Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Rohmalia Pecahkan Rekor Dunia Cricket di Seri Bali Bash International
Olahraga
22 jam yang lalu
Rohmalia Pecahkan Rekor Dunia Cricket di Seri Bali Bash International
2
Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23, STY Sebut Meningkat Kepercayaan Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
22 jam yang lalu
Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23, STY Sebut Meningkat Kepercayaan Timnas U 23 Indonesia
3
Timnas Cricket Putri Indonesia Kalahkan Mongolia di Bali Bash Internasional
Olahraga
22 jam yang lalu
Timnas Cricket Putri Indonesia Kalahkan Mongolia di Bali Bash Internasional
4
Kembali Unjuk Kebolehan, Aditya Kalahkan Pecatur Kawakan GM Thien Hai Dao
Olahraga
16 jam yang lalu
Kembali Unjuk Kebolehan, Aditya Kalahkan Pecatur Kawakan GM Thien Hai Dao
5
Seleksi Lokakarya Wasit dan Asisten Wasit Liga 3 Tahun 2023/2024 Bergulir
Olahraga
16 jam yang lalu
Seleksi Lokakarya Wasit dan Asisten Wasit Liga 3 Tahun 2023/2024 Bergulir
6
Hadapi Uzbekistan di Semifinal, Timnas U 23 Indonesia Diharapkan Bisa Tampil Seperti Lawan Korsel
Olahraga
13 jam yang lalu
Hadapi Uzbekistan di Semifinal, Timnas U 23 Indonesia Diharapkan Bisa Tampil Seperti Lawan Korsel
Home  /  Berita  /  Nasional

Anggota DPR: Butuh Perubahan Perilaku Masyarakat untuk Beralih ke Endemi

Anggota DPR: Butuh Perubahan Perilaku Masyarakat untuk Beralih ke Endemi
Ilustrasi protokol kesehatan berupa jaga jarak fisik di dalam bioskop. (foto: ist./freepik)
Jum'at, 04 Maret 2022 11:16 WIB
JAKARTA - Anggota Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Rahmad Handoyo menekankan bahwa perubahan pandemi ke endemi butuh perubahan perilaku masyarakat, tidak hanya berdasar capaian vaksinasi yang tinggi.

"Masalahnya, banyak negara yang capaian vaksinasinya sudah tinggi, fatalitas rate-nya juga masih tinggi," kata Rahmad sebagaimana dikutip GoNEWS.co dari Antara, Jumat (4/3/2022).

Adapun perubahan perilaku masyarakat yang dimaksud adalah implementasi protokol kesehatan dengan optimal.

"Kalau vaksinasinya sudah bagus, kemudian protokol kesehatan tetap berjalan, saya kira untuk menuju endemi itu masih bisa. Akan tetapi, kalau saat ini menurut saya belum memungkinkan. Namun, bolehlah untuk wacana itu," ujarnya.

Sebagai informasi, data Kementerian Kesehatan hingga Kamis (3/3) pukul 18.00 WIB menyebut, sebanyak 146.305.278 orang di Indonesia sudah menerima vaksin dosis kedua atau setara 70,25 persen penduduk.***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Kategori:Nasional, DPR RI, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/