Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Witan Sulaeman: Kami Hadapi Lawan Bagus
Olahraga
20 jam yang lalu
Witan Sulaeman: Kami Hadapi Lawan Bagus
2
Zendaya Buka Peluang Kembali ke Dunia Musik dengan Lagu Baru
Umum
20 jam yang lalu
Zendaya Buka Peluang Kembali ke Dunia Musik dengan Lagu Baru
3
Komisi B DPRD DKI Jakarta Soroti Kinerja Tahun 2023 OPD dan BUMD
Pemerintahan
11 jam yang lalu
Komisi B DPRD DKI Jakarta Soroti Kinerja Tahun 2023 OPD dan BUMD
4
Shin Tae-yong: Gaya Meyerang dan Bertahan Uzbekistan Sama Baiknya
Olahraga
20 jam yang lalu
Shin Tae-yong: Gaya Meyerang dan Bertahan Uzbekistan Sama Baiknya
5
Salma Hayek Gabung Madonna Hadirkan Budaya Meksiko dalam Tour Terakhir
Umum
20 jam yang lalu
Salma Hayek Gabung Madonna Hadirkan Budaya Meksiko dalam Tour Terakhir
Home  /  Berita  /  Politik

Hina Kalimantan, Mahyudin Minta Polisi Proses Hukum Edy Mulyadi

Hina Kalimantan, Mahyudin Minta Polisi Proses Hukum Edy Mulyadi
Wakil Ketua DPD RI, Mahyudin. (Foto: Istimewa)
Senin, 24 Januari 2022 20:49 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy

JAKARTA - Wakil Ketua DPD RI Mahyudin ikut komentari mengomentari pernyataan Edy Mulyadi tentang Ibu Kota Negara (IKN) baru di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

Mahyudin pun tak terima jika masyarakat di Pulau Borneo dihina oleh Edy Mulyadi. Mahyudin merasa sedikit terganggu dengan ucapan Edy Mulyadi tersebut. Apapun alasannya. Diksi itu sangat ganggu harkat dan martabat orang Kalimantan," tegas Mahyudin di bilangan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Senin, (24/1/2021).

Kendati begitu, Mahyudin mendesak aparat kepolisian agar kasus Edy Mulyadi tersebut diproses secara hukum. "Kami minta polisi proses secara hukum. Karena ucapan ini lebih meresahkan. Cepat ditindaklanjuti. Tidak bisa berbuat seenaknya. Di Indonesia tidak ada orang kebal hukum," pungkas Mahyudin.

Diketahui, lewat Instagram, Edy mengunggah video viral. Dalam aksinya, Edy Mulyadi menyebut Ibu Kota Negara (IKN) baru di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur sebagai tempat pembuangan anak jin. "Ini ada sebuah tempat elit, punya sendiri, yang harganya mahal, punya gedung sendiri, lalu dijual, pindah ke tempat jin buang anak," kata Edy Mulyadi dalam sebuah video yang beredar di media sosial.

Tak berhenti di situ, Edy Mulyadi dengan lantang menyebut warga Kalimantan Timur sebagai golongan kuntilanak dan genderuwo.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/