Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Indonesia Kalah, Gol Jasim Elaibi Paksa Indonesia Terbang ke Paris
Olahraga
22 jam yang lalu
Indonesia Kalah, Gol Jasim Elaibi Paksa Indonesia Terbang ke Paris
2
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
Umum
12 jam yang lalu
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
3
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
Olahraga
10 jam yang lalu
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
4
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
Olahraga
8 jam yang lalu
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
5
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
Pemerintahan
8 jam yang lalu
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
6
Sekda DKI Kukuhkan 171 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji
Pemerintahan
8 jam yang lalu
Sekda DKI Kukuhkan 171 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji
Home  /  Berita  /  Politik

Catut Nama Wapres, Cak Imin Cuci Tangan soal Isu Penundaan Pemilu

Catut Nama Wapres, Cak Imin Cuci Tangan soal Isu Penundaan Pemilu
Ketua Umum DPP PKB, Abdul Muhaimin Iskandar saat buka puasa bareng dengan Wartawan Parlemen. (Foto: Jaja)
Jum'at, 22 April 2022 18:00 WIB
JAKARTA - Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mencatut nama Wakil Presiden Ma'ruf Amin. Ia beralasan hendak menolong Ma'ruf Amin dengan menyuarakan penundaan pemilu.

Alasan Cak Imin ini dinilai sebagai cara untuk cuci tangan dan menutupi kesalahannya terkait wacana penundaan pemilu.

Pakar politik Universitas Paramadina Ahmad Khoirul Umam memandang Cak Imin memang melakukan cara itu untuk cuci tangan dari kontroversi besar yang dia gaungkan. Meski alasan itu disampaikan dengan kesan bercanda, kata dia, argumen Cak Imin melecehkan akal sehat publik.

"Statement Cak Imin itu merupakan cara dia itu 'mencuci tangan' dari kontroversi besar yang telah ia cetuskan sebelumnya. Meskipun disampaikan dengan semi-bercanda, candaan itu tidak lucu rasanya. Lagi-lagi, argumen yang ia ajukan tidak masuk akal dan justru semakin melecehkan akal sehat publik," kata Umam, Kamis (21/4/2022).

Selain itu, Umam menilai pernyataan Cak Imin soal Ma'ruf Amin tidak bekerja lantaran pandemi selama 2 tahun tidak berdasar. Ma'ruf Amin, menurutnya, juga sudah menolak wacana penundaan pemilu atau perpanjangan jabatan tiga periode.

"Alasan membantu Wapres Ma'ruf Amin akibat kevakuman kinerja 2 tahun akibat pandemi jelas tidak berdasar. Sebab, Wapres tidak memegang kendali penuh atas kebijakan teknis maupun strategis pemerintahan. Wapres adalah posisi simbol politik yang dipersiapkan untuk mendampingi dan menggantikan Presiden jika berhalangan tetap dan tidak tetap. Selain itu, sikap Ma'ruf Amin sendiri justru menolak wacana penundaan pemilu atau perpanjangan periode masa jabatan tiga periode," katanya.

Atas dasar itulah, Umam menduga Cak Imin sengaja memanfaatkan Ma'ruf Amin untuk dijadikan tameng atas kesalahannya. Dia juga menyayangkan lantaran politikus sekelas Cak Imin bisa mudah diperalat pihak tertentu untuk menyuarakan wacana yang melanggar konstitusi.

"Jadi Cak Imin sepertinya hendak menggunakan Kiai Ma'ruf sebagai tetua di kalangan nahdliyin sebagai tameng atau perisai untuk menutupi kesalahannya. Patut disayangkan, pemimpin parpol hebat selevel Cak Imin mau diperalat oleh kelompok kepentingan predatorik untuk mengutak-atik konstitusi dan mengembalikan arsitektur politik zaman Orba yang dulu ditumbangkan gerakan Reformasi," ujarnya.

Cak Imin sebelumnya mengatakan usulan penundaan pemilu demi menolong Ma'ruf Amin. Selain itu, usulan tersebut, jelas Cak Imin, untuk menolong rakyat.

"Saya itu usul dalam rangka menolong Kiai Ma'ruf Amin, dalam rangka menolong rakyat. Kenapa menolong Kiai Ma'ruf? Karena supaya nanti kalau di akhirat ditanya kurang ini kurang itu. Mesti alasannya ya karena 2 tahun pandemi nggak bisa apa-apa," jelas Cak Imin dalam akun YouTube PMIIOFFICIAL, seperti dilihat Selasa (19/4).

Pernyataan Cak Imin itu dilontarkan dalam acara puncak peringatan hari lahir PMII 62 tahun dengan tema 'Transformasi Gerakan, Merawat Peradaban' yang berlangsung pada Senin (18/4).

"Untuk (menolong) rakyat juga ngomong-nya begini, oh kurang ini kurang itu, pemerintah kurang ini kurang itu, itu kan ada pandemi 2 tahun. Dua tahun stuck nggak ngapa-ngapain," ujarnya.***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:Umum, Peristiwa, Pemerintahan, Politik, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/