Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Lalu Mara Ingatkan Lobi Iwan Bule Bikin Shin Tae-yong Berani Ambil Resiko
Olahraga
22 jam yang lalu
Lalu Mara Ingatkan Lobi Iwan Bule Bikin Shin Tae-yong Berani Ambil Resiko
2
Hadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U 23, Shin Tae-Yong Berikan Kepercayaan Kepada Pemain Timnas Indonesia
Olahraga
22 jam yang lalu
Hadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U 23, Shin Tae-Yong Berikan Kepercayaan Kepada Pemain Timnas Indonesia
3
Witan Sulaeman: Kami Hadapi Lawan Bagus
Olahraga
18 jam yang lalu
Witan Sulaeman: Kami Hadapi Lawan Bagus
4
Zendaya Buka Peluang Kembali ke Dunia Musik dengan Lagu Baru
Umum
18 jam yang lalu
Zendaya Buka Peluang Kembali ke Dunia Musik dengan Lagu Baru
5
Komisi B DPRD DKI Jakarta Soroti Kinerja Tahun 2023 OPD dan BUMD
Pemerintahan
9 jam yang lalu
Komisi B DPRD DKI Jakarta Soroti Kinerja Tahun 2023 OPD dan BUMD
6
Shin Tae-yong: Gaya Meyerang dan Bertahan Uzbekistan Sama Baiknya
Olahraga
18 jam yang lalu
Shin Tae-yong: Gaya Meyerang dan Bertahan Uzbekistan Sama Baiknya
Home  /  Berita  /  Olahraga

PT FI Dukung PB PASI Gelar Pelatnas Desentralisasi di Timika

PT FI Dukung PB PASI Gelar Pelatnas Desentralisasi di Timika
PB PASI (Istimewa)
Selasa, 12 April 2022 13:44 WIB
Penulis: Azhari Nasution
JAKARTA - Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) sukses melakukan terobosan dalam rangka mendapatkan atlet-atlet terbaik dari Provinsi Papua bagi kepentingan atletik Indonesia. PT Freeport Indonesia (PT FI) sepakat memberikan dukungan penuh kepada PB PASI dalam penyelenggaraan Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas) Desentralisasi PB PASI di Timika.

Hal ini tertuang di dalam Memorandum of Understanding (MoU) yang berlangsung di Jakarta, Rabu (13/04/2022). Perjanjian kerja sama ini ditandatangani oleh Direktur Utama PTFI Tony Wenas dan Ketua Umum PB PASI Luhut Binsar Pandjaitan, dengan disaksikan oleh Sekjen PB PASI Tigor Tanjung.

“Saya sangat mengapresiasi dukungan yang diberikan oleh PTFI kepada PB PASI. Dukungan ini akan sangat bermanfaat bagi pengembangan atlet atletik di Indonesia ke depannya,” ungkap Luhut setelah acara.

Kegiatan pelatnas desentralisasi ini akan dilaksanakan di Mimika Sports Complex yang selesai dibangun oleh PTFI pada tahun 2017. MSC adalah wujud kepedulian PTFI pada olahraga di Papua khususnya cabang olahraga atletik. Hal ini tidak lepas dari hubungan baik yang sudah lama berlangsung antara PTFI dan PB PASI.

Pada saat digunakan sebagai venue atletik PON XX tahun lalu, Luhut menyampaikan gagasan pelaksanaan pelatnas di MSC yang khusus diisi oleh atlet dan pelatih yang berasal dari Papua. Gagasan ini disambut baik oleh manajemen PTFI dan bersedia mendukung.

Untuk tahap awal, pelatnas di Timika akan diikuti oleh 19 orang atlet dan 8 orang pelatih. Mereka adalah hasil seleksi yang dilakukan tim Pembinaan PB PASI selama berlangsungnya PON XX yang lalu dengan kriteria prestasi di kisaran 5 besar SEA Games.

“Selain berlatih dan dievaluasi secara periodik, melalui program yang didesain PB PASI, para atlet juga akan mendapatkan kesempatan bertanding di luar negeri. Sebanyak 9 staf pendukung seperti dokter, masseur dan psikolog akan dilibatkan juga dalam kegiatan ini,” lanjut Luhut.

Luhut memberikan perhatian besar pada prestasi atletik Papua yang mengalami penurunan. Hal ini terlihat melalui keikutsertaan Papua dalam PON. Pada tahun 2004 Papua merebut 10 medali emas, namun merosot tajam sehingga tahun 2012, 2016, dan 2021 hanya memperoleh 1 medali emas.

Padahal sebelumnya, Papua selalu menjadi bagian utama kekuatan tim atletik Indonesia dengan prestasi-prestasi internasionalnya. Masyarakat tentu masih ingat sprinter Franklin Burumi yang membuat prestasi fenomenal dalam nomor 100 meter dan estafet 4 x 100 meter ketika SEA Games 2011 di Palembang.

Program Pelatnas Desentralisasi di Timika akan dievaluasi bersama oleh PB PASI dan PTFI setiap tahun sampai 3 tahun ke depan. Luhut optimis program ini akan memberikan hasil positif bagi peningkatan prestasi atletik di Papua. Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi ini juga berharap pelatnas desentralisasi seperti di Timika ini dapat dilaksanakan di provinsi-provinsi lain.

“Sudah sepatutnya kita memberi perhatian besar pada atletik karena atletik adalah ibu dari semua cabang olahraga. Banyak talenta yang bisa dijaring bila kegiatan pembinaan dan kompetisi dilaksanakan dengan lebih baik di provinsi-provinsi”, pungkas Luhut. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/