Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kembali Unjuk Kebolehan, Aditya Kalahkan Pecatur Kawakan GM Thien Hai Dao
Olahraga
19 jam yang lalu
Kembali Unjuk Kebolehan, Aditya Kalahkan Pecatur Kawakan GM Thien Hai Dao
2
Seleksi Lokakarya Wasit dan Asisten Wasit Liga 3 Tahun 2023/2024 Bergulir
Olahraga
20 jam yang lalu
Seleksi Lokakarya Wasit dan Asisten Wasit Liga 3 Tahun 2023/2024 Bergulir
3
Hadapi Uzbekistan di Semifinal, Timnas U 23 Indonesia Diharapkan Bisa Tampil Seperti Lawan Korsel
Olahraga
17 jam yang lalu
Hadapi Uzbekistan di Semifinal, Timnas U 23 Indonesia Diharapkan Bisa Tampil Seperti Lawan Korsel
Home  /  Berita  /  Nasional

HUT Gerbang Tani, Gus Muhaimin Dorong Daya Tani Nasional

HUT Gerbang Tani, Gus Muhaimin Dorong Daya Tani Nasional
Ilustrasi petani miskin. (gambar: beritagar)
Kamis, 23 September 2021 12:27 WIB
JAKARTA - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) bidang Korkesra yang juga Ketua Dewan Pembina DPN (Dewan Pimpinan Nasional) Gerbang Tani (Gerakan Kebangkitan Petani dan Nelayan Indonesia), Abdul Muhaimin Iskandar dalam HUT ke-7 Gerbang Tani, Kamis (23/9/2021) mengatakan, Gerbang Tani harus nyata meningkatkan daya tani nasional.

"Saya berharap petani dan kita semua segera bisa mengubah sejarah kemakmuran dan kesejahteraan rakyat, khususnya rakyat tani, waryat pedesaan jadikan tuan orang kaya di negerinya sendiri," katanya dalam rilis yang diterima GoNEWS.co.

Ketum PKB yang belakangan disapa Gus Muhaimin itu mengatakan, saat pandemi seperti masa ini terdapat tiga krisis yang saling bertemu, yakni krisis ekologis, ekonomi, dan krisis kesehatan. Krisis pertama ditandai banyaknya bencana ekologis maupun hidrometeorologi yang terjadi di Indonesia dalam 5 tahun terakhir. Krisis kedua adalah memerosotkan ekonomi di semua sektor karena dampak pandemi Covid-19 yang terjadi. Sedangkan krisis ketiga adalah krisis kesehatan, Covid 19.

"Sampai saat ini, 3 krisis ini belum memperlihatkan tanda membaik. Krisis ekologis, sosial dan ekonomi yang terjadi saat ini memunculkan pertanyaan besar, kemana arah pembangunan kita dimasa depan? Perubahan positif dan progresif harus segera dilakukan. Bagaimana menciptakan ekonomi hijau baru, transisi energi dan pembangunan yang rendah karbon, serta mengejar kemakmuran bukan dengan pertumbuhan namun dengan distribusi keadilan?" urainya.

Menurutnya, restrukturisasi ekonomi secara radikal harus dilakukan; Kembali kepada basis ekonomi pertanian, basis masyarakat agraris yang maju.

Ia mengatakan, ada tiga isu penting ketika membicarakan isu pertanian; Pertama, reforma agraria yang bukan sekedar sertifikasi lahan;Kedua, pertanian yang berkelanjutan dan mengurangi angka kemiskinan, rawan pangan dan kekurangan gizi; Ketiga, perdagangan berkelanjutan sebuah isu yang belum banyak berkembang di Indonesia.***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Kategori:Ekonomi, Nasional, DPR RI, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/