Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Dina Rubby, Mengenal Lebih Dekat Sosok Pedangdut yang Sedang Naik Daun
Nasional
18 jam yang lalu
Dina Rubby, Mengenal Lebih Dekat Sosok Pedangdut yang Sedang Naik Daun
2
D'MASIV Hadirkan Album Ke-8 dengan Sentuhan Personal dan Kolaboratif
Umum
18 jam yang lalu
DMASIV Hadirkan Album Ke-8 dengan Sentuhan Personal dan Kolaboratif
3
Raline Shah Hadir di Karpet Merah Festival Film Cannes 2024
Umum
17 jam yang lalu
Raline Shah Hadir di Karpet Merah Festival Film Cannes 2024
4
Demi Masa Depan Anak, Inara Rusli dan Virgoun Pilih Damai
Umum
18 jam yang lalu
Demi Masa Depan Anak, Inara Rusli dan Virgoun Pilih Damai
5
Start Awal Urutan 21, Qarrar Firhand Finish di Podium 3
Olahraga
2 jam yang lalu
Start Awal Urutan 21, Qarrar Firhand Finish di Podium 3
6
Pelatih Timnas Wanita Panggil 34 Pemain Uji Coba Lawan Singapura
Olahraga
3 jam yang lalu
Pelatih Timnas Wanita Panggil 34 Pemain Uji Coba Lawan Singapura
Home  /  Berita  /  Umum

Dilantik jadi Mustasyar PWNU Jabar, Ini Tausiah Kiai Maman

Dilantik jadi Mustasyar PWNU Jabar, Ini Tausiah Kiai Maman
Kiai Maman (kedua kiri) di sela acara Pelantikan PWNU Jawa Barat Periode 2021-2026 di Indramayu, Selasa, 15 Desember 2021. (foto: ist.)
Rabu, 15 Desember 2021 12:46 WIB
INDRAMAYU - Kiai Maman Imanulhaq dalam acara Pelantikan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Barat Periode 2021-2026 di Pondok Pesantren Hidayatut Tholibin, Indramayu, Selasa (14/12/2021) kemarin, menegaskan kembali tradisi Islam ahlus sunnah wal jamaah (aswaja) dan Nahdlatul Ulama yang memiliki 4 poin penting.

Yang pertama, kata Kiai Maman, adalah menjadikan Islam sebagai energi untuk transformasi dan perdamaian.

"Islam adalah pedoman dalam kehidupan dan islam adalah kekuatan kita untuk melakukan upaya-upaya pembelaan terhadap nilai kemanusian," kata Kiai Maman sebagaimana dikutip GoNEWS.co dari siaran resmi, Rabu (15/12/2021).

Yang kedua, Pengasuh Ponpes Al Mizan Jatiwangi ini menyebut 2 ciri khusus dalam aswaja, pertama yakni tidak pernah mengkafirkan orang lain, menuduh yang lain sesat, tetapi justru aswaja punya tradisi dakwah yang merangkul bukan memukul, dakwah yang mengajak bukan mengejek. Tradisi aswaja juga mempunyai tradisi pentingnya sanad keilmuan sehingga seseorang tidak semena-mena mengatasnamakan agama lalu melakukan kekerasan, melakukan diskriminasi, bahkan terorisme.

"NU dengan prinsip aswajanya menekankan pentingnya dia berguru pada siapa, bagaimana sanad keilmuannya di mana pesantrennya dan bagaimana afiliasinya," pungkas Kiai Maman.

Yang ketiga adalan NU itu sendiri. NU menurut Anggota DPR RI Komisi VIII ini hadir di Indonesia ini untuk menjaga akidah aswaja, menekankan kembali komitmen hubbul wathon minal Iman, mencintai tanah air adalah komitmen dari keimanan. NU pun bergerak di seluruh bidang, tidak hanya bidang pendidikan namun juga ekonomi bahkan kebudayaan. Hadirnya pesantren-pesantren yang hampir 27 ribu, dengan 1,4 juta santri yang mukim dan penyebaran alumni itu mayoritas dimiliki NU.

"Dengan kekuatan itu NU pernah memiliki presiden, hari ini wakil presiden, menteri, gubernur, dan terutama kiai-kiai di tengah kampung yang terus menyebarkan nilai-nilai perdamaian dan kecintaan terhadap Tanah Air," imbuh Kiai Maman.

Poin keempat adalah komitmen dalam mencintai Indonesia. Kiai Maman menegaskan bahwa NKRI adalah harga mati yang harus dijaga. Dengan NKRI inilah pemeluk agama bisa menjalankan ibadahnya dengan tenang, hak milik tiap individu terjaga, keselamatan jiwa terjaga, dan peradaban bangsa dapat tumbuh dan dilestarikan.

Di akhir tausyiahnya kiai Maman mengingatkan kembali kasus Herry Heryawan, predator seks dari Cibiru. Ia menegaskan bahwa kejadian mengenaskan itu tidak boleh terjadi lagi. Makanya, kata Kiai Maman, pesantren NU harus lebih selektif untuk membina para alumninya dan juga mengawasi gerak-geriknya termasuk masyarakat diminta untuk terus melakukan sinergitas dengan pesantren-pesantren yang ada. Kiai Maman yakin bahwa tidak ada satupun pesantren dan juga kiai NU yang akan melakukan kekerasan apalagi kekerasan seksual terhadap anak-anak yang justru menjadi tanggung jawabnya untuk diberi kasih sayang.

Sebagai informasi, dalam kesempatan itu, Kiai Maman juga dilantik sebagai Mustasyar PWNU Jawa Barat.***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Kategori:Umum, Nasional, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/