Dibilang Miskin dan Bodoh, Siswi di Medan Lapor DPRD
"Sudah dua kali si IP ini mengadu kepada saya. Dia ini anak asuhan saya karena putus sekolah. Memang benar Indah ini anak susah, tapi jangan lah diejek lagi. Anak ini berprestasi, dan saya yang menanggung segala keperluan sekolahnya," kata Wakil Ketua DPRD Medan Ikhwan Ritonga dikutip GoNEWS.co dari Tribun Wow di Jakarta.
Karena kejadian kerap berulang, kata Ikhwan, psikologis IP terganggu dan berdampak pada menurunnya minat belajar.
Kronologi
IP menyebut bahwa kejadian pertama terjadi di kelasnya di mana hal itu juga didengar oleh teman-temannya.
"Ketika di ruangan kelas, saya mengobrol sebentar dengan teman, lalu tiba tiba saya dilempar dan dikatain, 'udah miskin bodoh mau jadi apa?'" kata IP.
Dia juga mengatakan bahwa kejadian itu sudah berulang terjadi bahkan guru-guru di sekolahnya menjadi sinis kepada dirinya setelah kasus ini memicu berbagai pemberitaan.
"Jadi itu kejadiannya sudah berulang, waktu itu berawal saya belum bayar uang sekolah dan uang buku," tutur IP.
Mediasi
Ikhwan telah mendatangi SMPN 28 pada Selasa (11/1/2022). Dirinya meminta klarifikasi mengenai apa yang dialami IP.
Pertemuan itu juga dihadiri IP, orangtuanya, guru serta kepala sekolah.
"Maka untuk klarifikasi kita pertemukan siswa dan gurunya guna menyejukkan suasana," ujarnya.
Komitmen Pihak Sekolah
Kepala Sekolah SMPN 28 Medan Horas Pohan menyampaikan permohonan maaf bila terjadi kesalahpahaman atas adanya ucapan yang mungkin terlanjur dari guru.
"Semua itu bukan tujuan negatif tapi demi kebaikan. Saya memohon maaf jika ternyata ada kesalahpahaman," kata dia.
Dirinya juga mengatakan akan menjadi penjamin untuk seluruh siswa di sana agar kejadian yang sama tidak terulang lagi.
"Semua itu tanpa kesengajaan untuk melakukan penghinaan. Adanya perkataan itu sama sekali tidak kesengajaan," katanya.***
Editor | : | Muhammad Dzulfiqar |
Kategori | : | Pendidikan, Sumatera Utara |