Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
Umum
12 jam yang lalu
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
2
Tampil di Kandang, Borneo FC Lebih Percaya Diri Hadapi Madura United FC
Olahraga
12 jam yang lalu
Tampil di Kandang, Borneo FC Lebih Percaya Diri Hadapi Madura United FC
3
Senator Dailami Ingin Pemprov DKI Segera Bangun RSUD Tipe B di Kepulauan Seribu
DPD RI
10 jam yang lalu
Senator Dailami Ingin Pemprov DKI Segera Bangun RSUD Tipe B di Kepulauan Seribu
4
Srikandi PLN dan Bhayangkari, Berbagi Cahaya Pengetahuan Listrik untuk Masyarakat
Pemerintahan
10 jam yang lalu
Srikandi PLN dan Bhayangkari, Berbagi Cahaya Pengetahuan Listrik untuk Masyarakat
5
Cadenazzi Optimistis Borneo FC Catat Hasil Positif
Olahraga
11 jam yang lalu
Cadenazzi Optimistis Borneo FC Catat Hasil Positif
6
Hadapi Borneo FC di Leg Kedua Semifinal, Rakhmat Basuki: Ada Energi Positif
Olahraga
11 jam yang lalu
Hadapi Borneo FC di Leg Kedua Semifinal, Rakhmat Basuki: Ada Energi Positif
Home  /  Berita  /  Politik

Ribuan Ikan Keramba Mati di Waduk Cirata, PLN Diminta Segera Ambil Tindakan

Ribuan Ikan Keramba Mati di Waduk Cirata, PLN Diminta Segera Ambil Tindakan
Ilustrasi ribuan ikan mati di Waduk. (Foto: Istimewa)
Senin, 25 Oktober 2021 13:11 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy

JAKARTA - Menyusul kabar matinya ribuan ikan keramba jaring apung (KJA) di Waduk Cirata dan Saguling, Jawa Barat, anggota Komisi VII DPR RI, Mulyanto, minta PLN segera ambil tindakan.

Menurutnya, peristiwa kematian ribuan ikan ini jangan sampai mengganggu operasional Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). Sebab bila operasional PLTA terganggu akan berdampak pada kelancaran produksi dan distribusi listrik untuk wilayah tertentu. Bila hal tersebut terjadi maka akan merugikan masyarakat luas.

"Dengan kejadian ini PLN harus mengevaluasi kapasitas dan kelayakan KJA milik masyarakat. Bila tidak, maka bukan hanya operai PLTA dapat terganggu, namun yang utama adalah terkait perekonomian dan lingkungan masyarkat setempat," kata Mulyanto kepada GoNews.co, Senin (25/10/2021).

Wakil Ketua Fraksi PKS DPR RI Bidang Industri dan Pembangunan ini minta PLN melibatkan masyarakat bekerja sama dalam menjaga lingkungan dan kualitas air PLTA.

PLN dan masyarakat harus memikirkan cara menetralisasi limbah dan endapan pakan KJA agar tidak merusak mesin-mesin pembangkit listrik. "Secara berkala PLN bersama badan pengelola waduk harus memeriksa kualitas air. Air yang kurang baik akan membuat mesin cepat berkarat dan berkurang kemampuan kerjanya.

Sebelum hal itu terjadi maka PLN harus aktif melakukan pengawasan terhadap pemanfaatan waduk oleh masyarakat," ujar Mulyanto.

Mulyanto menambahkan PLN dan badan pengelola waduk harus tegas menegakan aturan jumlah KJA yang dibolehkan. Aturan ini perlu ditegakkan agar kualitas air waduk bisa terjaga.

Namun begitu Mulyanto minta PLN mengedepankan pendekatan edukasi untuk membangun partisipasi masyarakat. Sebab di tengah pandemi yang belum usai ini PLN tetap harus memikirkan dampak ekonomi yang ditimbulkan bila ingin melakukan penertiban KJA di waduk.

"PLN tetap harus memikirkan solusi yang baik bagi masyarakat sekitar waduk. Jangan sampai pencaharian masyarakat lokal berbasis sungai ini semakin sulit. Bila perlu Pemerintah harus turun tangan untuk segera menyeselaikan masalah ini," tandas Mulyanto.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/