau, seminar-seminar, dan persiapan lainnya, demi terpenuhinya persyaratan pengangkatan beliau sebagai pahlawan nasional. Inilah upaya kita menyambung sejarah dan semangat perjuangan beliau dalam menghadirkan persatuan umat dan bangsa, agar bangsa Indonesia selamat dari segala marabahaya yang mengancam persatuan Umat, untuk dikontribusikan sebagai kontribusi bagi Persatuan Nasional, untuk menjaga dan menyukseskan kemerdekaan Indonesia," kata HNW.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/