Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
Olahraga
17 jam yang lalu
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
2
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
Umum
19 jam yang lalu
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
3
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
Olahraga
16 jam yang lalu
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
4
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
Pemerintahan
16 jam yang lalu
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
5
Sekda DKI Kukuhkan 171 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji
Pemerintahan
15 jam yang lalu
Sekda DKI Kukuhkan 171 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji
6
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
Olahraga
17 jam yang lalu
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
Home  /  Berita  /  Nasional

Kata NasDem soal Garuda Indonesia yang Baru

Kata NasDem soal Garuda Indonesia yang Baru
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Martin Manurung dalam FGD terkait Garuda Indonesia di Senayan, Jakarta, Rabu, 1 Desember 2021. (foto: www.gonews.co/muslikhin)
Rabu, 01 Desember 2021 13:25 WIB
JAKARTA - Pengamat Penerbangan Samudera Sukardi melontarkan opsi 'Garuda baru' dalam Focus Group Disscusion yang membahas persoalan maskapai plat merah itu di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Rabu (1/12/2021).

Dalam paparannya Sukardi menjelaskan, diperlukan dua tim dimana satu tim menangani persoalan utang-utang Garuda, satu tim lain lain fokus membangun transformasi Garuda baru.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi VI dari Fraksi NasDem Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Martin Manurung mengungkapkan bahwa yang terpenting bagi pihaknya adalah, penanganan persoalan Garuda Indonesia harus efektif.

"Intinya kita nggak mau uang negara habis untuk yang nggak berguna dan menutupi persoalan-persoalan masa lalu," kata Martin kepada GoNEWS.co usai FGD.

"Apa opsinya?" tandas Martin.

"Bikin dong tuntutan hukum. Kalau itu tidak mungkin, opsi lainnya yang terpilih oleh kami adalah Garuda Indonesia Airlinesnya itu kita selamatkan, PT Garuda Indonesianya kita selesaikan," sambungnya menjelaskan.

Mengutip data Martin Manurung Center, saat ini Garuda Indonesia menanggung utang sebanyak Rp138,5 triliun dan asetnya hanya sebesar Rp98,3 triliun. Sementara itu, ekuitas Garuda Indonesia juga tercatat minus Rp40,2 triliun dengan tambahan negatif ekuitas tiap bulannya mencapai Rp1,5 triliun - Rp2 triliun). Dari total nilai utang itu, utang terbesar adalah utang kepada lessor (perusahaan jasa leasing dan penyewaan) yang mencapai Rp90,2 triliun.

Turut hadir dalam Focus Group Disscusion tersebut, mantan Komisaris Garuda Indonesia Peter F Ghonta.

Peter mengungkapkan, diantara penyebab kerugian Garuda yang menjadi perhatiannya adalah kontrak antara Garuda Indonesia dengan lessor yang justru merugikan Garuda.

"Siapa yang memaksa Garuda? Patut diduga terjadi sesuatu," ujar Peter.

Ia mengatakan, dirinya sudah melapor ke penegak hukum untuk dapat dilakukan tuntutan secara hukum di level internasional.***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Kategori:Ekonomi, Politik, Nasional, DPR RI, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/