Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
Olahraga
2 jam yang lalu
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
2
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
Olahraga
2 jam yang lalu
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
3
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
37 menit yang lalu
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
4
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
Olahraga
17 menit yang lalu
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
Home  /  Berita  /  Hukum

Derita Ibu Muda di Rohul, Diperkosa 5 Kali oleh 4 Pelaku, Bayinya Juga Tewas Keracunan

Derita Ibu Muda di Rohul, Diperkosa 5 Kali oleh 4 Pelaku, Bayinya Juga Tewas Keracunan
Korban pemerkosaan di Rokan Hulu. (Foto: Istimewa)
Minggu, 05 Desember 2021 23:07 WIB

PASIRPANGARAIAN - Penderitaan seorang ibu muda di Rohul yang diperkosa lima kali oleh empat pelaku, bayi korban juga tewas keracunan. Zul (19), ibu muda asal Km 24 Mahato Kecamatan Tambusai Utara Rokan Hulu menjadi korban pemerkosaan empat orang pria.

Tak hanya pemerkosaan, Zul bercerita, anaknya yang masih bayi juga menjadi korban kekejian empat pelaku tersebut. Zul mengaku diperkosa oleh empat orang pria secara bergantian di antara waktu dan tempat yang berbeda-beda. Tak tanggung, berdasarkan pengakuannya, Zul diperkosa sebanyak lima kali oleh empat pelaku bejat yang diketahui sebagai kenalan dekatnya sendiri.

"Kejadian pertama terjadi pada 9 September 2021 lalu sekitar jelang maghrib pukul 18.30. Waktu itu, ada orang yang mengetuk rumah dan memanggil Bun.. Bun," kata Zul pada Sabtu (4/12/2021).

Merasa penasaran dengan panggilan akrab yang biasa dilakukan pleh suaminya, Zul pun membuka pintu rumah dan langsung terkaget-kaget.

Ternyata, yang memanggilnya itu adalah seorang laki-laki berinisial AN yang langsung menarik dan menodong dirinya dengan sebilah pisau. "Pada saat itu, bayiku yang baru berusia dua bulan ditarok dan dicampakkan ke springbed secara kasar sampai kejang-kejang hingga matanya melotot dan wajahnya membiru," katanya.

"Pada saat itu pula, aku diperkosa AN dihadapan bayiku dan anakku yang masih berusia tiga tahun," tambahnya.

Dalam kondisi tak bisa melawan, Zul dipaksa melayani kebejatan AN. Perbuatan itu berakhir setelah suaminya datang ke rumah hingga memaksa AN kabur dari pintu belakang.

Belum selesai traumanya atas kejadian itu, berselang lima hari kemudian, Zul kembali didatangi oleh dua pelaku lain berinisial MN dan AT yang diketahui sebagai teman dari AN.

Kedua pelaku berinisial MN dan AT mendatangi kedai Zul dan langsung masuk sambil menodongkan senjata api jenis pistol. Pada saat itu, MN menggasak seluruh uang dan rok0k yang ada di kedai korban, sementara seorang pelaku lain berinisial AT memerkosa Zul di sebuah sofa di dalam kedainya itu. "Kejadiannya belum selesai sampai disitu, sekitar Jumat (16/9) setelah kejadian di kedai, AN datang lagi dan memerkosa saya sambil menodongkan pisau," ungkapnya sambil menangis.

"Lalu, seminggu kemudian, seorang kawan AN berinisial IS juga datang sambil menodongkan senjata api. Dia menyeret, menjambak dan membenturkan kepala saya dan memaksa saya untuk mengikuti kemauannya sebelum memerkosa saya," tambah Zul.

Zul yang tak berani bercerita kepada siapapun kemudian menjadi bulan-bulanan dari empat pelaku bejat AN, MA, AT dan IS secara berulang-ulang.

Kejadian selanjutnya, tutur Zul, terjadi beberapa hari setelah IS memerkosa dirinya. Pada saat itu, Zul tengah keluar menggunakan sepeda motor untuk membeli sayur. Sekitar 500 meter dari rumahnya, Zul kemudian dipepet dan diserempet oleh motor yang digunakan oleh pelaku berinisial MA dan AT dari arah belakang.

Kedua pelaku kemudian menodongkan pistol dan menutup mulut korban serta memaksanya untuk naik ke atas motor yang mereka gunakan. Zul menuturkan, dia dipaksa dibawa ke sebuah gubuk di tengah kebun sawit untuk diperkosa secara bersamaan oleh kedua pelaku.

Secara keji pula, keduanya kemudian mengencingi wajah korban dan menjejalkan narkoba jenis sabu yang dicampur dalam air minum sebelum akhirnya keduanya pergi dan meninggalkan Zul di pondok tersebut.

Masih belum berhenti, Zul kembali didatangi oleh AN di rumahnya beberapa hari kemudian sekitar siang hari pukul 14.00. AN memaksa Zul untuk melayani nafsu bejatnya sambil mengancam.

Pada saat itu, suami Zul pulang ke rumah dan sempat melihat AN yang langsung dikejar, namun sayang tak berhasil ditangkap. "Kejadian itu sekitar Oktober lalu. Setelahnya suamiku memaksaku bicara dan aku ceritakan semuanya. Kami pun pergi ke Polsek Tambusai Utara untuk melapor pada 19 November 2021," paparnya.

Zul bercerita, selama sebulan dia menderita dan menahan trauma atas beban berat yang dia terima tanpa menceritakan pada suaminya itu.

Hal ini dia lakukan untuk menjaga keselamatan keluarga, terutama anak-anaknya yang selalu menjadi objek ancaman pelaku. "Mereka selalu mengancam, jika aku bercerita pada suamiku, maka mereka akan membunuh suami dan anak-anakku," ungkap Zul ketakutan.

Sayang, Polsek Tambusai Utara yang menyelidiki laporan itu baru mengamankan satu dari empat pelaku yang melakukan pemerkosaan tersebut.

Satu pelaku itu berinisial AN yang diketahui sebagai pelaku pertama pemerkosaan tersebut terhadap korban pada September lalu.

Atas lambannya perkembangan kasus itu, Zul berharap, agar dia mendapatkan keadilan dan semua pelaku mendapatkan hukuman setimpal atas perbuatan yang dilakukan. "Anakku yang bayi sekarang sudah meninggal karena sakit-sakitan. Bidan bilang, bayiku meninggal akibat keracunan," sebut Zul.

"Aku meminta keadilan. Aku berharap, semua pelaku ditangkap dan dihukum," harapnya.

Terpisah, Kapolres Rokan Hulu AKBP Eko WH menanggapi kasus tersebut mengatakan, bahwa Polres Rohul sudah menerima Laporan Polisi sejak awal dan sudah dilakukan penyelidikan, penyidikan. "Bahwa Polres Rohul sudah menerima Laporan Polisi sejak awal dan sudah dilakukan penyelidikan, penyidikan sehingga berkas perkara sudah dilimpahkan ke kejaksaan serta saat ini penyidik sedang melengkapi petunjuk dari Jaksa srsuai yang tertuang dalam P. 19," kata Kapolres.

AKBP Ekp WH juga menambahkan, berdasarkan berkas yang dia baca, hanya ada satu pelaku dalam lima kali tindak pemerkosaan terhadap korban. "BAP korban yang saya baca, bahwa terjadi 5 kali pemerkosaan oleh 1 orang nama, untuk SP2HP juga sudah dibuat," tandasnya.***

Editor:Muslikhin Effendy
Sumber:Tribun Pekanbaru
Kategori:Peristiwa, Hukum, Riau
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/