Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
Olahraga
12 jam yang lalu
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
2
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
11 jam yang lalu
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
3
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
Umum
10 jam yang lalu
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
4
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
Olahraga
12 jam yang lalu
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
5
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
Olahraga
10 jam yang lalu
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
Home  /  Berita  /  Peristiwa

Menghidupkan Kembali Tradisi Perelek Sunda Lewat 'Desa Sedekah'

Menghidupkan Kembali Tradisi Perelek Sunda Lewat Desa Sedekah
Launching Desa Sedekah. (Foto: Istimewa)
Kamis, 10 Februari 2022 13:32 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy

JAKARTA - Sudah sejak dulu bangsa kita akrab dengan gotong royong. Konsepsi ini bahkan termuat di sila ke-5 Pancasila yang disimbolkan dengan padi dan kapas. Tradisi saling bantu yang kita kenal dengan gotong royong itupun menjelma lewat bahasa dan budaya yang beragam di tiap daerah.

Di tataran Sunda, kita mengenal istilah "Perelek". Perelek atau Beas Perelek adalah tradisi pengumpulan beras atau uang, dari warga yang mempunyai kelebihan untuk warga yang kesusahan pangan dan butuh bantuan materil.

Untuk menghidupkan kembali tradisi tersebut, Sinergi Foundation resmikan "Desa Sedekah" di Kampung Ancol, Desa Cibeureum, Kec. Kertasari, Kabupaten Bandung, Kamis (3/2/2022). Wilayah ini merupakan desa ketiga yang diadopsi sebagai Desa Sedekah. Sebelumnya Sinergi Foundation mendirikan Desa Sedekah di Bomo, Banyuwangi dan Cigalontang, Tasikmalaya.

Pendirian Desa Sedekah ini juga bertujuan untuk mengedukasi masyarakat tentang betapa besar dampak sedekah bila dikelola secara profesional. Apalagi program ini diperuntukkan demi membantu kesejahteraan warga desa itu sendiri.

"Sebagai contoh, Desa Sedekah di Banyuwangi. Bulan pertama terhimpun 450 ribu per bulan. Sekarang sudah bisa terhimpun sampai Rp 1,5 juta. Dana ini kemudian disalurkan dalam bentuk sembako dan pembangunan fasilitas rumah warga yang berkekurangan," ujar Disto, Koordinator program Lumbung Desa Sinergi Foundation.

Di Desa Cibeureum, Kec. Kertasari, Kabupaten Bandung sendiri sudah bisa menghimpun dana sebesar Rp 1,7 juta dalam sebulan dengan jumlah peserta yang terlibat sebanyak 80 KK dari 3 kampung. Sejauh ini penyalurannya masih untuk memenuhi kebutuhan pembangunan masjid.

Setiap peserta yang ikut bergabung di Desa Sedekah, diberikan katung atau perelek (kencleng sedekah) di tiap rumah. Dalam sebulan, peserta akan menyetorkan dana yang terkumpul di perelek itu kepada petugas pengelola Desa Sedekah yang berasal dari warga desa itu sendiri.

"Biasanya suka dari ngumpulin sisa uang belanjaan terus dimasukin kencleng. Lumayan bisa ngebantu orang lain lewat ini," ujar Ida, warga Desa Cibeureum.

Sinergi Foundation sendiri adalah lembaga pengelola dana Wakaf, Zakat, Infak dan Sedekah. Desa Sedekah merupakan salah satu program dibawah Lumbung Desa, yaitu program pemberdayaan untuk membantu mendongkrak perekonomian warga desa.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/