Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
Umum
21 jam yang lalu
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
2
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
22 jam yang lalu
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
3
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
Olahraga
23 jam yang lalu
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
4
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
Olahraga
23 jam yang lalu
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
5
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
Olahraga
21 jam yang lalu
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
6
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
Umum
7 jam yang lalu
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
Home  /  Berita  /  Internasional

Amati Ukraina, Taiwan Pede jika China Tiba-tiba Perangi Mereka

Amati Ukraina, Taiwan Pede jika China Tiba-tiba Perangi Mereka
Ilustrasi latihan perang di Taichun, Taiwan. (foto: ist. via reuters)
Rabu, 09 Maret 2022 12:31 WIB
JAKARTA - Ahli strategi militer Taiwan sebagimana pemberitaan Rabu (9/3/2022), telah mempelajari cara Ukraina menahan invasi Rusia. Dengan cara ini, Taiwan menakar kepercayaan diri mengantisipasi serangan China terhadap mereka dan perang memang harus terjadi.

Taktik Ukraina menahan serangan rudal presisi Rusia dipelajari dengan cermat di lingkaran keamanan di Taiwan.

Saat ini, Presiden Taiwan Tsai Ing-wen telah memperjuangkan gagasan "perang asimetris" untuk membuat pasukannya lebih mobile dan sulit diserang. Misalnya, dengan rudal yang dipasang di kendaraan.

Direktur Institut Pascasarjana Studi Urusan Militer China di Universitas Pertahanan Nasional Taiwan Ma Cheng-Kun mengatakan, Ukraina telah menggunakan konsep yang sama dengan senjata bergerak untuk menghalangi pasukan Rusia.

"Militer Ukraina telah memanfaatkan sepenuhnya perang asimetris, sangat efektif dan sejauh ini berhasil menahan kemajuan Rusia," kata Ma, penasihat pemerintah untuk kebijakan China, sebagaimana dikutip GoNEWS.co.

"Itulah tepatnya yang dikembangkan secara proaktif oleh angkatan bersenjata kami," katanya, menunjuk pada senjata seperti roket anti-armor bahu Kestrel yang ringan dan dikembangkan secara lokal yang dirancang untuk perang jarak dekat.

"Dari penampilan Ukraina, kami bisa lebih percaya diri dengan penampilan kami sendiri."***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Kategori:Internasional, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/