Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Ketua FKDM DKI Sebut Kinerja Pj Gubernur Sudah Bagus
Pemerintahan
12 jam yang lalu
Ketua FKDM DKI Sebut Kinerja Pj Gubernur Sudah Bagus
2
Timnas U 17 Wanita Tatap Laga Perdana Melawan Filipina di Piala Asia U 17 AFC 2024
Olahraga
9 jam yang lalu
Timnas U 17 Wanita Tatap Laga Perdana Melawan Filipina di Piala Asia U 17 AFC 2024
3
Ketua Umum Forkabi Nilai Heru Budi Layak Pimpin Jakarta
DKI Jakarta
12 jam yang lalu
Ketua Umum Forkabi Nilai Heru Budi Layak Pimpin Jakarta
4
Tampil Trengginas, Korea Utara Bekuk Korea Selatan
Olahraga
9 jam yang lalu
Tampil Trengginas, Korea Utara Bekuk Korea Selatan
5
Pemprov DKI Raih Provinsi Terbaik Tiga Penghargaan Pembangunan Daerah
Pemerintahan
12 jam yang lalu
Pemprov DKI Raih Provinsi Terbaik Tiga Penghargaan Pembangunan Daerah
6
Gelar Acara Halal Bihalal, Ketua Umum KK Inhil Ajak Semua Pihak untuk Bersatu
Umum
19 jam yang lalu
Gelar Acara Halal Bihalal, Ketua Umum KK Inhil Ajak Semua Pihak untuk Bersatu
Home  /  Berita  /  DPR RI

Legislator PDIP Sebut alasan Tato Tak Relevan Putus Hubungan Kerja Security Avsec

Legislator PDIP Sebut alasan Tato Tak Relevan Putus Hubungan Kerja Security Avsec
Ilustrasi tato di lengan atas.. (foto: ist./pinterest)
Selasa, 23 November 2021 13:45 WIB
JAKARTA - Anggota Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Fraksi PDI Perjuangan I Nyoman Parta menyayangkan rencana pemutusan kerja para security Avsec. Hal itu Ia sampaikan melalui pernyataan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa (22/11/2021).

Rencana pemutusan kerja para security itu disebut karena para security memiliki Tato.

"Alasan bertato dan ada bekas tindik dalam situasi sekarang sementara mereka sudah bertato sejak lama, sebelum mulai bekerja. Sudah tidak relevan karena mereka sudah ada yang bertatto dan pernah bertindik pada saat awal menjadi Scurity Avsec, lagian tatonnya juga tidak terlihat ketika menggunakan seragam, masak gara-gara gambar burung kecil diengan tidak dilanjutkan ikatan kerjanya," kata Parta dikutip GoNEWS.co dari siaran resminya.

Sebelumnya, sejumlah security Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali datang ke rumah aspirasi menyampaikan bahwa mereka terancam tidak dilanjutkan kontaknya oleh Pihak PT Angkasa Pura Supports (APS), anak perusahan dari PT Angkasa Pura 1.

Para security itu resah karena adanya SE dari Angkasa Pura 1 sebagai pemberi kerja yang memuat syarat yang dipandang tidak adil yaitu tidak bertato dan bertindik. Padahal selama mereka bekerja 13 - 20 tahun lamanya, tato dan tindik tidak pernah disoal.***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Kategori:Umum, DPR RI, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/