Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Aditya Bagus Arfan Tuntaskan Misi di Pertamina Indonesian Grand Master Tournament 2024
Olahraga
22 jam yang lalu
Aditya Bagus Arfan Tuntaskan Misi di Pertamina Indonesian Grand Master Tournament 2024
2
Digosipkan Pacari Putri Zulkifli Hasan, Venna Melinda Dukung Verrel Bramasta
Umum
19 jam yang lalu
Digosipkan Pacari Putri Zulkifli Hasan, Venna Melinda Dukung Verrel Bramasta
3
Tom Holland dan Zendaya Rahasiakan Persiapkan Pernikahan
Umum
19 jam yang lalu
Tom Holland dan Zendaya Rahasiakan Persiapkan Pernikahan
4
Kadis Nakertransgi: Pemprov DKI Berkomitmen Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja
Pemerintahan
22 jam yang lalu
Kadis Nakertransgi: Pemprov DKI Berkomitmen Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja
5
Prilly Latuconsina Bikin Film Horor 'Temurun' Jadi Ajang Fun Run
Umum
19 jam yang lalu
Prilly Latuconsina Bikin Film Horor Temurun Jadi Ajang Fun Run
6
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
Pemerintahan
3 jam yang lalu
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
Home  /  Berita  /  Peristiwa

Sindir PAN Soal Tunda Pemilu, Demokrat: Alasannya Nggak Jelas, Bilang Saja Maunya Jokowi

Sindir PAN Soal Tunda Pemilu, Demokrat: Alasannya Nggak Jelas, Bilang Saja Maunya Jokowi
politisi Partai Demokrat Cipta Panca Laksana. (Foto: Istimewa)
Jum'at, 25 Februari 2022 19:40 WIB

JAKARTA - Alasan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan mendukung Pemilu 2024 diundur dinilai mengada-ada. Terlebih dalam alasan itu, Zulkifli Hasan turut menyinggung ketegangan antara Rusia dan Ukraina.

"Nggak jelas alasan PAN ini. Sampai-sampai bawa-bawa konflik Rusia dan Ukraina segala," tutur politisi Partai Demokrat Cipta Panca Laksana lewat akun Twitter pribadinya, Jumat (25/2/2022).

Padahal, Zulkifli Hasan bisa meringkas alasan yang berbelit-belit di balik pengumuman PAN tersebut. Yaitu, sindir Panca, didasarkan pada keinginan Presiden Joko Widodo. "Bilang saja maunya Pak Jokowi. Iya nggak sih?" sindirnya.

Zulhas, sapaan akrab Zulkifli Hasan telah mengurai ada lima alasan agar pemilu diundur. Pertama karena pandemi Covid-19 yang belum berakhir. Kedua, perekonomian di Indonesia yang belum membaik, di mana rata-rata pertumbuhan masih 3 hingga 3,5 persen.

Selanjutnya, perkembangan terakhir situasi global. Termasuk konflik antara Rusia-Ukraina yang akan sangat berpengaruh terhadap perekonomian global dan Indonesia. Keempat, pemilu membutuhkan biaya besar. Terakhir hasil survei kepuasan publik yang tinggi pada kinerja Jokowi.***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:Peristiwa, Pemerintahan, Politik, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/