Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
Olahraga
12 jam yang lalu
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
2
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
11 jam yang lalu
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
3
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
Umum
10 jam yang lalu
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
4
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
Olahraga
12 jam yang lalu
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
5
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
Olahraga
10 jam yang lalu
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
Home  /  Berita  /  Politik

Komisi IX DPR Minta Warga Tak Mudik Akhir Tahun

Komisi IX DPR Minta Warga Tak Mudik Akhir Tahun
Anggota Komisi IX DPR Rahmad Handoyo. (Foto: Istimewa)
Minggu, 12 Desember 2021 08:29 WIB

JAKARTA - Komisi IX DPR mengingatkan warga agar tak mudik di masa Natal dan Tahun Baru lantaran ada ancaman gelombang ketiga Covid-19. Sementara, Presiden Joko Widodo membanggakan level rendah kasus Virus Corona.

"Meskipun sudah tidak ada level secara nasional, tentu kita tidak boleh lengah bereuforia tetap kita imbau untuk tidak mudik, tidak keluar rumah dengan mobilitas tinggi. Kita ingatkan bahwa WHO, epidemiolog [menyatakan] bahwa gelombang tiga ancaman serius buat Indonesia, terutama libur Nataru itu," kata Anggota Komisi IX DPR Rahmad Handoyo, dalam keterangannya, Jumat (10/12) kemarin.

"Meski [PPKM] level 3 tidak diterapkan, tapi ancaman itu harus jadi cermin bersama," sambungnya.

Peringatan itu disampaikan merespons langkah Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian merevisi aturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) khusus masa Natal 2021 dan Tahun Baru (Nataru) 2022, di mana tak ada lagi penerapan PPKM level 3 di seluruh Indonesia.

Rahmad menyampaikan gelombang penularan Covid-19 di beberapa negara di Benua Eropa telah mengalami peningkatan yang luar biasa saat ini. Hal itu pun bisa saja terjadi di Indonesia jika tak ada kesiapan.

"Bukan berarti nanti [grafik kasus] akan landai terus. Covid-19 masih membahayakan, Covid-19 masih mengancam. Kita masih harus patuh prokes dan tingkatkan vaksinasi, dan paling penting bagi masyarakat harus bercermin, kita tidak boleh mudik," kata politikus PDIP itu.

Terpisah, Jokowi mengklaim Indonesia menjadi salah satu dari lima negara yang berhasil mengendalikan pandemi. "Indonesia masuk satu dari lima negara di dunia yang berhasil menekan pandemi ke level terendah, level 1. Dan juga berhasil menjaga stabilitas ekonomi nasional kita" kata dia, saat menyampaikan pidato peringatan hari Hak Asasi Manusia (HAM) Internasional 2021 di Istana Negara, Jakarta, Jumat (10/12).

Jokowi sendiri tak menjelaskan sumber data atas klaimnya tersebut. Dikutip dari COVID-19 Travel Recommendations by Destination yang disusun oleh lembaga kesehatan publik AS Centers for Disease Control and Prevention (CDC), Indonesia memang masuk salah satu dari 43 negara yang level 1 atau tingkat Covid-19 rendah.

Mantan wali kota Solo itu juga berkata Indonesia tetap mampu mengatasi permasalahan pandemi dengan cara sendiri. "Selama dua tahun, kita telah berjuang memenuhi HAM Indonesia dalam krisis kesehatan dan krisis ekonomi akibat pandemi Covid-19," klaimnya.

Saat ini Indonesia mengalami tren penurunan kasus Covid-19 dalam 3-4 bulan terakhir. Penurunan itu terjadi cukup signifikan dibandingkan sebelumnya yang sempat mencetak rekor tertinggi yang terjadi pada 15 Juli dengan 56.757 kasus, yang notabenenya merupakan jumlah penambahan tertinggi selama pandemi di Indonesia.

Adapun secara kumulatif dalam 21 bulan terakhir, sebanyak 4.258.560 orang dinyatakan positif terinfeksi virus corona. Dari jumlah itu sebanyak 4.109.364 orang dinyatakan pulih, 5.278 orang menjalani perawatan di rumah sakit dan isolasi mandiri, sementara 143.918 lainnya meninggal dunia.

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:Peristiwa, Pemerintahan, Politik, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/