Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Lalu Mara Ingatkan Lobi Iwan Bule Bikin Shin Tae-yong Berani Ambil Resiko
Olahraga
23 jam yang lalu
Lalu Mara Ingatkan Lobi Iwan Bule Bikin Shin Tae-yong Berani Ambil Resiko
2
Hadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U 23, Shin Tae-Yong Berikan Kepercayaan Kepada Pemain Timnas Indonesia
Olahraga
23 jam yang lalu
Hadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U 23, Shin Tae-Yong Berikan Kepercayaan Kepada Pemain Timnas Indonesia
3
Witan Sulaeman: Kami Hadapi Lawan Bagus
Olahraga
19 jam yang lalu
Witan Sulaeman: Kami Hadapi Lawan Bagus
4
Zendaya Buka Peluang Kembali ke Dunia Musik dengan Lagu Baru
Umum
18 jam yang lalu
Zendaya Buka Peluang Kembali ke Dunia Musik dengan Lagu Baru
5
Komisi B DPRD DKI Jakarta Soroti Kinerja Tahun 2023 OPD dan BUMD
Pemerintahan
10 jam yang lalu
Komisi B DPRD DKI Jakarta Soroti Kinerja Tahun 2023 OPD dan BUMD
6
Shin Tae-yong: Gaya Meyerang dan Bertahan Uzbekistan Sama Baiknya
Olahraga
19 jam yang lalu
Shin Tae-yong: Gaya Meyerang dan Bertahan Uzbekistan Sama Baiknya
Home  /  Berita  /  DKI Jakarta
JAPFA FIDE Rated Chess Tournament 2021

Susanto Megaranto Kejar Rating, Putrinya Cari Pengalaman

Susanto Megaranto Kejar Rating, Putrinya Cari Pengalaman
GM Susanto Megaranto melawan Gilbert Elroy Tarigan. (Dok. PB Percasi) .
Senin, 06 Desember 2021 20:33 WIB
Penulis: Azhari Nasution
JAKARTA - Tak ada yang menduga GM Susanto Megaranto ternyata tidak sendiri tampil di turnamen catur bertajuk JAPFA FIDE Rated Chess Tournament 2021. Pecatur pelatnas ini ternyata membawa putrinya, Shaina Aylakiva, yang juga turut bersaing di ajang tersebut.

Hanya saja, dua pecatur bapak dan anak ini memiliki tujuan berbeda. Susanto Megaranto mengejar trofi juara, sementara Shaina Aylakiva yang kini baru berusia 8,5 tahun hanya sebatas mencari pengalaman.

Hal demikian diutarakan Citra Milanda, ibu dari Shaina Aylakiva saat mendampingi putrinya di area turnamen, Gedung Serbaguna, Senayan, Jakarta, Senin, 6 Desember 2021.

"Cari pengalaman aja sih dari turnamen ini. Ke depan, harapan saya dia bisa ikut bapaknya (jadi GM). Sekarang nambah ilmu catur dulu," ujar Citra Milanda.

Hingga babak keempat, Senin (6/12), bapak dan anak ini meraih hasil yang cukup berbeda. Susanto belum terkalahkan, sedangkan Shaina baru mengemas satu kemenangan.

Karena masih berusia belia, Shaina terkadang menangis jika hasil permainan tak memihak kepadanya. "Waktu kalah, dia menangis. Tapi dari permainan catur ini, dampak positifnya dia lebih rajin, disiplin, tahu waktu," imbuh Citra Milanda.

Shaina mulai belajar catur sejak usia empat tahun. Saat itu, lanjut Citra Milanda, putrinya baru bisa menghapal nama-nama bidak catur, satu tahun kemudian paham langkah-langkahnya.

Jika diadu dengan pecatur seusianya, Shaina mampu bersaing. Citra Milanda menyebut, putrinya berhasil menjuarai Kejurda Catur Junior tingkat Jawa Barat pada tahun ini. Ia kemudian dikirim ke Kejurnas Catur Junior di Belitung dengan menduduki peringkat ketiga untuk kategori usia di bawah 9 tahun. 

Shaina Aylakiva.

"Dia sekarang aktif di SCUA (Sekolah Catur Utut Adianto) di Bekasi. Selama pandemi, belajarnya seminggu sekali secara online. Tapi ia terpilih sebagai Tim Garuda, itu kaya tim unggulan yang sering dikirim ke turnamen-turnamen di luar," teranf Citra Milanda.

Sementara itu, pecatur muda asal DKI Jakarta, CM Aditya Bagus Arfan merasa bersyukur dengan digelarnya catur klasik seperti saat ini. Sebab selama pandemi, dia hanya bisa bermain secara online.

"Saya terakhir kali ikut kejuaraan tatap muka pada akhir 2019 di Ceko, setelah tak ada lagi karena pandemi. Dan ini jadi kesempatan pertama saat pandemi saya ikut turnamen klasik," kata Adit yang memiliki elorating 2274.

Adit lalu membandingkan kelemahan dan kelebihan antara turnamen catur klasik secara offline dengan catur cepat secara online.

Menurut dia, menjalani turnamen secara offline lebih menantang karena faktor mental mempengaruhi. Sedangkan kalau secara online, lebih pada kemampuan. "Ada faktor mental juga kalau offline, karena kan bertatap muka dengan musuh. Itu sangat berpengaruh. Kalau online, lebih banyak skill nya," ungkap Adit.

Sementara itu,  di tengah turnamen JAPFA Fide Rated Chess Tournament kali ini, disisipi kejuaraan catur antar wartawan. Tercatat ada 16 peliput catur yang meramaikan ajang tersebut selama satu hari pada Senin 6 Desember 2021. Mereka berasal dari berbagai media massa di Jakarta dan sekitarnya.

Menurut Ketua Umum PB Percasi GM Utut Adianto, para peliput catur perlu mendapatkan kesempatan untuk memeriahkan turnamen. Apalagi, kata Utut, mereka sudah berkontribusi dalam menyiarkan pemberitaan mengenai turanemn catur yang digelar bersama JAPFA ini.

Utut Adianto juga didaulat untuk menyerahkan hadiah kepada para pemenang turnamen, didampingi Ketua Pengprov Percasi Kalteng Agustiar Sabran.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/