Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Ketua FKDM DKI Sebut Kinerja Pj Gubernur Sudah Bagus
Pemerintahan
22 jam yang lalu
Ketua FKDM DKI Sebut Kinerja Pj Gubernur Sudah Bagus
2
Timnas U 17 Wanita Tatap Laga Perdana Melawan Filipina di Piala Asia U 17 AFC 2024
Olahraga
19 jam yang lalu
Timnas U 17 Wanita Tatap Laga Perdana Melawan Filipina di Piala Asia U 17 AFC 2024
3
Tampil Trengginas, Korea Utara Bekuk Korea Selatan
Olahraga
19 jam yang lalu
Tampil Trengginas, Korea Utara Bekuk Korea Selatan
4
Chand Kelvin dan Dea Sahirah Sudah Resmi Bertunangan
Umum
19 jam yang lalu
Chand Kelvin dan Dea Sahirah Sudah Resmi Bertunangan
5
Ketua Umum Forkabi Nilai Heru Budi Layak Pimpin Jakarta
DKI Jakarta
22 jam yang lalu
Ketua Umum Forkabi Nilai Heru Budi Layak Pimpin Jakarta
6
Melanggar Lalu Lintas, Gisele Bündchen Kena Tilang Polisi
Umum
18 jam yang lalu
Melanggar Lalu Lintas, Gisele Bündchen Kena Tilang Polisi
Home  /  Berita  /  MPR RI

Belajar Pahami Keinginan Rakyat dan Umat, MPR Belajar dari Pesantren

Belajar Pahami Keinginan Rakyat dan Umat, MPR Belajar dari Pesantren
Wakil Ketua MPR RI dari Fraksi Gerindra Ahmad Muzani dalam salah satu kunjungannya di Jawa Timur, Kamis, 21 Oktober 2021. (foto: ist.)
Kamis, 21 Oktober 2021 21:17 WIB
JAKARTA - Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) Ahmad Muzani mengunjungi beberapa pesantren di Jawa Timur pada Kamis (21/10/2021). Dalam rilisnya, politisi Gerindra itu mengatakan, kunjungannya dilakukan untuk belajar memahami keinginan rakyat dan umat muslim.

Dalam kunjungan ini, Muzani didampingi oleh sejumlah anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI). Ponpes Sidogiri Pasuruan asuhan Kiai Fuad Nur Hasan dan Abdullah Siradj, Ponpes Zainul Hasan Genggong Pasuruan asuhan KH. Hasan Mutawakkil dan Ponpes Walisongo asuhan pimpinan KH. Muhammad Cholil As'ad, Situbondo, menjadi sasaran Muzani dan rombongan dalam kunjungan yang bertepatan dengan suasana peringatan Hari Santri Nasional 2021.

"Hari Santri adalah peringatan dikeluarkannya fatwa jihad atau lebih dikenal dengan resolusi jihad oleh Hadroti Syekh KH. Hasyim Asyari pengasuh Ponpes Tebuireng Jombang. Inilah yang menjadi cikal bakal peristiwa heroik pada 10 November 1945 yang menjadi tonggak sejarah utama dalam upaya mempertahankan Republik Indonesia yang baru merdeka beberapa bulan," kata Muzani dikutip GoNEWS.co di Jakarta, Kamis (21/10/2021).

"Ini penting diperingati karena kesiapsiagaan para santri dalam membela negara ternyata telah teruji oleh sejarah. Komando kiai menjadi penentu bagi arah perjuangan santri. Dan santri mentaati karena yakin bahwa fatwa jihad yang menjadi komando itu untuk kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara," imbuh Muzani.

Kunjungan tersebut, kata Muzani, "Agar perjuangan kami tidak melenceng dari tujuan. Dan kami tidak salah dalam memahami aspirasi dan keinginan rakyat,".

Dari fatwa jihad sebagai Dawuh Kiai Hasyim kemudian diikuti oleh para Kiai dalam resolusi jihad, dan diteruskan oleh para santri dalam bentuk tindakan pada 10 November 1945. Itulah yang menyelamatkan NKRI dari agresi militer Inggris dan Belanda.

Menurut Muzani, tugas santri kini belum selesai. Mereka harus mengisi Republik Indonesia yang sudah berusia 76 tahun ini dengan inovasi dan kreasi di tengah persaingan global yang semakin ketat. Namun, Muzani optimis santri bisa dan mampu menghadapi hal itu, meskipun persaingan teknologi dan arus global begitu ketat. Muzani berharap agar negara memberi keberpihakan kepada hasil inovasi dan kreasi anak negeri termasuk santri.

Merespon hal ini, pimpin Ponpes Zainul Hasan, KH. Hasan Mutawakkil mengatakan bahwa dirinya merasa optimis karena Indonesia memiliki SDM yang begitu tangguh. Dan ponpes tidak akan pernah lelah mencetak kader-kader bangsa untuk mengisi pembangunan.***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Kategori:Nasional, MPR RI, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/