Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Satoru Mochizuki Tetapkan 13 Pemain Timnas Wanita Tampil di Piala Asia Wanita U 17
Olahraga
12 jam yang lalu
Satoru Mochizuki Tetapkan 13 Pemain Timnas Wanita Tampil di Piala Asia Wanita U 17
2
Ginting Kalahkan Chou Tien Chen, Indonesia Unggul 1-0
Olahraga
10 jam yang lalu
Ginting Kalahkan Chou Tien Chen, Indonesia Unggul 1-0
3
Indonesia Melaju ke Final Piala Uber 2024, Komang Ayu Jadi Bintang
Olahraga
11 jam yang lalu
Indonesia Melaju ke Final Piala Uber 2024, Komang Ayu Jadi Bintang
4
Meski Cerai, Ria Ricis dan Teuku Ryan Tetap Jaga Hubungan Baik
Umum
8 jam yang lalu
Meski Cerai, Ria Ricis dan Teuku Ryan Tetap Jaga Hubungan Baik
5
Menpora Dito Ajak Dukung Apriyani cs, Ricky Subagja: Tidak Ada Yang Tak Mungkin
Olahraga
11 jam yang lalu
Menpora Dito Ajak Dukung Apriyani cs, Ricky Subagja: Tidak Ada Yang Tak Mungkin
6
Ed Sheeran Pilih Fokus Tur, Belum Mau Rilis Lagu Baru Tahun Ini
Umum
8 jam yang lalu
Ed Sheeran Pilih Fokus Tur, Belum Mau Rilis Lagu Baru Tahun Ini
Home  /  Berita  /  Nasional

Orang-Orang Asli Papua Tolak Pemekaran

Orang-Orang Asli Papua Tolak Pemekaran
Orang asli Papua menuju Gedung DPRD Kabupaten Jayawijaya Wamena guna unjuk rasa menolak pemekaran atau daerah otonomi baru di tanah Papua, Rabu, 9 Maret 2022. (gambar: tangkapan layar video ist.)
Kamis, 10 Maret 2022 17:37 WIB
JAYAWIJAYA - Masyarakat Kabupaten Pegunungan Tengah Papua (Lapago) menolak pemakaran provinsi, kota/kabupaten serta berbagai agenda DOB di Tanah Papua. Hal tersebut disampaikan langsung oleh seluruh masyarakat Lapago di depan Gedung DPRD Kabupaten Jayawijaya Wamena saat unjuk rasa, kemarin.

Ketua Gerakan Pemuda Islam Indonesia (GPII)Kab Jayawijaya (Lapago) Sonni Lokobal mengatakan kepada GoNEWS.co, Kamis (10/3/2022), penolakan menjadi sikap kolektif karena pemekaran atau daerah otonomi baru (DOB) tak menjamin bahwa sumber daya manusia Papua akan diakomodir dalam membangun wilayah otonomi baru.

"Pemekaran hanya dapat mempersulit keadaan dengan harapan palsu yang belum tentu dapat terealisasi dengan baik. Contohnya Kabupaten kita di wilayah Gunung Papua Lapago saat ini sangat krisis dalam pemberdayaan masyarakat Papua terutama masalah kesehatan, pendidikan dan juga berbagai lapangan pekerjaan yang sama sekali tidak dapat diakomodir secara baik," kata Sonni.

Selain Sonni, suara penolakan juga disampaikan Direktur Eksekutif United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) Markus Haluk. Dalam pemberitaan Gatra, Ia menyatakan pandangan, pemekaran wilayah atau DOB di Papua adalah bentuk dari rencana kolonial.

"2 juta orang melanesia di west Papua saat ini sedang menuju pemusnahan akibat politik rasisme sistemik Indonesia," kutipan pernyataan Markus.***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Kategori:Politik, Nasional, DKI Jakarta, Papua
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/