Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Rizky Akan Terus Jaga Performa Menuju Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
23 jam yang lalu
Rizky Akan Terus Jaga Performa Menuju Olimpiade 2024 Paris
2
Indra Sjafri Genjot Fisik Timnas U-20 Indonesia
Olahraga
24 jam yang lalu
Indra Sjafri Genjot Fisik Timnas U-20 Indonesia
3
Kesit Budi Handoyo Siapkan Pakta Integritas untuk Kepengurusan PWI Jaya 2024-2029
Umum
22 jam yang lalu
Kesit Budi Handoyo Siapkan Pakta Integritas untuk Kepengurusan PWI Jaya 2024-2029
4
Dewi Sandra Soroti Pentingnya Produk Halal di Brave Beauty Summit Qatar
Umum
21 jam yang lalu
Dewi Sandra Soroti Pentingnya Produk Halal di Brave Beauty Summit Qatar
5
Catherine Wilson Fokus pada Kesehatan dan Karier di Tengah Proses Perceraian
Umum
21 jam yang lalu
Catherine Wilson Fokus pada Kesehatan dan Karier di Tengah Proses Perceraian
6
Kembali Hadir Selepas Pandemi Covid-19, Titan Run 2024 Siap Manjakan Para Runner
Olahraga
19 jam yang lalu
Kembali Hadir Selepas Pandemi Covid-19, Titan Run 2024 Siap Manjakan Para Runner
Home  /  Berita  /  Olahraga

Sebut Kondisi Keuangan Baik, Agung: Masak Kirim Pemain Tidak Mampu

Sebut Kondisi Keuangan Baik, Agung: Masak Kirim Pemain Tidak Mampu
Agung Firman Sampurna. (Foto: PP PBSI)
Selasa, 11 Januari 2022 18:27 WIB
Penulis: Azhari Nasution
JAKARTA - Ketua Umum PP PBSI, Agung Firman Sampurna membantah keras adanya tudingan bahwa absennya para pemain  Indonesia dari sejumlah turnamen internasional terkait persoalan dana. Saat ini, tegasnya, kondisi keuangan PBSI sangat baik.

"Keuangan kita saat ini sangat baik, bukan hanya baik. Kontrak kami dengan dua sponsor utama adalah empat tahun," tegas Agung di sela-sela Seleksi Nasional (Seleknas) PBSI 2022 di Pelatnas Cipayung, Jakarta Timur, Senin (10/1/2022).

"Bagaimana ceritanya kita tidak punya dana hanya untuk mengirim pemain ke luar negeri. Untuk menggelar kejuaraan seperti Indonesia Badminton Festival (IBF) di Bali lalu yang dananya puluhan kali lebih besar saja mampu. Masak cuma mengirim pemain tidak mampu," tambahnya.

Apalagi, dituturkan Agung, kucuran dana dari pemerintah yang rutin setiap tahun diterima juga mengalami peningkatan. Selain itu, harus dipahami bahwa dengan prestasi dan keberhasilan penyelenggaraan turnamen internasional IBF di Bali yang sukses luar biasa lalu, kini sejumlah dunia usaha mulai mengantri menjadi sponsor baru PBSI.

"Bisa saya sampaikan, dengan catatan prestasi tersebut, kini mulai mengantri sponsor-sponsor baru untuk mendukung PBSI. Jadi daripada bikin masalah dan ribut-ribut, bagi dunia usaha yang mau ikut, lebih baik mengajukan kepada kami untuk jadi sponsor," ucap Agung.

Hanya saja, menurut Agung, dunia usaha yang tertarik mau menjadi sponsor jangan mengatur. Posisinya hanya sebagai sponsor. Sementara operator dan sekaligus regulator tetap berada di tangan PBSI. “Silakan bagi yang mau ikut corporate branding, akan diberikan kesempatan seluas-luasnya kepada siapa pun,” sebut Agung.

"Karenanya untuk melakukan character assassination, baik yang ditujukan kepada saya ataupun dengan menjelekkan PBSI, tidak akan menghalangi apa pun yang terus kami lakukan. Secara organisasi kita akan semakin solid dengan sistem pendanaan yang lebih mandiri. Dengan tata kelola yang semakin transparan dan akuntabel, hal ini akan mendukung kelanjutan pembinaan. Saya yakin, prestasi PBSI akan jadi tambah baik ke depannya," tegasnya.

Dengan dukungan yang makin baik ini, Agung optimistis, hal tersebut juga akan men-couragement bagi para pemain yang memilih bulutangkis sebagai profesi. Ke depan, secara bertahap bulutangkis tak hanya sekadar olahraga prestasi, tetapi juga akan didorong agar bertransformasi menjadi industri. Ini sesuai dengan visi-misi PP PBSI periode 2020-2024 yang dipimpinnya.

Soal Bonus Piala Thomas

Menyangkut polemik seputar bonus untuk tim juara Piala Thomas, juga sudah beres. PBSI sudah bertemu dengan pemain. Para pemain juga tetap mendapat porsi bonus terbesar. Cuma, Agung mengingatkan di balik sukses pemain ada peran dari pelatih dan tim pendukung.

"Tidak ada atlet yang bisa berprestasi tanpa kehadiran pelatih, juga jangan lupakan dukungan tim ofisial. Cuma, tetap porsi yang terbesar tentunya diberikan kepada atletnya," tegas Agung.

"Persoalan bonus sudah selesai. PBSI sudah kumpul dengan teman para pemain. Mereka sudah ketawa-ketawa. Memang selama ini banyak berbagai macam cerita-cerita ngawur. Saya paham itu cerita muncul dari mana," tutur Agung.

Ditambahkan Agung, menyangkut apresiasi dari pemerintah lewat Kemenpora dan BNI selaku sponsor utama, PBSI cukup transparan dan nanti akan ada laporan yang diaudit. "Dan yang pasti, tidak ada satupun pengurus ini yang ikut menikmati hadiah tersebut," pungkas Agung. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/