Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Satoru Mochizuki Tetapkan 13 Pemain Timnas Wanita Tampil di Piala Asia Wanita U 17
Olahraga
23 jam yang lalu
Satoru Mochizuki Tetapkan 13 Pemain Timnas Wanita Tampil di Piala Asia Wanita U 17
2
Ginting Kalahkan Chou Tien Chen, Indonesia Unggul 1-0
Olahraga
21 jam yang lalu
Ginting Kalahkan Chou Tien Chen, Indonesia Unggul 1-0
3
Indonesia Melaju ke Final Piala Uber 2024, Komang Ayu Jadi Bintang
Olahraga
22 jam yang lalu
Indonesia Melaju ke Final Piala Uber 2024, Komang Ayu Jadi Bintang
4
Meski Cerai, Ria Ricis dan Teuku Ryan Tetap Jaga Hubungan Baik
Umum
19 jam yang lalu
Meski Cerai, Ria Ricis dan Teuku Ryan Tetap Jaga Hubungan Baik
5
Indonesia Raih Tiket Final Piala Thomas 2024, Jojo: Fajar/Rian Penentu
Olahraga
17 jam yang lalu
Indonesia Raih Tiket Final Piala Thomas 2024, Jojo: Fajar/Rian Penentu
6
Lawan Chinese Taipei, Fajar/Rian Tambah Keunggulan Indonesia 2-0
Olahraga
18 jam yang lalu
Lawan Chinese Taipei, Fajar/Rian Tambah Keunggulan Indonesia 2-0
Home  /  Berita  /  Kesehatan

Bumame, Dari Salah Keluarkan Hasil Tes Sampai Bosnya Terseret e-KTP

Bumame, Dari Salah Keluarkan Hasil Tes Sampai Bosnya Terseret e-KTP
Ilustrasi Tes PCR Bumame. (Foto: Istimewa)
Sabtu, 05 Februari 2022 20:50 WIB

JAKARTA - Nama Bumame Farmasi kembali jadi hangat setelah kasus seorang wanita yang protes soal hasil tes COVID-19 PCR atau antingen yang dinyatakan positif. Padahal perempuan itu mengaku belum melakukan tes COVID-19.

Setelah kasus itu kini Bumame Farmasi jadi perbincangan lagi di media sosial karena hasil tes COVID-19 mereka tidak valid. Beberapa nama yang mengeluhkan adalah penata gaya, Caren Delano yang dinyatakan positif setelah hasil tes.

Namun hasil berbeda dia dapatkan saat tes di rumah sakit sebanyak dua kali. Dalam tes keduanya itu, Caren dinyatakan negatif COVID-19. "Dibuat GEGEERRRR pagi ini.. Ini cerita gue.. Kemarin kamis 3 febuari jam 11 pagi gue memutuskan untuk melakukan swab antigen dan swab PCR (yang hasilnya keluar dalam 24 jam), ini gue lakukan karena seharusnya sore ini gue menghadiri acara ulang tahun bos gue, supaya semuanya aman dan tenang gue berinisiatif untuk melakukan kedua test tersebut. Dan kemarin hasil swab antigennya tentu langsung keluar dalam 15 menit saja.. hasilnya NEGATIF," buka Caren Delano dalam Instagram miliknya.

Selain itu, ada komika nasional Mo Sidik yang menyebut Bumame Farmasi tidak profesional. Berbeda dengan Caren, Mo Sidik memang positif COVID-19. Namun dia mengeluhkan soal lamanya hasil tes yang keluar dari Bumame Farmasi. "Ini Bumame udah keterlaluan sih. Hasil PCR beberapa teman dan sodara gue hampir 2 hari belum keluar," cuit Mo Sidik.

Dia mengatakan sejak Selasa pekan ini sudah terdeteksi positif COVID-19. Namun hasil PCR dari temannya yang terkonfirmasi melakukan kontak dekat dengan Mo Sidik belum keluar juga sampai sekarang. "Gue PCR Positif hari Selasa, sampai hari ini belum masuk ke Peduli Lindungi. Unprofessional. Ini efeknya bisa fatal.. Karena..," katanya.

"Belum lagi masalah pendataan dan tracing. Karena ketidakprofesionalan Bumame banyak yang sudah terlambat untuk ditracing. Sodara saya malah menyimpulkan sendiri.. Ya udah anggap aja gue positif. Ngeri anda Bumame," sambung Mo Sidik.

Kasus Bumame Farmasi Akan Diselidiki Polisi

Tak lama soal beberapa keluahan itu, Polda Metro Jaya juga menyatakan akan menyelidiki dugaan kesalahan hasil tes COVID-19 yang Bumame Farmasi lakukan. Bahan yang akan polisi jadikan penyelidikan adalah video viral soal seorang wanita yang protes soal hasil PCR atau antigen Bumame Farmasi.

Bumame Farmasi sendiri adalah milik seorang pengusaha Jack Budiman yang namanya pernah disebut dalam bisnis PCR pejabat negara. Ada dua perusahaan besar yang menjalankan bisnis melalui skema kerja sama dengan pemerintah, yakni PT Daya Dinamika Sarana Medika (DDSM) dan PT Genomik Solidaritas Indonesia (GSI).

Selain dua itu, ada juga perusahaan-perusahaan besar tes PCR yang menyasar kalangan umum di antaranya Bumame Farmasi yang dikelola PT Budimanmaju Megah Farmasi, SwabAja, dan Quicktest.

Nama Jack Budiman juga pernah terseret dugaan kasus korupsi mega proyek e-KTP yang menyeret nama besar seperti mantan Ketua DPR Setya Novanto dan sejumlah anggota DPR periode 2009-2014. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pernah menjadwalkan pemeriksaan terhadap Direktur PT Extensa Winaya Fakta, Suhardi; dan Jack Budiman selaku swasta, Senin (29/11/2021).

Keduanya akan bersaksi dalam pengusutan kasus dugaan korupsi pengadaan paket penerapan Kartu Tanda Penduduk berbasis Nomor Induk Kependudukan secara Nasional (e-KTP) dengan tersangka Direktur Utama PT Sandipala Arthaputra Paulus Tannos (PLS).***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:Peristiwa, Pemerintahan, Kesehatan, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/