Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
Umum
20 jam yang lalu
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
2
Tampil di Kandang, Borneo FC Lebih Percaya Diri Hadapi Madura United FC
Olahraga
19 jam yang lalu
Tampil di Kandang, Borneo FC Lebih Percaya Diri Hadapi Madura United FC
3
Senator Dailami Ingin Pemprov DKI Segera Bangun RSUD Tipe B di Kepulauan Seribu
DPD RI
18 jam yang lalu
Senator Dailami Ingin Pemprov DKI Segera Bangun RSUD Tipe B di Kepulauan Seribu
4
Srikandi PLN dan Bhayangkari, Berbagi Cahaya Pengetahuan Listrik untuk Masyarakat
Pemerintahan
18 jam yang lalu
Srikandi PLN dan Bhayangkari, Berbagi Cahaya Pengetahuan Listrik untuk Masyarakat
5
Hadapi Borneo FC di Leg Kedua Semifinal, Rakhmat Basuki: Ada Energi Positif
Olahraga
19 jam yang lalu
Hadapi Borneo FC di Leg Kedua Semifinal, Rakhmat Basuki: Ada Energi Positif
6
Cadenazzi Optimistis Borneo FC Catat Hasil Positif
Olahraga
19 jam yang lalu
Cadenazzi Optimistis Borneo FC Catat Hasil Positif
Home  /  Berita  /  Olahraga

Komite Women in Sport NOC Ingin Perempuan Lebih Banyak Bergerak di Olahraga

Komite Women in Sport NOC Ingin Perempuan Lebih Banyak Bergerak di Olahraga
Susan Soebakti dalam webinar bertajuk ‘The Bright Future Awaits’ . (Foto: NOC Indonesia)
Minggu, 24 April 2022 00:54 WIB
Penulis: Azhari Nasution
JAKARTA - Komisi Women in Sport (WINS) Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) punya semangat tersendiri dalam memperingati Hari Kartini. Khususnya dalam mendukung program utama Komite Olimpiade Internasional dalam mewujudkan misi kesetaraan gender di bidang olahraga.

Dalam webinar bertajuk ‘The Bright Future Awaits’ yang diselenggarakan atas kerjasama dengan MerahPutih.com, Ketua Komisi WINS NOC Indonesia Susan Soebakti menilai peran perempuan di bidang olahraga Indonesia sudah lebih baik. Meski demikian, ia menilai masih perlu ditingkatkan sehingga lebih banyak kaum hawa mau terlibat dan berpartisipasi aktif di bidang olahraga.

“Dalam memperingati hari Kartini ini kami ingin lebih banyak perempuan Indonesia bergerak dalam bidang olahraga. Bisa dari pelatih, atlet, wasit, administrator, managemen olahraga hingga jurnalis perempuan,” jelas Susan usai webinar di Jakarta, Sabtu (23/04).

Untuk itu, Susan berharap melalui penyelenggaraan acara ini perempuan di Indonesia bisa lebih memiliki motivasi untuk berkecimpung di olahraga. Terlebih, webinar ini khusus memangsa generasi milenial Gen-Z sebagai peserta.

Tidak hanya melalui seminar ini saja. Susan menambahkan, NOC Indonesia juga telah melakukan langkah kongkret mengenalkan perempuan ke dalam dunia yang kerap dihuni kaum Adam ini. Salah satu pendekatan yang dilakukan melalui pengenalan kegiatan olahraga. Namun dikarenakan wabah pandemik, kegiatan tersebut terpaksa dialihkan lewat digital.

“Sebelumnya terhalang pandemi, program kebanyakan webinar, tetapi di tahun kemarin, kami sempat melakukan senam atau aerobik, zumba, dan yoga lewat digital. Bilamana pandemik sudah hilang maka mulai kegiatan offline,” kata Susan.

“Ini kesulitannya, kita tidak bisa beraktifitas. Namun, satu hingga dua bulan jika keadaan semakin membaik dan tetap menjaga protokol kesehatan, semoga kami bisa menggelar acara offline, misal hari Minggu kita melakukan olahraga jalan pagi,” sambungnya.

Melalui langkah ini, Susan yakin semangat Kartini tidak akan pernah padam. Para perempuan Indonesia akan tetap mengingat jasa pejuang emansipasi wanita tersebut.

“Kartini sudah menginspirasi para wanita. Tentunya kami dari komisi Women in Sport akan tetap mengingat jasanya, di mana ibu Kartini telah menginspirasi wanita dengan semangatnya bahwa gender equality itu ada,” tambahnya.

Sementara itu, legenda tenis Indonesia Yayuk Basuki mengatakan pentingnya mental bagi perempuan yang aktif di bidang olahraga. Pada masa kariernya, Yayuk merupakan satu-satunya atlet tenis putri Indonesia yang mampu menembus ranking 19 tunggal WTA.

"Pentingnya pengaruh mental itu sekitar 70-90 persen, dalam artian, kita siap berkompetisi dengan siapapun dan tidak ada rasa takut, yang terpenting itu mental," ujar Yayuk.

"Salah satu pesan motivasi saya untuk anak-anak yang sekarang di semua cabang olahraga, simpel saja seorang juara hanya satu, jadi jangan pernah berhenti menjadi yang terbaik, dan jangan pernah puas sebelum menjadi yang terbaik," tambah Yayuk yang juga menjadi Kerua Komisi Atlet NOC Indonesia dan Ketua Indonesia Olympic Association

Sedangkan Vidya Rafika, olympian menembak, menjelaskan kendati dirinya menggeluti olahraga yang identik dengan maskulinitas tak lantas membuat ia menjadi sombong.

"Menurut aku sikap-sikap arogan itu membuat kita cepat puas dan tak mau upgrade diri. Kita harus punya kepercayaan diri karena sebagai kaum perempuan kita perlu improve. Jangan merasa puas dengan hal-hal yang sebentar aja, karena di atas langit masih ada langit," tutup Vidya yang tengah menyiapkan diri menuju SEA Games 2021 Vietnam. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/