Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Aditya Bagus Arfan Tuntaskan Misi di Pertamina Indonesian Grand Master Tournament 2024
Olahraga
18 jam yang lalu
Aditya Bagus Arfan Tuntaskan Misi di Pertamina Indonesian Grand Master Tournament 2024
2
Digosipkan Pacari Putri Zulkifli Hasan, Venna Melinda Dukung Verrel Bramasta
Umum
15 jam yang lalu
Digosipkan Pacari Putri Zulkifli Hasan, Venna Melinda Dukung Verrel Bramasta
3
Tom Holland dan Zendaya Rahasiakan Persiapkan Pernikahan
Umum
15 jam yang lalu
Tom Holland dan Zendaya Rahasiakan Persiapkan Pernikahan
4
Kadis Nakertransgi: Pemprov DKI Berkomitmen Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja
Pemerintahan
18 jam yang lalu
Kadis Nakertransgi: Pemprov DKI Berkomitmen Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja
5
Prilly Latuconsina Bikin Film Horor 'Temurun' Jadi Ajang Fun Run
Umum
15 jam yang lalu
Prilly Latuconsina Bikin Film Horor Temurun Jadi Ajang Fun Run
Home  /  Berita  /  Pemerintahan

Pak Jokowi, Hasil Survei 61,9 Persen Masyarakat Tak Ingin Pindah Ibu Kota, Gimana Nih?

Pak Jokowi, Hasil Survei 61,9 Persen Masyarakat Tak Ingin Pindah Ibu Kota, Gimana Nih?
Jokowi saat meninjau lahan untuk pemindahan ibu kota baru. (Foto: Istimewa)
Rabu, 05 Januari 2022 17:12 WIB

JAKARTA - Lembaga survei Kedai Kopi merilis hasil survei terbaru mengenai ibu kota baru. Ternyata, Ada 61,9 persen masyarakat yang tak ingin pindah ibu kota.

Direktur Eksekutif Lembaga Survei Kedai Kopi Kunto Adi Wibowo memberi tanggapan terkait studi banding Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) ke Kazakhstan.

Ada pun studi banding yang diikuti juga oleh Bappenas dan anggota DPR tersebut untuk mempelajari negara-negara yang pernah memindahkan ibu kota agar bisa diterapkan di Indonesia. "Kalau dari hasil survei yang kami lakukan pada November kemarin, yang tidak setuju pemindahan ibu kota baru itu ada 61,9 persen," ujar Kunto Adi dilansir dari GenPI.co, Selasa (4/1/2022).

Menurutnya, para responden tidak menyetujui pemindahan ibu kota ke tempat baru. Hal tersebut dikarenakan keuangan negara yang dirasa belum memumpuni untuk melakukan pemindahan. "Yang tidak setuju ini beralasan bawa pemindahan ibu kota ini menjadi pemborosan anggaran. Jadi, hal ini bisa merusak sentimen publik terjadap pemerintah kalau dipaksakan," katanya.

Tidak hanya terkait legislasi, namun menurut Kunto, rusaknya sentimen masyarakat juga sudah masuk sejak perencanannya dimulai. Sebab, anggaran negara dianggap tak boleh disia-siakan.

"Jadi, menurut saya, ini adalah bentuk ketidaksensitifan pemerintah terhadap krisis yang sudah diarasakan oleh warga terutama krisis terkait pandemi Covid-19,' ujar Kunto.

Di sisi lain, Direktur Political and Public Policy Studies (P3S) Jerry Massie pemindahan ibu kota memang baik untuk Indonesia ke depannya. Dirinya juga mengaku sempat mendorong adanya pemisahan kota pemerintahan dengan kota yang memegang kendali perekonomian.

Contohnya seperti New York dan Washington DC di Amerika Serikat. "Memang Jakarta sudah tak layak khususnya karena polusi, banjir, dan kepadatan penduduk. Jadi ini bisa jadi grand design untuk pemerintahan yang akan datang," tandasnya.***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:Peristiwa, Pemerintahan, Politik, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/