Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Musisi dan Wartawan yang Tergabung di PSKI Sukses Gelar Halalbihalal
Umum
24 jam yang lalu
Musisi dan Wartawan yang Tergabung di PSKI Sukses Gelar Halalbihalal
2
Avril Lavigne Anggap Teori Konspirasi Tentangnya Sebagai Bukti Awet Muda
Umum
21 jam yang lalu
Avril Lavigne Anggap Teori Konspirasi Tentangnya Sebagai Bukti Awet Muda
3
1st FOBI World Barongsai Championship 2024, Grace Natalie: Sejarah Terukir Pertama Kali Piala Presiden Diperebutkan
Olahraga
24 jam yang lalu
1st FOBI World Barongsai Championship 2024, Grace Natalie: Sejarah Terukir Pertama Kali Piala Presiden Diperebutkan
4
Tak Enak dengan Bea Cukai, Enzy Storia Harap Ada Perbaikan Layanan Publik
Umum
21 jam yang lalu
Tak Enak dengan Bea Cukai, Enzy Storia Harap Ada Perbaikan Layanan Publik
Home  /  Berita  /  Politik

Sentil Luhut, PDIP: Kenapa Ya, Ada Pembantu Presiden yang Tidak Menyehatkan?

Sentil Luhut, PDIP: Kenapa Ya, Ada Pembantu Presiden yang Tidak Menyehatkan?
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto. (Foto: Istimewa)
Senin, 14 Maret 2022 19:47 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy

JAKARTA - Seluruh menteri di Kabinet Indonesia Maju diimbau tetap sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo dalam mengeluarkan kebijakan serta narasi yang disampaikan kepada publik.

Hal itu disampaikan Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto merespons polemik adanya 110 juta warganet mendukung penundaan Pemilu 2024 berdalih big data seperti disampaikan Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan.

Menurut Hasto, apa yang disampaikan Luhut bertolak belakang dengan sikap tegas Presiden Jokowi untuk taat konstitusi.

"Presiden sudah berulang kali menyampaikan sikapnya dengan tegas dan pemerintah sudah sepakat Pemilu 14 Februari 2024. Lalu kenapa ada pembantu Presiden membuat wacana tidak menyehatkan dalam situasi politik nasional?" kritik Hasto, Senin (14/3).

PDI Perjuangan pun meminta seluruh partai politik membangun energi bersama untuk bangkit dari berbagai situasi yang sedang melanda negeri.

Arahan dari Presiden Joko Widodo, kata dia, sudah jelas dan harus dipahami oleh jajaran kabinetnya dalam menjalankan kinerja. "Mari bangun energi positif bersama Jokowi. Tugas PDIP sebagai pengusung (pemerintahan Jokowi-Maruf) membangun energi bersama untuk segera bangkit, segera menjadi pemimpin setidaknya di kawasan Asia," tutupnya saat memberikan kuliah umum di Universitas Sumatera Utara (USU).***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/