Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
Olahraga
21 jam yang lalu
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
2
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
Umum
23 jam yang lalu
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
3
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
Olahraga
19 jam yang lalu
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
4
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
Pemerintahan
19 jam yang lalu
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
5
Sekda DKI Kukuhkan 171 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji
Pemerintahan
19 jam yang lalu
Sekda DKI Kukuhkan 171 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji
6
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
Olahraga
20 jam yang lalu
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
Home  /  Berita  /  Politik

Himpuni Diminta Turut Urun Ide dalam Kebijakan Pemerintah

Himpuni Diminta Turut Urun Ide dalam Kebijakan Pemerintah
Koordinator Presidium HIMPUNI Akhmad Muqowam, saat memberikan sambutan pada Munas II Himpuni di Kampus Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Sabtu. (Foto: istimewa)
Minggu, 27 Februari 2022 15:47 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy

JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mendorong Perhimpunan Organisasi Alumni Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (Himpuni) urun ide untuk pembentukan kebijakan pemerintah bagi kepentingan masyarakat.

"Sesuai arahan dari Pak Presiden agar Himpuni ikut terlibat, terutama dalam konsep, pemikiran, dan gagasan tentang pembangunan manusia Indonesia dan kebudayaan," katanya pada Munas II Himpuni di Kampus Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Sabtu.

Ia mengatakan beberapa permasalahan dalam negeri terkait pembangunan manusia di antaranya tentang kekerdilan dan penanganan masyarakat usia lanjut. "Karena Indonesia nanti setelah era bonus demografi akan diikuti dengan era 'aging society' atau 'aging population', yakni penduduk yang sebagian besar tua," katanya.

Muhadjir juga mengatakan saat ini pemerintah sudah melakukan persiapan dalam menghadapi permasalahan tersebut, salah satunya meluruskan kembali fungsi dari jaminan hari tua. "Sekarang sudah disiapkan oleh pemerintah, untuk menyiapkan mereka kalau tua, kalau masih muda diambil namanya bukan JHT. Kemudian, kami harap Himpuni juga akan ambil bagian dalam pemikiran soal 'stunting' (kekerdilan), kemudian Merdeka Belajar, Kampus Merdeka, itu tema-tema besar yang sekarang diupayakan untuk membangun manusia Indonesia," katanya.

Salah satu yang dibutuhkan, katanya, yakni penyediaan lapangan kerja.

Ia mengatakan dari sekitar 3,6 juta lulusan per tahun, baik dari tingkat SMA maupun perguruan tinggi, membutuhkan lapangan kerja baru. "Ini pekerjaan besar, tidak boleh ditangani oleh pemerintah sendiri, termasuk Himpuni, tadi dikatakan harus balas budi, dulu masuk PTN yang murah termasuk favorit dan sekarang punya peran besar bagi politik, ekonomi, maupun di pemerintahan. Saat ini melalui Himpuni, para alumni PTN ini berbalas budi kepada negara," katanya.

Pada kesempatan yang sama, Koordinator Presidium HIMPUNI Akhmad Muqowam dalam sambutanya mengatakan, melalui Munas tersebut, Ia berharap HIMPUNI mampu berkontribusi dan urun rembug kepada masyarakat, bangsa, dan negara Indonesia. "Kontribusi yang saya maksud ikut memastikan jalan terbaik menuju bangsa dan negara berperadaban, dan dalam perspektif HIMPUNI maka bidang politik, hukum, ekonomi, budaya dan kedaulatan menjadi faktor yang dominan dalam pencapaiannya," tegas Akhmad Muqowam.

Akhmad Muqowam menambahkan, negara yang menjadi bangsa pemenang ditandai dengan keunggulan peradaban yang berwibawa dan dihormati dalam pergaulan Bangsa dan Negara di dunia. "Karena itu, Munas II HIMPUNI diharapkan dapat menjulangkan dan menggelorakan spirit Bangsa Indonesia yang berperadaban, dan Presidium HIMPUNI memastikan berbagai kesiapan telah dilakukan sebagai pijakan sukses HIMPUNI kedepan," tandasnya.

Anggota HIMPUNI terdiri dari 41 Organisasi Alumni Perguruan Tinggi Negeri Se-Indonesia. HIMPUNI lahir dengan dengan spirit pengabdian dan kegotong-royongan (Guyub) sebagai hasil pemikiran, kontemplasi, dan kesadaran para Pimpinan Organisasi Alumni PTN di Indonesia untuk memberikan apresiasi dan pengabdiannya kepada masyarakat, bangsa dan negara.

'Peran strategis tersebut disadari menjadi tantangan dan peluang bagi HIMPUNI untuk dapat berkiprah lebih luas bagi masyarakat dan Bangsa Indonesia untuk menjadi Bangsa Pemenang, menjadi Bangsa yang Berperadaban, suatu kualifikasi Bangsa dan Negara yang berada dalam tataran yang tinggi diantara Negara dan Bangsa yang ada diberbagai belahan dunia," pungkasnya.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/