Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
Olahraga
7 jam yang lalu
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
2
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
Olahraga
7 jam yang lalu
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
3
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
6 jam yang lalu
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
4
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
Umum
5 jam yang lalu
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
5
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
Olahraga
5 jam yang lalu
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
Home  /  Berita  /  Hukum

Desak Kapolri Tangkap Ferdinand Hutahaean, Sekelompok Orang di Solo Gelar Aksi Demo

Desak Kapolri Tangkap Ferdinand Hutahaean, Sekelompok Orang di Solo Gelar Aksi Demo
Massa aksi menuntut Kapolri menangkap Ferdinand Hutahaean di Solo, Jumat (7/1/2022). (Foto: Bayu Ardi Isnanto/detikcom)
Jum'at, 07 Januari 2022 16:50 WIB

SOLO - Cuitan politisi Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean tentang 'Allahmu ternyata lemah' berbuntut panjang. Sekelompok orang di Kota Solo menggelar aksi mendesak Kapolri untuk menangkap dan memproses kasus tersebut.

Kelompok yang menamakan diri Aliansi Indonesia Raya itu terlihat mulai berdatangan di Plaza Manahan sekitar pukul 13.00 WIB siang ini. Setelah berkumpul, mereka memulai aksinya di bawah patung Bung Karno.

Sejumlah peserta tampak membawa spanduk dan poster tuntutan mereka. Spanduk tersebut antara lain bertuliskan 'Tangkap!! Ferdinand Hutahaean Merendahkan Tuhan'.

Spanduk lainnya bertuliskan 'Meminta Kapolri Segera Tangkap dan Menahan Ferdinand Hutahaean'. Sedangkan poster-poster kecil antara lain bertuliskan 'Adili Ferdinand Hutahaean' dan 'Tahan Ferdinand Hutahaean'.

Beberapa perwakilan sempat bergerak ke barat menuju Mapolresta Solo untuk menyerahkan surat tuntutannya. Namun saat massa ikut bergerak ke Mapolresta Solo, mereka dicegah petugas dan kembali beraksi di Plaza Manahan.

Beberapa perwakilan juga sempat berorasi menyampaikan aspirasinya. Aksi berakhir pukul 14.00 WIB dengan tertib. Humas aksi, Endro Sudarsono, mengatakan cuitan Ferdinand Hutahaean telah meresahkan umat Islam. Bahkan menurutnya, sejumlah ulama telah menyebut cuitan itu sebagai penistaan agama.

"Kemarin dari MUI Jawa Timur juga berpendapat cuitan itu termasuk penistaan agama karena mengusik ranah ibadah dengan mengatakan Allahmu ternyata lemah. Ketika menyangkut masalah Tuhan yang kita sembah, sudah ranah penistaan agam," ujar Endro usai aksi, Jumat (7/1/2022).

Endro pun mendorong kepolisian untuk segera mengusut kasus tersebut secara transparan. Kapolri diminta segera menangkap Ferdinand Hutahaean. "Kami meminta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk menerapkan UU ITE atau pasal keonaran. Kami meminta Kapolri untuk menindaklanjuti laporan sebelumnya terkait dugaan penistaan agama untuk mewujudkan Indonesia berpancasila," tutupnya.

Ditemui secara terpisah, Kapolresta Solo, Kombes Ade Safri Simanjuntak mengatakan telah menyerap aspirasi demonstran. Ade memastikan polisi akan menyalurkan aspirasi itu sesuai prosedur.

"Mengeluarkan pendapat di muka umum ini dijamin undang-undang, Polri hadir mengamankan kegiatan tersebut agar tertib lancar. Kita serap aspirasi yang ada. Kita salurkan sesuai saluran birokasi tentang isi tuntutan terkait," kata Ade.***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:Peristiwa, Hukum, Jawa Tengah
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/