Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Jelang Hadapi Uzbekistan, Ini Pesan Iwan Bule Kepada Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
20 jam yang lalu
Jelang Hadapi Uzbekistan, Ini Pesan Iwan Bule Kepada Timnas U 23 Indonesia
2
Sejarah Baru Perjalanan Sepakbola Indonesia Diawali Keputusan Iwan Bule Pilih Shin Tae-yong
Olahraga
21 jam yang lalu
Sejarah Baru Perjalanan Sepakbola Indonesia Diawali Keputusan Iwan Bule Pilih Shin Tae-yong
3
Kemenpora dan MNC Group Gelar Nobar Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
8 jam yang lalu
Kemenpora dan MNC Group Gelar Nobar Timnas U 23 Indonesia
4
Kemenpora Dorong Pemuda Eksplorasi Minat dan Hobi Lewat Pesta Prestasi 2024
Pemerintahan
7 jam yang lalu
Kemenpora Dorong Pemuda Eksplorasi Minat dan Hobi Lewat Pesta Prestasi 2024
5
Lalu Mara Ingatkan Lobi Iwan Bule Bikin Shin Tae-yong Berani Ambil Resiko
Olahraga
6 jam yang lalu
Lalu Mara Ingatkan Lobi Iwan Bule Bikin Shin Tae-yong Berani Ambil Resiko
6
Hadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U 23, Shin Tae-Yong Berikan Kepercayaan Kepada Pemain Timnas Indonesia
Olahraga
6 jam yang lalu
Hadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U 23, Shin Tae-Yong Berikan Kepercayaan Kepada Pemain Timnas Indonesia
Home  /  Berita  /  Nasional

90an Persen Produk E-Commerce Disebut Masih Impor, DPD Dorong Penguatan UMKM

90an Persen Produk E-Commerce Disebut Masih Impor, DPD Dorong Penguatan UMKM
Ilustrasi e-commerce. (gambar: ist./indianretailer)
Minggu, 24 Oktober 2021 06:12 WIB
KUNINGAN - Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) AA LaNyalla Mahmud Mattalitti dalam kunjungannya di Kuningan, Jawa Barat, Sabtu (23/10/2021) menyampaikan perhatiannya pada daya saing Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) lokal di pasar daring atau e-commerce.

Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), kata LaNyalla, transaksi e-commerce sepanjang 2020 mencapai Rp253 triliun dan diperkirakan bisa mencapai Rp337 triliun pada 2021. Sayangnya, 90 persen lebih produk yang dijual di e-commerce Indonesia adalah produk impor.

"Platform e-commerce itu seakan dikuasai oleh produk impor. Maka, saya menilai penting untuk meningkatkan dan memperkuat kemampuan UMKM kita agar berdaya saing yang akhirnya berdampak positif terhadap perekonomian nasional," kata LaNyalla dikutip dari rilisnya, Minggu (24/10/2021).

LaNyalla yang juga menjabat Ketua Dewan Pertimbangan KADIN Jawa Timur itu berpandangan, UMKM di luar negeri seperti China lebih siap dalam memasuki ekosistem ekonomi digital yang sudah merambah pasar global.

"Ini merupakan tantangan yang besar. UMKM di Indonesia harus memiliki kesadaran dan terus-menerus diberikan edukasi dan peningkatan kapasitas dalam produksi, baik SDM maupun kualitas produk," tegas LaNyalla.

Menurutnya, salah satu kelemahan pelaku UMKM dalam negeri adalah masih banyaknya pelaku UMKM yang belum memiliki kemampuan dan pengetahuan digital yang cukup. Meskipun pelaku UMKM milenial telah ada yang merambah pasar internasional melalui kanal media sosial seperti Instagram dan Facebook, namun persentase mereka masih kecil dibanding dengan UMKM konvensional.

"Pelaku UMKM perlu dibekali dengan pemahaman keuangan secara profesional dan akses pembiayaan serta pengelolaan yang profesional untuk merambah pasar ekspor," papar LaNyalla.***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Kategori:Ekonomi, Nasional, DPD RI, Jawa Barat
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/