Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Progres Pembangunan LRT Jakarta Fase 1B di Pekan ke-31 Capai 10,43 Persen
Pemerintahan
24 jam yang lalu
Progres Pembangunan LRT Jakarta Fase 1B di Pekan ke-31 Capai 10,43 Persen
2
Aditya Raih Norma GM, Eka Putra Wirya: PB Percasi dan Sponsor Bangga
Olahraga
22 jam yang lalu
Aditya Raih Norma GM, Eka Putra Wirya: PB Percasi dan Sponsor Bangga
3
Target Terpenuhi, Aditya Raih Norma GM di Pertamina Indonesian GM Tournament 2024
Olahraga
23 jam yang lalu
Target Terpenuhi, Aditya Raih Norma GM di Pertamina Indonesian GM Tournament 2024
4
Pj Gubernur DKI Tekankan Pentingnya Sosialisasi UU DKJ
Pemerintahan
23 jam yang lalu
Pj Gubernur DKI Tekankan Pentingnya Sosialisasi UU DKJ
5
Sutradara Jelaskan Film 'Deadpool & Wolverine' Tak Hanya untuk Penggemar Berat
Umum
21 jam yang lalu
Sutradara Jelaskan Film Deadpool & Wolverine Tak Hanya untuk Penggemar Berat
6
Inovasi EPS PLN Percepat Pembangunan Gardu untuk Penuhi Kebutuhan Listrik Pelanggan
Pemerintahan
23 jam yang lalu
Inovasi EPS PLN Percepat Pembangunan Gardu untuk Penuhi Kebutuhan Listrik Pelanggan
Home  /  Berita  /  Ekonomi

Sulit Diselamatkan, Fraksi PDIP Dorong BUMN Tutup Garuda Indonesia

Sulit Diselamatkan, Fraksi PDIP Dorong BUMN Tutup Garuda Indonesia
Ilustrasi peswat Garuda Indonesia. (Foto: Istimewa)
Sabtu, 23 Oktober 2021 22:45 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy

JAKARTA - Kondisi terkini keuangan PT Garuda Indonesia Tbk terancam tak bisa diselamatkan. Nampaknya, negosiasi dengan para lender, lessor pesawat dan pemegang sukuk global sangat alot dilakukan.

Alhasil, opsi untuk menutup perusahaan penerbangan plat merah ini didorong sejumlah anggota Komisi VI DPR RI, termasuk dari fraksi PDI Perjuangan.

Anggota Komisi VI DPR Fraksi PDIP, Evita Nursanty mendukung Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menutup Garuda Indonesia, apabila negosiasi yang dilakukan gagal. "Kalau memang tidak bisa lagi dinegosiasikan ya tentu saja seperti kata Kementerian BUMN, opsinya tidak ada lagi kecuali ditutup," ujar Evita dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (23/10).

Kekinian, Evita mendengar BUMN tengah mempersiapkan maskapai penerbangan lain sebagai pengganti Garuda Indonesia. Yaitu, Pelita Air.

Opsi tersebut, menurut Evita, lebih tepat ketimbang pemerintah harus memberikan Penyertaan Modal Negara (PMN) kepada Garuda Indonesia. Karena dengan menyiapkan maskapai penerbangan lain sebagai langkah antisipatif jauh lebih masuk akal. "Kami di DPR sudah tegas mengatakan tidak mungkin itu diselesaikan dengan penyertaan modal negara," tandasnya.

Wakil Menteri BUMN II, Kartiko Wirjoatmodjo, beberapa waktu lalu sudah menyampaikan kemungkinan ditutupnya Garuda Indonesia. Sebabnya, kondisi arus kas dan operasi harian maskapai tertua Indonesia ini sangat minim.

"Kalau mentok ya kita tutup. Tidak mungkin diberikan penyertaan modal negara, karena nilai utangnya terlalu besar," demikian Kartiko.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/